20

590 60 14
                                    

"Pertimbangkanlah sebanyak yang kamu mau, paman tidak akan ingin kamu merasa terbebani dengan ini" Kento mengusak rambut Yuuji sejenak sebelum akhirnya berjalan pergi dari apartemennya untuk bekerja.

Yuuji masih menunduk, perkataan pamannya membuatnya jadi kepikiran.

Hari masih pagi dan Kento membicarakan soal masa depannya, Yuuji bingung apakah dia harus melanjutkan pendidikannya dan masuk ke perguruan tinggi atau memilih untuk langsung bekerja.

Yuuji bersandar pada sandaran sofa dan menutup matanya, dia menghela nafasnya, "Ahh aku tidak tahu" keluhnya pada dirinya sendiri.

"Apa yang kau tidak tahu ?"

Yuuji membuka matanya dan melihat Suguru yang kini menatapnya dengan penasaran, Yuuji memperbaiki posisi duduknya menjadi tegak, "Bukan apa-apa" elak Yuuji.

Suguru mengambil posisi duduk disamping Yuuji, dan merebahkan kepalanya di paha Yuuji, tangannya mengambil satu tangan Yuuji dan meletakkannya diatas kepalanya.

Yuuji dengan menurut mengelus kepala Suguru, walaupun dalam dirinya dia berusaha men sugesti dirinya agar tenang dan tidak gugup dihadapan Suguru.

"Gojo mana ?" Tanya Yuuji begitu sadar Satoru sedari tadi tidak terlihat.

"Dia masih tidur" jawab Suguru dengan singkat.

Yuuji mengerutkan keningnya, merasa bingung kenapa Satoru masih tidur bahkan hari sudah mulai siang.

Suguru menatap Yuuji, begitu ingat bahwa hari ini dia bisa bersama Yuuji tanpa harus ada Satoru yang menganggu mereka.

"Hey Yuuji, bagaimana jika kita jalan-jalan ?" Tanya Suguru dengan tangannya yang mengelus pipi Yuuji.

Yuuji menunduk melihat Suguru begitu dia merasakan elusan dipipinya dari tangan Suguru, "Jalan-jalan ? Tapi bagaimana dengan Gojo ?"

Suguru bangkit dari rebahannya dan duduk disamping Yuuji, "Tidak perlu mengkhawatirkan nya, dia sudah besar. Bisa mengurus dirinya sendiri"

"Bersiaplah. Kutunggu" lanjut Suguru dan memberikan kecupan singkat dipipi Yuuji sebelum pergi ke kamarnya.

Yuuji terdiam sejenak mendapatkan kecupan itu, setelah memastikan Suguru sudah pergi memasuki kamarnya, Yuuji langsung menunduk dan menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

"Kenapa dia harus melakukan itu" gumamnya dengan wajah dan leher yang memerah.

Yuuji menepuk wajahnya dengan pelan , "Sadarlah" ucapnya yang kemudian bangkit dan pergi kekamarnya untuk bersiap.

...

Yuuji sudah selesai bersiap dan duduk di sofa menunggu Suguru, suara langkah kaki membuat Yuuji menoleh untuk melihat Suguru dan Satoru yang turun dari kamarnya yang diatas.

Satoru terlihat sumringah, berbanding terbalik dengan Suguru yang wajahnya terlihat masam, "Gojo juga ikut ?" Tanya Yuuji.

"Tentu saja, kenapa ? Kau tidak senang ?" Tanya Satoru, merasa tersinggung dengan pertanyaan Yuuji.

Yuuji jadi ikut kesal dengan Satoru yang mudah tersinggung, "Aku hanya bertanya, kenapa kau sensi sekali ?"

Satoru mencubit kedua pipi Yuuji, "Kalau begitu, merasa senanglah karena aku akan dengan senang hati akan menemanimu jalan-jalan" ucapnya dengan congkak.

Yuuji mengerutkan wajahnya merasa kesakitan, "Ugh kenapa kau suka sekali mencubit pipiku, ini sakit" keluhnya dengan tangan yang berusaha menyingkirkan tangan Satoru yang mencubit kedua pipinya.

Suguru sudah muak dengan pertengkaran mereka, dia menarik kedua tangan Satoru agar berhenti mencubit Yuuji, "Berhentilah bertengkar dan ayo kita berangkat" ucapnya dengan tangan yang merangkul Yuuji dan Satoru, menuntun mereka untuk berjalan keluar apartment.

Shall we ? [SatoSugu X Yuuji]Where stories live. Discover now