26

226 25 3
                                    

Yuuji menghembuskan nafasnya sebentar sebelum membuka pintu apartemen pamannya dan masuk ke dalam, dia melihat sekeliling dalam apartemen yang sudah tidak terlalu berantakan, mungkin Suguru atau Satoru yang membersihkannya.

Yuuji melangkah semakin masuk ke dalam apartemen setelah menutup pintu dibelakangnya.

"Yuuji ?"

Panggilan itu membuat Yuuji menoleh, dari arah dapur ada Suguru yang menatapnya dengan terkejut, mata yang menatapnya itu terlihat memerah, apa hybrid rubah itu sudah menangis ?.

Yuuji membulatkan matanya saat Suguru dengan sangat cepat langsung mendekatinya dan memeluknya dengan erat, "Yuuji, jangan pergi lagi" pinta Suguru dengan suara yang agak serak, ekor rubahnya melingkari pinggang Yuuji, seakan menahan Yuuji agar tidak meninggalkan dirinya.

Tangan Yuuji mencoba melepaskan pelukan Suguru padanya, "Suguru.. lepaskan dulu--"

"Tidak!" Seru Suguru dengan semakin memeluk Yuuji dengan erat membuat Yuuji menghela nafas, dia pikir yang keras kepala diantara kedua hybrid itu hanya Satoru ternyata Suguru juga ada kalanya bisa keras kepala.

"Oh.."

Ah tidak, sekarang Satoru muncul dan berjalan dengan cepat menuju mereka dan memeluk mereka sama eratnya membuat Yuuji semakin merasa sesak dihimpit oleh kedua hybrid itu, tidak sadarkah mereka bahwa mereka memiliki tubuh yang besar daripada dirinya.

"Aku.. akan mati.." ucap Yuuji dengan susah payah karena dia merasa sesak akibat pelukan erat mereka.

Setelah mendengar itu, Suguru dan Satoru langsung melepaskan pelukan mereka hingga Yuuji bisa bernafas lega.

Yuuji langsung menatap mereka dengan tajam, "Duduk" perintahnya dengan suara tegas.

Suguru dan Satoru duduk dengan kaki dilipat dilantai dihadapan Yuuji, mereka dengan kompak menunduk, seakan tanpa Yuuji katakan mereka sudah tau kesalahan mereka.

Yuuji duduk bersila dihadapan mereka, "Ceritakan, apa yang terjadi waktu itu" pintanya.

Suguru dan Satoru saling bertatapan sejenak, sampai akhirnya Suguru menceritakan semua yang terjadi pada Yuuji tanpa menutupi apapun.

...

Ah, sekarang Yuuji merasa bersalah karena menganggap mereka lah yang menyebabkan ini, namun pamannya juga tidak bisa disalahkan karena Kento hanya ingin melindunginya, namun apapun yang telah terjadi sudah terlalu berlebihan menurutnya.

"Kalian sudah makan ?" Tanya Yuuji setelah beberapa saat dia terdiam.

Suguru dan Satoru sontak mendongak dan melihat Yuuji dengan mata yang seakan bersinar dengan senang, "Belum" jawab mereka dengan kompak.

Yuuji berdiri, "Ingin bola-bola daging ?" Tanyanya sambil melihat kedua hybrid itu.

Mereka dengan kompak mengangguk membuat Yuuji merasa gemas dengan tingkah mereka, senyumnya yang hilang seharian ini kini terlihat lagi.

...

"Umh.. tunggu.. kalian berdua" Yuuji menggeliat tidak nyaman di pangkuan Satoru, dibelakangnya ada Suguru. Mereka berdua menciumi leher dan pundaknya membuat dia merasakan perasaan aneh, belum lagi satu tangan Satoru yang merambat masuk ke dalam bajunya. Masing-masing tangan Yuuji ditahan oleh mereka, membuat dia hanya bisa menggeliat.

Yuuji tidak tau apa yang membuat dia berada diposisi seperti ini, dihimpit oleh kedua hybrid itu. Seingatnya mereka meminta dia untuk mengelus kepala mereka sampai tidur setelah makan malam, namun saat mereka melihat dia yang tiduran tengkurap dikasur mereka--menunggu mereka selesai mandi-- Satoru dengan tiba-tiba menariknya untuk duduk dipangkuannya lalu menciumnya dengan tergesa-gesa, setelah itu datang Suguru yang langsung duduk dibelakangnya dan ikut menciumi leher dan pundaknya.

Suguru sedikit mencengkram dagu Yuuji, lalu menariknya agar anak itu menoleh padanya, "Aku selalu suka wajah memerahmu ini" setelah mengatakan itu dia mencium bibir Yuuji dan melumatnya, membuat Yuuji kewalahan.

Satoru yang sedari tadi memberi kissmark dipundak dan leher Yuuji beralih untuk menjilati jakun Yuuji sebelum akhirnya menggigitnya membuat Yuuji tersentak namun tidak bisa bersuara karena Suguru masih menciumnya dengan dalam.

"Pwah!" Yuuji menolehkan kepalanya karena dia tidak sanggup menerima ciuman yang intens dan dalam dari Suguru, membuat Suguru tersenyum gemas melihat itu, menurutnya Yuuji yang kewalahan olehnya sangat menggemaskan.

"Hentikan kalian berdua" pinta Yuuji dengan lemas.

"Kau keras dan kau meminta kami untuk berhenti ? Kau yakin, manusia ?" Tanya Satoru dengan yang tangan yang mengurut milik Yuuji membuat Yuuji terkejut sejak kapan Satoru melakukan itu.

Dibelakangnya tangan Suguru merambat ke pantatnya dan perlahan menyentuh lubangnya membuat Yuuji tersentak, "T-tunggu kalian berdua" pintanya dengan tubuh yang gemetar.

"Rileks Yuuji" bisik Suguru ditelinganya berusaha menenangkan Yuuji.

"Nikmati saja, hm ?" Satoru juga ikut berbisik ditelinga lainnya bahkan kini hybrid harimau putih itu menggigiti daun telinganya, membuat Yuuji kegelian.

"Hngh!" Yuuji mendongak dengan mata yang tertutup saat dia merasakan 2 jari Suguru memasuki lubangnya dan mengenai prostatnya.

Suguru menyeringai melihat itu, "Kau suka aku menekan disana, hm ?" Tanyanya dengan seduktif, dua jarinya yang berada di lubang Yuuji terus menekan tempat yang sama membuat tubuh Yuuji bergetar, belum lagi Satoru semakin cepat mengurut miliknya.

"Anh ah aku.. aku akan.. hng!" Yuuji tidak bisa menahannya lagi, dia cum cukup banyak hingga mengotori piyamanya dan piyama Satoru.

Yuuji bersandar di pundak Satoru dengan nafas yang terengah-engah, wajahnya sangat memerah, matanya menutup saat dia merasa ngantuk setelah pelepasannya.

"Hey manusia, jangan tidur dulu" Yuuji membuka matanya dia merasakan tangannya menyentuh sesuatu yang keras dan panas, saat menunduk dia melihat tangan Satoru yang memegang tangannya agar tangannya menggenggam milik Satoru.

Yuuji terkejut sekaligus merasa malu melihat itu, dia juga merasakan hal yang sama dibelahan pantatnya membuat dia tersentak, "Kami belum selesai, Yuuji" bisik Suguru dengan pinggulnya yang bergerak menggesekkan miliknya dengan belahan pantat Yuuji.

"T-tunggu.. i-ini..." Ini terlalu berlebihan, Yuuji tidak tau apa yang harus dilakukan. Rasanya sangat memalukan namun.. namun.. dia juga tidak bisa menolak mereka.

...

Diatas Gedung Perusahaan Sunshine Corp. yang sudah ditutup karena pemiliknya yaitu Hayashi Tengen ditangkap karena kejahatannya, terdapat Mahito yang duduk di atas pinggiran gedung dengan melihat pemandangan manusia yang berlalu lalang dibawahnya, dibelakangnya ada Tyrant yang hanya diam berdiri tegap. Semenjak Tengen ditangkap, Tyrant diprogram untuk bersembunyi sampai Mahito menemukannya dan memberitahunya bahwa Tengen ditangkap, kali ini dia hanya bisa mengikuti Mahito.

"Hey, Tyrant. Punya ide untuk menyelamatkan Tengen-sama ?" Tanya Mahito dengan nada main-main.

Mahito melirik Tyrant yang hanya diam, dia menghela nafas, "Berbicara tidak akan membuatmu mati" ucapnya, namun Tyrant masih tetap diam.

"Terserah" tak acuh Mahito, dia kembali melihat pemandangan manusia-manusia dibawahnya yang sibuk dengan kesibukan masing-masing, sampai matanya melihat seorang pemuda membuatnya menyeringai.

Mahito berdiri lalu dia berbalik dan berjalan memasuki gedung, "Ayo, Tyrant. Ada manusia yang harus kita culik"

Tyrant melirik sebentar Mahito yang melewatinya sebelum dia akhirnya mengikuti Mahito.

.
.
.

Author's Note,

Dahlah anjir up sebulan sekali aja lah, gak bisa konsisten saya (*ノ´□')ノ

...

Tbc.

Shall we ? [SatoSugu X Yuuji]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang