Prolog

114 8 0
                                    

.
.
.
.
.
.
.

Hai, namaku adalah Y/N. Aku hanyalah seorang gadis kecil normal yang hidup dengan Ayah, Ibu, Paman, Kakak, Kakek, dan Nenek....?

Yah...

Aku belum pernah melihat Nenek seperti apa. Tapi, kalau aku punya Kakek pasti aku punya Nenek. Aku hanya pernah melihat Nenek dari foto saja.

Dia begitu cantik di foto itu dan aku sangat penasaran seperti apa Nenek.

Aku selalu bertanya kepada seluruh keluarga ku dan mereka menjawabnya dengan wajah yang lesu dan sedih. Terutama wajah dari Kakekku.

Mereka selalu bilang kalau Nenek sekarang sedang pergi jauh sekali. Lalu aku bertanya lagi.

"Pergi kemana?".

Mereka hanya diam dan menjawab tidak tau. Dan mereka mengatakan sesuatu.

"Suatu hari, kamu akan mengerti".

Aku hanya memiringkan kepala ku tidak mengerti. Lalu aku meninggalkan mereka karena, entah kenapa hanya itu selalu jawaban mereka ketika aku ingin tau dimana Nenek.

Lalu apa yang kulakukan?

Aku selalu duduk di teras rumah dan tidak melakukan apapun. Lalu mereka bertanya, apa yang kamu lakukan. Lalu aku menjadi.

"Aku sedang menunggu Nenek".

Lalu mereka sedikit tersentak atas pernyataan ku . Lalu mereka menatap lesu dan meninggalkan ku lagi.

Tapi, tidak untuk Kakak ku.

Kakak ku terlihat menemani ku. Kami memang agak canggung untuk beberapa saat tapi, Kakak ku memecah suasana itu.

"Kakak akan menemani mu".

Aku awalnya agak terkejut tapi, aku tau Kakakku ini orang dengan kepala batu jadi, aku biarkan saja sesuka hatinya. Tapi, aku juga tidak lupa mengucapkan terimakasih.

"Terimakasih".

Kakak hanya tersenyum lembut padaku. Lalu kami mengobrol beberapa saat, lalu kami mulai bermain kejar-kejaran dan melupakan tujuan awal ku.

1 bulan kemudian.

Aku sudah melupakan tujuan awalku karena, entah kenapa insting ku mengatakan bahwa Nenek tidak akan kembali lagi. Entah berapa lama aku akan menunggu, yang jelas Nenek tidak akan kembali lagi.

Yang jelas aku sudah menyerah.

Tapi.....





















































Sekarang hanya Ibu yang jarang terlihat.

Terakhir aku melihatnya, saat ibu mulai batuk-batuk dan semua orang terlihat khawatir. Tapi aku bisa melihat wajah Ibu yang terlihat memucat.

Dan Ibu dibawa entah kemana dan mereka meninggalkan ku pergi dengan Kakakku.

Kami dirumah hanya bermain saja dengan mainan kami.

Aku sebenarnya sangat ingin bertanya tentang Ibu dari Kakak. Tapi, isi hati ku mengatakan kalau keadaan saat ini tidak mendukung. Jadi, aku akan menanyakannya nanti.

Sudah beberapa hari Ibu tidak kembali. Dan ayah dan Kakek kadang selalu kembali telat ke rumah, entah pergi kemana.

Aku disaat itu benar-benar tidak berani untuk bertanya entah kenapa.

Suatu hari, Kakak mengajak ku pergi ke Bukit hutan belakang. Katanya kita akan bermain disana. Sebenarnya aku agak takut karena, ini pertama kali aku kesana. Tapi, Kakak ku bilang tidak perlu khawatir dan aku mempercayainya.

I'm sorry for everything [Boboiboy x readers] S1Where stories live. Discover now