1

5 1 0
                                    

Hay guys, ini aku Lily. Umurku sekarang sudah 25. Ya..25 tahun dan aku masih belum memiliki pasangan sama sekali.

Aneh? menurut ku tidak, Karena bagaimana pun ini hidup ku,aku bebas melakukan apa pun yang aku inginkan. Kecuali ibuku...

Ayolah aku tau orang tua mana yang tidak ingin melihat anaknya menikah. Tapi heyy.. aku masih 25 tahun masih ada waktu bagiku sebelum umur 30 tahun.Tapi tidak bagi ibuku, ibuku ingin aku segera membawa calon dan menikah secepatnya. Sedangkan aku? Masih ingin menikmati hidup ku. Aku masih ingin menikmati pekerjaan ku, teman ku,dan gajiku. Bagi ibuku semuanya sudah cukup dan dia ingin aku menikah secepatnya.

Aku masih belum menginginkan nya. Dan lagipula apa itu cinta?
Aku sudah lama sudah tidak merasakan itu.

Aku bukan lesbi atau memiliki kelainan semacam nya. Aku masih menyukai pria tampan tapi untuk menyukai dan berhubungan lebih serius, aku tidak bisa.

Karena mungkin aku masih menyukai seseorang dimasa lalu. Yang bahkan aku sendiri tidak tau dimaidia sekarang. Apa sudah menikah atau belum.
Dan bodoh nya aku masih menyukainya.

Kalian tau, dia itu bukan tipeku,sama sekali bukan tipeku. Tetapi seiring berjalannya waktu aku menyukai nya. Bukan karena wajah nya tapi karena sifatnya.

Padahal tipeku awalnya lelaki bad boy yang cool,keren,putih, dan sedikit nakal. Sedangkan dia...
Dia lelaki yang lembut, perhatian, berkacamata, kulit sawo matang,dan anak yang rajin.

Sangat berbeda bukan?? Tetapi anehnya aku menyukai nya. Seseorang yang berhasil menerobos hatiku sampai sekarang.

M

enutup buku diary yang ku tulis,dan menatap ke langit.

"Huft..." Menghela nafas, setelah di ingat lagi hati ku sesak.

"Bagaimana bisa aku masih mencintai nya sedalam ini" gumam ku lirih.

Tes...tes

Ku tatap ke arah langit saat melihat buku diary ku basah oleh tetesan air hujan.

"Astaga hujan" Ucap ku sambil merapihkan barang barang ku dan berlari keluar taman mencari tempat berteduh.

"Aish, sial sekali padahal di ramalan cuaca hari ini cerah" ucapku menggerutu.

Aku masih menepuk nepuk baju ku supaya kering. Hingga tidak sadar kalau aku tidak sendiri disini.

Seseorang menyodorkan payung nya di hadapan ku. Dan menarik tangan ku memaksa untuk mengambilnya.

"Ambil" Ucap seseorang.

"Ini ap-.." ucapan ku terputus karena seseorang itu pergi berlari menembus hujan menggunakan jas nya.

"Wah, baik banget" ucapku menatap ke arah perginya lelaki tadi.

"Tapi aku tidak tau dia siapa, bagaimana caranya aku mengembalikan payung ini?" Gumam ku.

Membuka payung itu dan menatap payung nya.

"Wah, cantik banget"Ucapku sambil melihat payung nya.

"R..?" Gumam ku.

"Mungkin itu inisial namanya?" Gumamku.

"Yasudah lah, akan aku kembalikan kalau ketemu lagi" gumam ku dan bersiap untuk menerobos hujan.

Saat akan meninggalkan tempat itu mata ku melihat sesuatu di lantai.

"Itu apa??" Menatap ke lantai. Berjalan ke arah barang tersebut dan mengambil nya.

"Ini bukannya.."

Maaf ya kalau agak singkat dan gaje 🙏.

Jangan lupa vote dan coment ya guys 🥰.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 22, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

What If?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang