Chapter 34

6.9K 483 55
                                    


Seperti biasa tandai jika menemukan typo

Ramein komen setiap paragraf nya.

Siapp.

___________

Happy Reading!!

***

Malam ini Queen berada di taman istana sedang menatap hamparan langit yang penuh bintang. Menerawang jauh kehidupan yang lalu. Sampai tak sadar air matanya jatuh tanpa permisi. Ia sangat rindu keluarganya. Kakak serta kedua orang tuanya yang begitu sangat memanjakan dirinya dahulu.

Wajah yang selalu menampilkan sisi tenang dan teduh, nyatanya hatinya tak setenang dan Sekokoh itu. Takdir yang dilalui menurutnya sungguh berat. Walaupun pandangan orang lain terhadapnya selalu mengatakan dirinya sangat beruntung karena bisa memikat para pria tampan berkuasa. Tapi tidak untuk dirinya.

Coba tebak letak di posisi mananya beruntung?

Kecelakaan tragis yang menimpanya, ia kira akan mati, tapi nyatanya dia malah terbangun didunia asing yang menurut Queen mustahil. Bayangkan saja jika dirimu terbangun ditengah-tengah hutan dan sadar akan dunia yang kau tempati berbeda dengan dunianya yang dulu.

Apalagi seorang diri. Jauh dari keluarganya, teman dan semua yang berhubungan dengan dunianya dulu.

Mungkin jika dirinya tak bertemu dengan sistem dan kaisar Arlo. Queen sudah menyerah akan kehidupan keduanya ini.

Mengusap kasar air matanya yang terus mengalir. Queen tekekeh miris.

"Aku harap mommy, Deddy, serta Abang selalu bahagia disana, Queen rindu kalian" gumamnya menatap bintang-bintang.

"Queen" panggil seseorang yang membuat Queen menoleh ke samping, sudah ada lelaki tampan yang tiba-tiba duduk di sebelahnya.

"Ada apa dengan matamu itu, kau menangis ha'?" Tanya Arlo khawatir dengan menangkup kedua pipi Queen. Mengamati mata keemasan indah itu yang sedikit memerah.

Queen tak menampik, di tanya seperti itu air matanya langsung luruh deras yang membuat kaisar Arlo semakin bertambah khawatir.

Membawa tubuh gadis itu ke pelukannya. Sembari menepuk pelan punggung kecil itu berupaya menenangkan Queen.

"Siapa yang berani membuatmu seperti ini, bilang kepadaku"

"Disini aku tidak punya siapa-siapa Arlo" ujar Queen lirih di dada bidang lelaki itu. Walaupun begitu kaisar Arlo tetap mendengarnya.

"Ada aku. Kau punya aku. Semua akan baik-baik saja" sahut kaisar Arlo mengecup pucuk kepala Queen beberapa kali.

Queen yang mendengar kalimat itu pun tertegun, ia lupa. Jika dirinya sudah mengandalkan kaisar Arlo di kehidupan keduanya ini. Ya. Dia punya kaisar Arlo, ada lelaki tampan itu yang selalu berada di sisinya.

Lima menit kemudian pelukan itu terlepas. Queen manatap kedua sorot mata kaisar Arlo.

"Jangan pernah berfikir untuk pergi dariku Arlo. Karena sekarang aku hanya mempunyai dirimu. Jadi tolong tetap bersamaku!" Pinta Queen menatap memohon pada Arlo.

"Aku sangat mencintaimu. Sehingga tanpa kau bicara seperti itupun aku akan selalu berada di sisimu" Ungkap kaisar Arlo sungguh-sungguh.

"Tanganmu dingin Queen" ujarnya ketika mengenggam jemari tangan Queen.

Memejamkan matanya beberapa detik, guna menyalurkan mana elemen api yang ia punya ke tubuh gadis kesayangannya ini.

"Bagiamana?"

Transmigration QueenWhere stories live. Discover now