Part 11

72.3K 3.8K 7
                                    

Hallo para pembaca setia My Twilight

Disini el cuman mau bilang makasih buat yang udah vote. El seneng kalian mau vote cerita el walau gak sebanyak cerita cerita lainnya, tapi menurut el itu udah banyak kok.

Wajar sepi karna ini cerita pertama el dan el juga lagi belajar biar bisa bikin cerita lebih bagus lagi.

El berharap kalian yang udah baca sampai part 12 nanti tetap ngikutin update-tan selanjutnya sampai tamat ya.

♣♠♣

Happy reading...

***

Giren sedang berada di kamar merebahkan badannya di kasur. Ia menatap langit langit kamar memikirkan apa yang akan terjadi dihari esok dan seterusnya. Ini sangat berat baginya, ia hanya seorang gadis desa yang lemah mengapa harus dia yang mengalami nasib buruk ini.

Entah masalah apalagi besok yang akan ia alami. Giren hanya bisa terus berdoa agak bisa kembali ke tubuh aslinya. Difikir fikir mengenai tubuh aslinya, kira kira bagaimana sekarang. Hal yang sangat ia takutkan adalah jika tubuh aslinya sudah tiada. Apa yang akan ia lakukan, apakah ia akan bisa ikhlas untuk tinggal selamanya di tubuh Giren.

"Ren kasi aku petunjuk, aku bingung sama kehidupan kamu" Gumamnya menutup mata.

Sedetik kemudian Giren membuka matanya mengingat sesuatu. "Hp Giren"

Giren melompat dari kasur melangkah dengan terburu buru mencari Fana. Ia turun keruang tamu mencari Fana disana, namun yang ia dapatkan hanya teman teman Yezril dan Yezran sedang bermain PS.

"Bang Yezran liat bunda gak" Tanya Giren pada Yezran.

"Gak" Jawabnya cuek.

"Bang Yez-" Giren belum menyelesaikan ucapannya Yezril lebih dulu memotongnya.

"Gatau" Ucap Yezril memainkan hpnya.

Baik Giren sudah sangat kesal, tak bisakah mereka menjawabnya dengan benar. Benar benar membuat naik darah. Giren memilih untuk pergi dari sana menuju dapur.

Giren melihat seseorang sedang membuka kulkas, ia fikir itu adalah Fana.

"Bund ak-" Giren ternyata salah, orang itu adalah Abizer yang sedang mengambil sebotol air es dari kulkas.

"Ehh so-sorry aku fikir tadi bunda" Ucap Giren merasa malu.

Baru saja Giren hendak pergi dari sana tapi tangannya malah ditarik oleh Abizer. Akibat tarikan itu tubuh Giren menubruk dada bidang Abizer. Giren mendongak menatap Abizer yang juga sedang menatapnya. Saat sadar dengan posisinya sekarang Giren ingin menjauh namun tertahan karena rambutnya tersangkut di jaket Abizer.

Abizer memberikan aba aba agar tetap diam. Abizer perlahan-lahan melepaskan satu persatu helai rambut Giren dari jaketnya. Saat rambutnya sudah terlepas Giren segera berlari keluar dari dapur sambil menunduk. Wajah Giren kini sudah memerah seperti tomat. Tampaknya Giren baper dengan perlakuan Abizer tadi.

Abizer hanya tersenyum tipis melihat tingkah Giren yang menurutnya sangat lucu. Abizer menggelengkan kepalanya saat sadar dengan apa yang ia fikirkan. "Kenapa gue jadi senyum senyum" Gumamnya heran.

My Twilight Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang