O2: Program

4 0 0
                                    

"Mulai hari ini, kalian berdua akan menggantikan posisiku."

"Tidakkk!"

.

.

.

Kedua pria yang bertubuh lebih besar itu merengek seperti anak kecil yang tidak mendapatkan permen dari ibunya. Mereka berdua tidak ingin sahabatnya itu meninggalkan mereka demi sebuah benda yang belum tentu dapat selesai dengan sempurna.

"Kalian harus melakukannya. Ini demi Vetradis, dan juga untuk dunia." Fie meletakkan kedua tangannya di atas pundak masing-masing pria di hadapannya itu dan mengelusnya pelan. "Hanya kalian yang dapat aku andalkan." Tangannya beralih memegangi pipi San dan Wooyoung lalu mengelusnya pelan layaknya seorang ibu yang hendak pergi meninggalkan kedua anaknya demi sebuah tugas.

"Aku takut jika suatu saat aku melakukan kesalahan kepada pasien." Ujar Wooyoung dengan ekspresi memelasnya dan suara yang dilebay-lebaykan.

"Udah ya? Aku geli." Ucap Fie yang bergidik sebelum menarik tangannya dari pipi San dam Wooyoung. "Kalian pasti bisa. Aku tidak akan lama kok." Lanjutnya.

Mereka bertiga pun berpelukan sebelum Fie meninggalkan mereka. Wanita itu menaiki flyer miliknya lalu terbang meninggalkan kedua sahabatnya itu di depan rumah sakit tempat mereka bekerja.

.

.

.

.

.

.

Singkat cerita, Fie telah sampai di gedung perusahaan ITO yang berada di atas awan. Ia memarkirkan flyer miliknya di sebuah parkiran khusus yang sudah disediakan oleh sang pendiri. Ia lalu berjalan memasuki bangunan berukuran sangat besar itu dan segera menuju ruangan dimana sang pendiri berada. Di setiap langkahnya, pasti ada saja yang memberi hormat kepadanya. Mereka adalah pekerja yang memiliki pangkat dibawahnya, atau bahkan yang memiliki pangkat lebih tinggi darinya.

Akhirnya Fie sampai ke ruangan dimana sang pendiri ITO berada. Ia mengetuk pintu sebelum akhirnya ia dipersilahkan masuk. Di dalam ruangan, ia melihat sesosok pria berusia diatas 35 tahun yang sedang berdiri di depan mejanya dengan kedua tangan yang disilangkan di depan dadanya. Usia yang sangat muda bagi seseorang yang memiliki perusahaan besar seperti itu.

"Saya sudah menunggu kedatangan anda sejak pagi, doktor." Sahut pria itu, Kim Jongin.

"Tuan Kim, saya sangat senang boleh menjadi orang pilihan anda untuk mengembangkan program ini." Ucap Fie dengan sopan.

"Ayo duduk sejenak, saya sudah menyiapkan minuman untuk anda." Pendiri ITO, atau disebut dengan namanya, Jongin, mempersilahkan Fie untuk duduk di sebuah sofa yang berada di sudut ruangan dengan 2 gelas minuman di atas meja yang menghalangi kedua sofa berbeda tempat mereka akan duduk.

"Ah, terima kasih, tuan, tetapi maaf karena saya sedang tidak bisa mengonsumsi apa-apa untuk beberapa waktu." Ujar Fie yang mendapatkan tatapan seolah bertanya 'apa maksudmu?'. Ia pun menambahkan. "Saya sedang berpuasa." Jongin pun mengangguk tanda ia mengerti.

Keduanya pun duduk di sofa masing-masing. Jongin memulai percakapan. "Jadi begini, saya meminta anda datang kemari, bukan hanya untuk meminta anda untuk melakukan program ini." Fie yang mendengar itu lalu memiringkan kepalanya. "Ada sebuah materi yang harus anda tambahkan ke dalam tubuh robot ini." Tambahnya. Pria itu lalu menyodorkan sebuah kotak berisi hardisk dan chip bertuliskan Y-J1599. Dan juga sebuah cairan keruh di dalam sebuah tabung kecil yang entah apa itu. "Ini adalah materi tambahan yang harus anda masukkan ke dalam robot itu."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 06 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Silver Light『 Kang Yeosang 』Where stories live. Discover now