O.2 Draco Malfoy

166 10 0
                                    

Bunyi ketukan sepatu yang berirama mengisi keheningan koridor Hogwarts yang sepi, semua orang pasti telah berada di dalam Aula utama untuk makan malam

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bunyi ketukan sepatu yang berirama mengisi keheningan koridor Hogwarts yang sepi, semua orang pasti telah berada di dalam Aula utama untuk makan malam. Helysa mempercepat langkahnya, ia baru menyelesaikan tugas penelitian untuk mata pelajaran Herbologi sehingga agak terlambat pergi ke Aula utama.

Benar saja, begitu Helysa masuk ke dalam, Aula sudah sangat ramai. Gadis itu memicingkan matanya, mencari tempat kosong diantara para Slytherin yang sibuk berbincang heboh. "Dimana Pansy?" Helysa berusaha mencari keberadaan sahabatnya itu tapi nihil, ia tak bisa menemukannya.

Helysa menghela nafas lalu mendekat ke arah meja panjang Slytherin, "Hai Selwyn, mau duduk bersama kami?" Helysa memberikan tatapan tajam pada murid-murid yang memintanya dengan senyuman manis yang Helysa tak sukai, "Hey pretty, wanna sit with us?" Helysa mendelik, "Gila," desisnya pada Adrian Pucey yang cekikikan menggodanya, ia sudah akan memukul kakak tingkatnya itu sebelum seseorang menarik lengannnya hingga ia terduduk.

"Aw!" Pekiknya kaget saat pantatnya menyentuh bangku kayu dengan keras. Helysa menoleh ke samping dan mendapati Draco yang menyeringai kearahnya. "Malfoy!" Serunya kesal. "Hm, kenapa? kau mencari tempat duduk kan? aku memberimu tempat terbaik disini." Draco mengangkat alisnya, menggoda Helysa.

Helysa merotasikan bola matanya malas, "Tempat terburuk maksudmu?" Ujarnya sarkas tapi tetap diam ditempatnya tanpa niat untuk mencari tempat duduk lain. Mau bagaimana lagi? hanya disebelah Draco lah tempat yang menurutnya aman, setidaknya ia kenal pria pirang itu walau tak menyukainya. 

Helysa yang lapar mulai mengambil sepotong roti dan daging ke atas piringnya, tak memedulikan Draco yang terus memandanginya. Ayolah, perut laparnya lebih penting dari lelaki pirang yang dijuluki pangeran Slytherin di sebelahnya.

"Hei apa aku tidak salah lihat? Selwyn duduk dengan Malfoy!"

"Oh ya? ada apa dengan mereka, biasanya mereka selalu bertengkar kan?"

"Sejujurnya mereka terlihat cocok, tapi aku tak suka Selwyn bersama Malfoy kita."

"Benar, tidak adil jika Malfoy bersamanya."

"Hei diamlah kalian, kalau Selwyn dengar kalian bisa habis olehnya!"

Helysa yang mendengar dengan jelas bisik-bisik itu menoleh ke ujung meja dan mendapati beberapa orang perempuan sedang menatap ke arahnya, mereka semua langsung mengalihkan pandangan begitu diberi tatapan sinis oleh Helysa.

"Cih dasar menyebalkan, sekali lagi mereka membicarakanku seperti itu aku akan menginjak-injak harga diri mereka." Desis Helysa sambil kembali menggigit roti krim miliknya. Gadis itu menoleh ke samping saat mendengar kekehan Draco. "Apa huh?" Ujar Helysa kesal saat sadar Draco terkekeh karena dirinya.

"Kenapa kau begitu lucu?" Ujar Draco masih dengan sisa kekehannya. "Apa maksudmu huh?" Helysa melotot, agak kaget dengan ucapan Draco. "Kau harus melihat wajahmu sediri, raut kesalmu terlihat sangat lucu dengan mulut menggembung dipenuhi roti dan bibir yang belepotan karena krim."

Helysa merotasikan bola matanya malas, gadis itu merogoh sakunya dan mengeluarkan tisu untuk mengelap bibirnya. "Let me." Draco merampas tisu dari tangan Helysa dan mengelap sisa krim di bibir gadis itu. Perlakuan Draco membuat semua orang di meja Slytherin terkejut dan berseru-seru heboh.

"Malfoy!" Helysa berseru kesal, wajah gadis itu memerah kesal dan tersipu disaat bersamaan saat orang-orang berseru menggoda dirinya dan Draco. Gadis itu memukul lengan Draco dengan keras. "Apa menurutmu yang kau lakukan!" Draco mengedikkan bahunya. "Tentu saja membantumu, apalagi?" Ujarnya acuh.

"You don't have to do that, semua orang akan berfikir aneh tentang kau dan aku!"Helysa menatap Draco, lelaki itu selalu saja membuat dirinya kesal bukan main. Inilah mengapa ia tak menyukai Draco, lelaki itu terlalu sering membuatnya kesal setengah mati dan merasa ingin membunuhnya.

"Lalu, apa yang salah dengan itu?" Draco memiringkan kepalanya, ia tersenyum seakan tidak melakukan sesuatu yang salah. "Fine." Helysa berdecak, gadis itu berdiri dari duduknya, malas menghadapi Draco karena ia terlalu lelah dan lebih baik ia pergi karena perutnya sudah terisi.

"Selwyn! kau mau kemana?" Helysa masih bisa mendengar suara Draco tapi ia memilih untuk mengabaikannya. "What's wrong with her?" Tanya Theodore Nott pada Draco. Draco terkekeh dan hanya mengangkat bahunya sebagai jawaban, "Kau terlihat sangat senang Drake." Ujar Blaise melihat Draco yang tersenyum sangat lebar.

"You like her right?" Tanya Blaise, sekali lagi Draco hanya mengangkat bahunya sebagai jawaban.










Draco Lucius Malfoyblonde hair, blueish grey eyes, Slytherin, pureblood, gorg, arrogant, attractive

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Draco Lucius Malfoy
blonde hair, blueish grey eyes, Slytherin, pureblood, gorg, arrogant, attractive

pure;blood | Draco Malfoy x OCWhere stories live. Discover now