7

815 95 6
                                    

Yuuji menunduk, memikirkan mengenai apa yang disampaikan pamannya, dia tidak pernah berfikir akan pindah dari tempatnya tinggal saat ini, dia kira dia akan berada di Sendai selama hidupnya. Tapi ikut dengan pamannya juga bukan merupakan hal yang buruk, pamannya tidak suka bercanda, jadi info bahwa kemungkinan akan ada orang yang ingin menyakitinya karena membenci ayahnya memang benar adanya.

"Bagaimana dengan kami ?" Tanya Suguru, dia hanya ingin memastikan bahwa dia dan Satoru akan tetap berada ditempat yang sama dengan Yuuji.

"Soal kalian, aku rasa ada tempat yang lebih cocok untuk kalian" balas Kento.

Yuuji yang mendengar itu menatap Kento dengan tatapan tidak mengerti, "Apa maksudnya itu, Paman ? Mereka akan ikut dengan kita, kan ?" Tanya Yuuji, dia tidak ingin dipisahkan dengan kedua hybrid itu, dia tidak bisa mengingkari janjinya pada Suguru.

Ekspresi Kento kini terlihat serius "Tidak, Yuuji. Mereka akan ditempatkan di fasilitas ku" jawabnya. (Fasilitas disini maksudnya laboratorium yang gede gitu)

"Tapi kenapa ?" Tanya Yuuji.

"Mereka adalah hybrid, gen binatang mengalir dalam DNA mereka, bukan tidak mungkin mereka akan mencelakaimu suatu hari nanti" jelas Kento.

Satoru sudah memasang wajah muak mendengar itu, "Hei pria tua, tidak bisakah kau bedakan antara hybrid dan binatang biasa, huh ?" Ucapnya dengan kesal.

"Kami memang memiliki gen binatang, tapi itu bukan berarti sisi kemanusiaan kami menghilang karena itu" timpal Suguru, tidak dapat dipungkiri bahwa dia juga sama merasa muak seperti Satoru.

"Tapi tetap saja, kalian memiliki insting binatang dan jika kalian lepas kendali maka itu akan membahayakan Yuuji" keukeuh Kento, dia menatap kedua hybrid itu dengan tatapan tegasnya.

Brak!

Meja tamu itu dipukul dengan keras oleh Satoru "Hah ?! Membahayakan manusia itu ? Bagaimana bisa kau mengatakan hal konyol seperti itu ?! Aku bukan binatang yang akan menyerang tanpa jelas, sialan!" Serunya.

"Melihat dari bagaimana kau bersikap saat ini, bagaimana mungkin aku bisa membiarkanmu berada didekat Yuuji" balas Kento, tangannya perlahan melonggarkan dasi yang dipakainya.

Melihat pergerakan Kento membuat Satoru tersenyum remeh, "Kenapa ? Kau ingin berduel denganku, pria tua ?" Ucapnya dengan nada provokatif.

Kento melilitkan dasi yang sudah lepas dari lehernya ke tangannya, "Jika itu bisa membuatmu diam" balas Kento, dia benar-benar sudah terlihat jengkel dengan perilaku Satoru.

Melihat situasi yang mulai tidak mengenakkan membuat Yuuji bangkit dari duduknya, menghalangi pandangan Kento untuk melihat Satoru, "Nanamin, jangan lakukan" ucapnya, sambil menatap Kento dengan pandangan memohon.

Sedangkan Suguru kini mencengkram pundak Satoru, menahan hybrid harimau putih itu bertindak lebih jauh, untungnya Satoru menurutinya dan diam dengan wajah yang masih terlihat kesal.

Kento menghela nafas melihat kelakuan keponakannya, "Yuuji, ini demi kebaikanmu" ucapnya, berharap keponakannya mengerti mengapa dia memisahkan mereka.

Yuuji berlutut dihadapan Kento dan memegang lutut pamannya, "Tapi Nanamin, kau tau kan aku cukup kuat untuk melindungi diriku sendiri, lagipula selama aku tinggal dengan mereka selama ini, mereka sama sekali tidak ada niatan untuk menyakitiku" jelas Yuuji, berharap pamannya mengerti dengan keinginannya.

Kento menatap keponakannya, dia tidak bisa menolak keinginan Yuuji tapi keselamatan Yuuji lah yang harus dia utamakan, "Tapi Yuuji--"

Yuuji meletakkan kepalanya di atas lutut Kento, dan menatap pamannya itu dengan tatapan memohon, "Kumohon paman" ucapnya dengan nada sedih, dia selalu tau cara agar Kento dapat mengikuti kemauannya.

Kento mengusap wajahnya, "Baiklah, kau menang" ucapnya dengan setengah hati.

Mendengar itu Yuuji langsung merasa senang dia bangkit dan menghampiri kedua hybrid itu dan mengenggam satu tangan mereka, "Kita akan tetap bersama, yeay!" Serunya sambil menggoyangkan tangan kedua hybrid itu dengan senang.

Suguru tersenyum senang mendengar itu, sedangkan Satoru tidak berekspresi apapun, entah bagaimana perasaannya saat ini.

"Kalau begitu untuk merayakannya, mari pelukan!" Seru Suguru yang kemudian merangkul Satoru dan memaksanya untuk ikut memeluk Yuuji.

Yuuji yang dipeluk seperti itu hanya tertawa senang dan membalas pelukan dari kedua hybrid itu, tanpa tau jika kedua hybrid itu kini sedang menampilkan muka mengejek mereka lengkap dengan jari tengah mereka yang ditujukan kepada Kento. Kento yang mendapatkan hal itu hanya bisa memasang wajah kesal, jika bukan karena Yuuji, mungkin saat ini kedua hybrid itu sudah dia lempar ke fasilitasnya.

.
.
.

Tbc.

Shall we ? [SatoSugu X Yuuji]Where stories live. Discover now