0'4

849 77 0
                                    

°°°

Embun-embun yang menyejukkan, di temani suara kicauan burung. Kini, matahari telah mulai menunjukkan sinarnya menggantikan tugas sang bulan.

"Tuan, saya masih tidak habis pikir dengan tingkah anda semalam! Bisa-bisanya anda mengusap kepala orang asing tanpa izin?! Saya tau anda hanya menjalankan misi, tapi tetap saja! Bagaimana jika tangan anda langsung di tebas oleh pria semalam?!" Omel sistem sambil berjalan mondar-mandir dalam wujud harimau-nya.

"Hehe.. aku sudah sangat mengantuk semalam, jadi tidak sempat berpikir lagi." Jawab Cylie cengengesan

"Hah~ setidaknya buatlah alasan, tuan."

"baiklah, baiklah. Tidak akan ku ulangi lagi." Pasrah Cylie, daripada harus di omeli lebih lama lagi?!

"Nah! Sekarang, ayo mulai berbisnis!" Seru Cylie bersemangat, tentu dia tak akan melupakan keinginan terbesarnya sebelum menjejakkan jiwanya di dunia ini.

Dan langkah pertama yang harus dia ambil untuk mencapai keinginannya adalah dengan mulai berbisnis kemudian membangun relasi pada lingkungan sekitarnya, baik itu rakyat biasa, saudagar kaya, bahkan bangsawan sekalipun.

°
°
°

Di dalam sebuah ruangan yang menyimpan banyak dokumen-dokumen penting, nampaklah seorang pria dengan balutan pakaian khas seorang Bangsawan berkedudukan tinggi.

Cklek!

Tap!

    Tap!

"Memberi salam kepada yang mulia Grand Duke Ereztoile, semoga anda selalu di berkati kebahagiaan dan umur yang panjang." Ucap pria yang memasuki ruangan tadi sambil membungkuk memberi salam sesuai dengan aturan tata krama yang berlaku

"Tegakkan tubuhmu, Valcon." Perintah sang Grand Duke tanpa mengalihkan pandangannya dari dokumen di hadapannya

"Terimakasih atas kemurahan hati anda, yang mulia." Ujar Valcon sambil menegakkan tubuhnya kembali

"Bagaimana, kau mendapatkannya?" Suara berat itu kembali terdengar setelah hening beberapa saat, seorang pria yang memiliki gelar Grand Duke tersebut mengangkat wajahnya untuk melihat sang asisten.

Sesaat setelah pria tersebut mengangkat wajahnya, kini terlihatlah sepasang iris berwarna ungu gelap dan surai berwarna keperakan.

"Ya, yang mulia. Saya membawakan laporan yang anda inginkan." Jawab Valcon seraya menyerahkan map berisi biodata seorang gadis yang di minta tuan-nya.

Sang Grand Duke pun, langsung menerima map yang di sodorkan kepadanya. Membukanya secara perlahan, kemudian membaca setiap kata di sana dengan teliti.

"Cylie Kinara Austie. Sungguh luar biasa, seorang rakyat biasa seperti mu berani menyentuh kepalaku tanpa izin." Ujar Sang Grand Duke sambil terkekeh pelan dan mata yang berkilat penuh bahaya

"Valcon."

"Saya yang mulia." Sahut sang asisten cepat dengan sedikit membungkukkan tubuhnya, memberi hormat.

"Menurutmu, hukuman apa yang cocok untuk marmut lancang sepertinya?" Tanya sang Grand Duke yang sukses membuat Valcon–asistennya– semakin membungkukkan tubuhnya dengan kaki yang sedikit bergetar

"A-anu, i-itu.. yang mulia–"

"Kau gagu?" Tanya sang Grand Duke dengan sorot tajam nan dingin juga aura yang kurang mengenakkan

"T-tidak, yang mulia. Menurut saya memberikan sedikit peringatan bukanlah ide yang buruk" jawab Valcon gelagapan saat melihat perubahan suasana hati tuannya menjadi semakin buruk.

GRAND DUKE LOVETAKER'S [ CERITA TIDAK DI LANJUTKAN ]Where stories live. Discover now