• 𝐅𝐥𝐚𝐬𝐡𝐛𝐚𝐜𝐤 𝐦𝐨𝐝𝐞 𝐨𝐧, 𝐩𝐚𝐫𝐭.𝟑 [𝐄𝐍𝐃] •

113 8 14
                                    

Ini chapter panjang mampus, semangat guys.

🍷💐🍷

Hubungan kamu dan Nanami sudah ada kemajuan, yaitu dari kakak adik zone, menjadi pasangan bucin era. Wkwk.

Kalau ditanya, siapa yang lebih bucin? Nanami jawabannya. Ya, karena si bos tampan ini benar-benar kepincut sama anak rekan kerjanya, dan lagi, ia benar-benar menahan untuk tidak mencurahkan segala cintanya kepada gadis kecilnya. Karena mengingat kala itu sang gadis, masih belum cukup umur. Tapi sekarang, udah aman brodi. Mau uwu-uwuan juga boleh, karena kan udah jadian.

“Sayang, ganti panggilan dong”

“Hmm? Kakak mau aku panggil apa, emangnya?”

“Mas”

“Ha?”

“Mas Ken, sayang. Panggil coba”

“Ken? Ken-kento?”

“Iya, mau sampai kapan kamu manggil aku pakai marga hmm? Bentar lagi juga kamu ganti marga jadi Nanami”

“A-apaan sih!”

Nanami terkekeh melihatmu yang salah tingkah, “Sayang, ganti ya”

“Ma-mas Ken, kan? Ya-ya udah, boleh”

“Makasih, sayang” ucap Nanami mengecup pipimu sekilas.

“Jangan tiba-tiba, Mas Ken!” omelmu

Nanami terkekeh, “Ngomong-ngomong, sayang. Besok kita dinner, ya”

“Baiklah”

🍷💐🍷

Hari ini, tepatnya hari ulang tahunmu yang ke sembilan belas, sekaligus perayaan anniversary hubungan kalian yang ke satu. Kalian putuskan untuk dinner di restaurant hotel milik kenalan Nanami.

“Mas? Ini beneran disini? Indah banget tempatnya”

Nanami tersenyum, tangannya menarik salah satu kursi untuk kemudian menuntunmu untuk duduk di kursi tersebut, disusul dengan Nanami yang duduk di sisimu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Nanami tersenyum, tangannya menarik salah satu kursi untuk kemudian menuntunmu untuk duduk di kursi tersebut, disusul dengan Nanami yang duduk di sisimu.

Kamu tersenyum ke arah pemandangan luas yang tersaji di hadapanmu.

Nanami menoleh ke arahmu, ia ikut tersenyum saat melihat senyuman manis terukir di bibir ranummu.

Tangan kanan Nanami terangkat untuk menggenggam serta memberi elusan lembut pada tangan kirimu. Kamu menoleh, menatapnya sembari tersenyum.

“Sayang...”

Kamu sudah terbiasa dengan panggilan itu, karena Nanami selalu memanggilmu dengan panggilan manis seperti sayang, cantik, princess, dear dan banyak lagi.

Kamu tidak tahu menahu mengenai Nanami yang bisa semanis ini jika dijadikan pasangan. Ini baru pacaran, bagaimana saat menikah nanti pikirmu.

Namun kamu cepat-cepat menepis pikiranmu mengenai pernikahan, rasanya terlalu buru-buru untukmu berpikiran begitu, dan kamu juga tidak tahu apa tanggapan Nanami tentang pernikahan.

My Sweet HomeWhere stories live. Discover now