• 𝐃𝐢𝐬𝐤𝐮𝐬𝐢 𝐤𝐞𝐜𝐢𝐥 •

79 5 6
                                    

🍷💐🍷

Pagi-pagi sekali, kamu dan Nanami sudah sibuk di dapur untuk menyiapkan sarapan. Nanami membantumu memotong, memasak bahkan menata masakan yang sudah jadi ke atas meja.

“Mas Ken, kenapa?”

“Ha? Maksudnya, sayang?”

“Dari awal aku bangun, kamu juga ikutan bangun. Tumben banget”

“Perasaan kita sering deh gini, sayang”

“Sering sih, tapi pagi ini kamu agak beda. Apalagi aku bangun kepagian hari ini, kamu ikutan bangun dan waktu aku mutusin buat nyiapin sarapan lebih cepat, kamu ikutan bantuin. Aku senang mas bantuin. Tapi, ada yang mau diomongin kah, mas?” tepat setelah pertanyaan itu terlontar dari bibirmu, Nanami terdiam.

“Jadi, benar ya? Ada apa, mas?”

“Kamu sadar ya, sayang?”

“Kita udah hidup bareng berapa tahun deh, mas? Masa sifat mas yang begini aku engga hapal. Ayo, ada apa, mas? Cerita sini”

Nanami menghela napas pelan sebelum akhirnya memutuskan bersuara, “Tadi malam, pas mas mau terlelap, tou-san mengirimkan pesan pada, mas”

“Pesan apa tuh?”

“Tou-san minta tolong ke mas”

“Minta tolong? Soalan?”

Nanami terdiam lagi. Kamu menyentuh pundak Nanami dan ia menoleh padamu.

“Keluar kota ya, mas?” tanyamu ragu dan yah, Nanami menganggukkan kepalanya kemudian memelukmu dari samping.

“Terus kenapa ragu gitu cerita ke akunya?”

“Mas bingung ngajaknya gimana”

“Ha? Maksudnya, mas?”

“Tou-san bilang, mas ke luar kotanya bawa kamu gitu”

“Lho? Terus anak-anak gimana, mas? Ditinggal? Mana mau ak--”

“Dengerin mas dulu, cantik”

“Apa? Mas mau bilang apa?”

“Sebentar...” Nanami merogoh ponselnya dan langsung mencari room chat dirinya dengan tou-san nya.

Setelah Nanami temukan, ia tunjukan padamu isi chat tersebut, “Baca sendiri, sayang” kamu membaca pesan dari atas hingga ke bawa, dengan Nanami yang memegang ponselnya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wajahmu memerah seketika, bukan karena Nanami yang tidak mau meninggalkanmu, tapi tou-san mu yang menyinggung mengenai honeymoon, entah kenapa rasanya mendadak berdebar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wajahmu memerah seketika, bukan karena Nanami yang tidak mau meninggalkanmu, tapi tou-san mu yang menyinggung mengenai honeymoon, entah kenapa rasanya mendadak berdebar.

“Sudah, sayang? Jadi bagaimana?” tanya Nanami kemudian kamu tersadar.

“Ja-jadi gitu ya, mas”

Nanami mengernyitkan dahinya bingung, “Mas lagi nanyak, sayang. Jadi gimana menurut kamu”

“A-ah, itu. Roppongi saja, mas”

“Tidak Shibuya?”

“Tidak mau”

“Baiklah, mas ikut apa kata sayangnya mas saja. Tapi kamu mau ikut kan, sayang?”

“Anak-anak beneran mau dititip ke mami saja?”

“Jangan mami”

“Kenapa gitu?”

“Nanti deh, tapi intinya kamu ikutkan? Mau temani mas kan, sayang?”

“Baiklah, aku ikut”

“Thanks, sweetie”

“Pelukan berdua doang nih?” tanya Kei dari arah belakang membuat kamu dan Nanami tersentak.

“Ke-kei? Dari kapan kamu di situ, sayang?”

“Satu menit yang lalu, bund. Hehe”

TBC. 18/12/2023.

My Sweet HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang