O.3 Seat

131 13 2
                                    




"Sial!" Helysa mempercepat langkahnya, pagi ini sangat buruk, ia terlambat bangun, bisa-bisanya tidak ada yang membangunkan dirinya. Helysa merapikan rambutnya yang sedikit berantakan karena terkena angin sebelum bergegas masuk ke dalam kelas ramalan.

"Thanks god, Profesor Trelawney belum datang." Helysa menghela nafas lega saat tidak menangkap kehadiran guru ramalan itu. "Searching for me Miss Selwyn?" Helysa terlonjak kaget saat perempuan dengan rambut keriting mengembang itu tiba-tiba muncul dari belakang.

"Take your seat, sweetie." Profesor Trelawney tersenyum ke arah Helysa, membuat gadis itu bergidik karena senyum anehnya. Helysa buru-buru bergabung dengan Pansy dan Blaise, tak ingin dekat-dekat dengan Profesor Trelawney.

"Pastikan kalian semua duduk berpasangan!" Ujar guru ramalan itu dari depan kelas, "Miss Parnkinson, Miss Selwyn dan Mr. Zabini, aku rasa salah satu dari kalian harus mencari pasangan lain." Profesor Trelawney mendekat ke arah meja mereka dan tersenyum. "Bukan begitu?"

Helysa, Pansy dan Blaise saling bertatapan, jelas sekali tidak ada yang mau pindah diantara mereka. "Aku rasa Miss Selwyn yang datang hampir terlambat bisa pindah, biar aku mencari pasangan untukmu." Profesor Trelawney menarik tangan Helysa untuk berdiri yang buru-buru ditepis oleh gadis itu. Helysa tidak suka disentuh, apalagi oleh orang aneh macam Profesor Trelawney.

"Oh baiklah! aku rasa ada yang belum berpasangan juga, Mr. Potter?" Profesor Trelawney menunjuk Harry yang duduk di depan kelas. "Tapi Profesor, aku bersama Ron." Ujarnya. "Oh ya? sepertinya Mr. Weasley bersama Miss Granger?" Profesor Trelawney menunjuk Hermione yang duduk ditengah-tengah Ron dan Harry.

"Hei sejak kapan kau disitu?" Harry dan Ron tampak kaget, mereka tidak melihat Hermione sebelumnya. Hermione hanya mengangkat bahunya. "Come on Mr. Potter, kau bisa pindah dan duduk bersama Miss Selwyn." Helysa mendelik ke arah Profesor Trelawney, apa katanya? ia harus duduk bersama Harry Potter?

"Profesor, aku keberatan." Ucapan Helysa tidak ditanggapi oleh Profesor Trelawney, guru ramalan itu menggiring Harry dan Helysa untuk duduk di bangku yang kosong. Helysa berdecak tak suka, ia benar-benar sedang sial. Bisa-bisanya guru aneh itu menempatkannya bersama Harry.

"Alright class, mari kita mulai pelajarannya."

"You better shut your mouth Potter, don't dare to talk to me." Ujar Helysa, sekali saja Harry mencoba bercakap-cakap dengannya, mood Helysa pasti akan turun drastis.

"Ramalan adalah ilmu yang menakjubkan, mengagumkan, masa depan dengan mudah bisa kalian ketahui, salah satu ilmu ramalan yang terkenal adalah teh—" Helysa bersedekap, malas sekali mendengarkan penjelasan Profesor Trelawney.

Bisik-bisik terdengar dari arah belakang Helysa diikuti suara tawa tertahan. Gadis itu reflek menoleh ingin tahu. Netra safir milik Helysa bertubrukan dengan netra ke-abuan milik Draco.

"Apa yang lucu, Malfoy?" Helysa menatap Draco tidak suka. Apa lagi yang akan dilakukan si pirang itu untuk mencari masalah dengannya. "Enjoying your time with Potter, Selwyn?" Ujarnya lalu kembali tertawa bersama Crabbe.

"Shut up!"  Helysa melotot kesal, tidak bisakah satu hari saja si pirang itu tidak mengganggunya? Draco hanya menyeringai geli melihat tanggapan Helysa sementara gadis itu memilih membalik kembali badannya ke depan, berusaha mengabaikan Draco.

"Selwyn." Helysa merotasikan bola matanya malas, tak ingin menanggapi panggilan dari Draco. "Selwyn!" Helysa berdecak. "What is your problem, Malfoy!" Sentak gadis itu sudah tidak bisa menahan rasa kesalnya.

Draco berdiri dari duduknya lalu menghampiri bangku tempat Helysa dan Harry duduk. "Move, Potter!" Draco mendorong Harry sampai dia hampir tersungkur di lantai. Lelaki itu dengan santai duduk di hadapan Helysa lalu menatap gadis itu.

"What is wrong with you?" Helysa menatap Draco tidak mengerti, "Kau terlihat tidak suka duduk dengan Harry Potter," Ujar Draco acuh tak acuh. "Tapi aku lebih tidak suka duduk denganmu!" Balas Helysa sengit sambil balik menatap Draco.

"Oh ya, jadi kau lebih memilih duduk bersama Potter?" Draco menaikkan sebelah alisnya, meragukan Helysa. "Baiklah." Draco  lalu berdiri, hendak kembali ke tempatnya. Helysa sejujurnya tak keberatan duduk dengan Draco daripada duduk dengan Harry, ia hanya gengsi, gadis itu meringis bingung.

"Malfoy." Tangan Helysa reflek menahan lengan Draco yang hendak pergi. Draco menoleh, menatap Helysa dengan tanda tanya. "Kenapa, Selwyn?" Draco bertanya dengan wajah penuh kemenangan. Ah sial, Helysa menggigit bibirnya. "Just sit here." Ucapnya pelan.

" Ucapnya pelan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
pure;blood | Draco Malfoy x OCWhere stories live. Discover now