Chapt 4 | Teh Hijau

12 2 0
                                    

Butiran salju mulai menyelimuti kerajaan GravesLand dan daerah sekitarnya. Dinginnya udara malam sangat menghunus kedalam kulit meski sudah mengenakan pakaian penghangat tubuh.

Di dalam kamar Olla sedang berlatih menggunakan panah kesayangannya. Pusat bidik yang terletak tepat di belakang pintu kamarnya itu bisa saja mengenai siapapun yang masuk tanpa seizin gadis itu.

Tok

Tok

Tok

3 kali ketika dari arah jendela membuat gadis itu megurungkan niatnya untuk membidik anak panah yang terakhir.

Helaan nafas kasar terdengar dari bibir ranum itu.

"Hei Irene, Tolong buka kan jendela ini!!" Pinta Harley menggigil kedinginan, bibir yang biasanya berwarna merah muda itu juga terlihat sangat pucat.

Terlintas pikiran jahat agar membiarkan Harley kedinginan di luar jendela, tetapi Olla segera mengurungkan nya. Bulu mata lentik milik pria itu sudah di penuhi dengan butiran-butiran salju, sedang dia yang sudah berada di dalam ruangan penuh kehangatan saja masih merasa kedinginan, apalagi Harley yang berada di luar. Gadis itu tak sampai hati jika melihat Harley mati ke dinginan di luar sana.

"Kau gila? Di tengah-tengah badai salju seperti ini kau hanya menggunakan syal tipis yang menutup leher?" Tanya Olla tak habis pikir setelah melihat pakaian yang di kenakan oleh Harley.

Pria dengan tubuh jangkung itu hanya mengenakan kaus santai berwarna coksu dengan celana panjang berwarna coklat tua di tambah dengan syal tipis yang melilit di lehernya.

"Kenapa? Kau khawatir padaku?" Tanya Harley dengan kedua mata yang menyipit.

"Kau terlalu berharap aku mengkhawatirkan mu. duduklah di sana, aku akan keluar sebentar." Pinta Olla seraya menunjuk ke arah sofa hangat yang berada tepat di sebelah jendela.

Setelahnya gadis yang mengenakan gaun sepaha itu segera ke dapur untuk mencari Mirea.

"Mirea!! Tolong buatkan dua cangkir teh hijau dan antarkan langsung ke dalam kamar ku." Titah Olla yang langsung mendapat anggukan cepat dari Mirea.

Tak ingin berlama-lama di dapur Olla segera kembali menuju kamarnya untuk menemui Harley.

Di sisi lain, Mirea yang sedang berada di dapur untuk membuatkan teh suruhan Olla tadi justru merasa sedikit bingung. Pasalnya Olla meminta gadis itu untuk membuatkan dua cangkir teh sekaligus. Itu tandanya Olla sedang tidak sendirian di dalam kamar itu.

"Pasti tuan Harley sedang berada di dalam kamar itu, secara mereka telah berteman selama beberapa bulan terakhir, kan? Tak heran jika keduanya benar-benar akrab. Bagaimana jika aku menambahkan sedikit obat mengantuk ke dalam teh ini? Itu pasti akan seru, kan?" Batin Mirea seraya tersenyum licik dan mulai menaburkan obat tidur kedalam teh buatannya.

"Ratu pasti akan marah besar jika melihat keduanya tengah tertidur lelap dalam satu ranjang yang sama." Cicit Mirea dengan seringai jahatnya.

***

"Permisi yang mulia..diamana saya bisa meletakkan teh hijau ini?" Tanya Mirea berjalan sedikit menunduk saat telah memasuki kamar bernuansa putih kecoklatan itu.

"Letakkan saja di meja ini, setelah itu kau boleh langsung pergi keluar." Titah Olla seraya menunjuk ke arah nakas yang berada di sebelah ranjangnya.

Setelah merasa tugasnya selesai, Mirea segera berjalan keluar kamar masih dengan kepala yang di tundukkan.

"Bagaimana mungkin? Mengapa tuan Harley tidak ada di dalam?!!" Kesal Mirea saat mendapati Olla hanya berbaring di kasur seraya membaca buku dan tidak ada siapapun di ruangan itu selain dirinya dan Olla.

"Harley, kau sudah boleh keluar sekarang!" Cicit Olla sampai akhirnya Harley keluar dari persembunyian nya di bawah ranjang Olla.

Tentu Olla tidak sebodoh itu untuk di kerjai. Mana mungkin ia membiarkan Mirea melihat keberadaan Harley di dalam kamarnya.
Bisa-bisa Ratu Trainna akan marah besar kepadanya.

"Ini, aku sudah meminta Mirea untuk membuatkan teh hijau. Minumlah, kau pasti merasa kedinginan." Ujar Olla yang hendak meneguk salah satu cangkir dari teh hijau yang Mirea buatkan tadi.


"Tunggu jangan meminumnya!! Teh ini mengandung obat mengantuk dengan dosis yang lumayan besar." Ucap Harley menghentikan aktivitas Olla yang hendak meneguk teh hijau miliknya.


Olla lantas mengerutkankan keningnya bingung, bagaimana pria itu bisa tau jika teh ini mengandung obat tidur?


"Aku cukup mengenal jenis obat-obatan walau hanya dengan mencium bau nya, kau lupa aku berasal dari wilayah selatan? Racun seperti itu dapat dengan mudah jika diprediksi" Jelas Harley sekaligus sedikit menyombongkan diri.

"Tunggu, jadi maksudmu minuman ini mengandung obat tidur?" Tanya Olla memastikan sambil sesekali melirik ke arah secangkir teh yang masih di genggamnya.


"Jika Mirea yang melakukannya,, T-tapi mengapa? Mengapa gadis itu melakukannya?" Tanya Olla semakin merasa keanehan.




/sesuai janji,, Ada Harley nih!!

Harley : prediksi racun? Easy bro!! 😏😏

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Harley : prediksi racun? Easy bro!! 😏😏





Jangan lupa vote ⭐ dan komen 💬 cerita ini!! Kalau ada saran dari kalian boleh dong ngasihnya lewat kolom komentar..
.
.
.
Kalau ceritanya kurang menarik maaf banget yya gaiss.. Aku usahain di chapt berikutnya bakal buat yang lebih menarik lagi😃🙌 See you pipel pipel❤

SOUTHERN PRINCESS MAGICWhere stories live. Discover now