'11

521 49 4
                                    

°°°

"Siapa disana?!" Cylie berbalik saat telinganya mendengar suara patahan seperti ranting tak jauh dari posisinya saat ini.

"Sialan." Desis seseorang yang bersembunyi dibalik batang pepohonan besar

"psttt.. Stivan!" batin Cylie sembari melirik was-was sekitarnya

Stivan,"Saya, tuan."

"kau tau siapa orang yang berada di balik pohon besar itu?" tanya Cylie penasaran

"Tentu, tuan! Orang yang berada dibalik pohon besar itu tak lain dan tak bukan adalah... Grand Duke Ereztoile, tuan." Jawab Stivan dengan sedikit menggantungkan suaranya di akhir.

Kening Cylie berkerut samar saat mendengar nama orang yang sangat tak ingin ia temui, "ck, masalah apalagi sekarang" desisnya yang tak di ketahui siapapun kecuali ia, Stivan dan orang-orang tertentu. Seperti author dan readers contohnya.

Jemarinya yang sempat ingin mengambil belati kesayangannya pun terurung, tatapannya masih terfokus pada satu titik dengan kedua tangan bersedakap dada.

"Sampai kapan anda akan bersembunyi disana? keluar." Memang keberanian Cylie ini patut di acungi jempol, bahkan Stivan sampai di buat geleng-geleng dengan tingkah tuannya.

Tak mendapat respon dari orang yang tak lain dan tak bukan adalah Grand Duke Ereztoile itu, membuat kening Cylie berkerut kesal. "Huh~ jika anda memang memiliki urusan dengan saya, maka keluarlah! Jika tidak, yasudah." ucapnya kelampau jengah dengan sikap sang Grand Duke yang cukup aneh menurutnya.

Hening. sama sekali tak ada suara dari seseorang di balik pohon, membuat Cylie ragu bahwa Grand Duke aneh itu masih berada di tempatnya.

"Haruskah saya memanggil nama anda secara langsung, tuan Grand Duke yang terhormat?" Sosok itu terlihat menegang sesaat sebelum kembali santai, bibirnya menyunggingkan senyum miring penuh arti.

"say my name~ say my name, little bunny~" bisiknya lirih

"Anda dengar tuan? Grand Duke meminta anda memanggil namanya." ucap Stivan yang entah kenapa terdengar antusias.

"Arzatan!"

Deg!

sosok di balik pohon itu terdiam dengan jantung yang berdebar kencang, ia menyukainya! ia menginginkannya lagi dan lagi!

"Lagi." ucapnya serak, sosoknya mulai muncul dari balik pohon besar tempatnya bersembunyi tadi.

Cylie mengerutkan keningnya saat mendengar kata yang cukup ambigu menurutnya, apanya yang lagi?

"Dengar, tuan Grand Duke Ereztoile yang terhormat. Saya–" ucapannya terpotong saat melihat pria itu telah berdiri tepat di depannya.

"Apa-apaan itu?! bagaimana mungkin bisa secepat itu!" batinnya memekik terkejut

"Lagi. Sebut namaku lagi." titah sang Grand Duke semakin mengikis jarak keduanya. Kening Cylie berkerut menolak, dia tak suka di perintah!

Kakinya melangkah mundur saat jarak keduanya semakin menipis, baru satu langkah kakinya mundur, tubuhnya langsung di tarik mendekat oleh sebuah lengan kekar yang tengah merengkuh pinggangnya erat.

"Apa yang anda lakukan! Anda–" lagi, ucapannya terpotong saat mendengar geraman dari bibir pria yang tengah mencengkeram pinggangnya, tidak terlalu kuat memang namun itu cukup untuk membuat Cylie merasa terancam.

"Siapa yang memberimu izin untuk menasehati ku, hm?" Suaranya terdengar serak dan dalam, tangannya bergerak menarik tubuh Cylie untuk semakin mendekat padanya hingga menempel.

GRAND DUKE LOVETAKER'S [ CERITA TIDAK DI LANJUTKAN ]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum