15: Berkunjung ke Solo

Comincia dall'inizio
                                    

Laurenza melihat album yang ada ditangannya. "Gak sopan kamu mas, buka-buka album orang sembarangan!" Kesalnya.

"Ternyata saat kamu SD kelas 4 masih nyusu didalam botol bayi ya?"

Laurenza reflek melempar bantal pada wajah Sultan yang sedang tertawa melihat ekspresi Laurenza sekarang.

"Ihh gak usah dibahas!" Laurenza melipat kedua tangannya didepan dada.

Sultan menyingkirkan bantal yang semula menimpuk wajahnya, dia menatap Laurenza dengan alis yang naik-turun. Sungguh menyebalkan. Laurenza menyimpan kembali album kecil itu ke dalam lemari dia pun mengambil buah mangga yang tadi ia bawa dan duduk disamping Sultan. Saat ingin membuka kotak berisi buah mangga itu tiba-tiba dia mengingat ucapan Arya tadi, Laurenza takut Sultan tersinggung.

"Mas."

"Hm?" Sultan menggeser tubuhnya agar lebih dekat dengan Laurenza.

"Kalau tadi ucapan kak Arya—

"Gak ada salahnya kak Arya bilang begitu" potong Sultan cepat.

"Lagi pula apa salahnya, wajar saja jika kak Arya bilang begitu."

Laurenza menatap Sultan yang menatapnya dengan tatapan penuh kasih sayang yang selalu Laurenza sukai, ditatap seperti itu oleh pria dewasa membuat jantungnya berdetak dua kali lebih cepat.

"Oh iya, mas besok ke Solo" beritahu Sultan tiba-tiba yang membuat Laurenza mengerutkan keningnya.

"Mau ngapain? Dadakan banget kasih kabarnya."

"Ada beberapa kerjaan yang tidak bisa mas abaikan. Sekretaris mas baru saja mengabarkan tadi, mas mau ajak kamu."

"Ajak aku?"

Sultan menganggukkan kepalanya. "Sekalian kita liburan, pusing juga dirumah terus. Mau ya?"

"Berapa hari?"

"Sebenarnya cuman dua hari, tapi karena kamu ikut satu bulan juga gak apa-apa."

"Lama banget?!"

"Bercanda, tujuh harian lah. Gimana?"

Laurenza menganggukkan kepalanya setuju. "Yaudah, aku ngikut mas!"

"Mau?" Laurenza menyodorkan garpu yang ujungnya terdapat mangga manis.

Sultan menggelengkan kepalanya. "Mateng banget, mas maunya yang muda."

🦋

Hari dimana Sultan dan Laurenza berangkat ke Solo pun tiba, Sultan sedang memasukkan barang-barang yang dibutuhkan ke dalam mobil dibantu oleh Jagat dan ART laki-laki yang bekerja dirumahnya.

"Sudah semua pak? Ada lagi yang perlu dibawa?" tanya Jagat saat melihat barang-barang sudah masuk semua ke dalam mobil.

"Sudah selesai semua, tinggal berangkat saja."

"Kamu yang menyetir ya?" lanjut Sultan.

Jagat menganggukkan kepalanya. "Siap pak," pria itu segera masuk ke dalam kemudi.

Hadirnya Kamu | Tamat (Sudah Terbit) Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora