Aku bahkan tidak berani menatap Phuwin

 

TIDAKKAH KAMU TAHU?, AKU MENYUKAI JOONG SEJAK SMA!!!”

 

Phuwin meluapkan kekesalannya padaku

SEDANGKAN KAMU?, KAMU BARU MUNCUL BEBERAPA KALI TAPI BAGAIMANA BISA??, BAGAIMANA BISA KAMU MELAKUKAN ITU?”

 

“DAN KAMU BERSIKAP SEOLAH TIDAK TERJADI APA-APA!”

“KAMU MENYERAHKAN DIRIMU KEPADA JOONG, APA KAMU TIDAK TAHU

“CUKUP!!!”

 

Aku berteriak tepat didepan wajah Phuwin

Kedua tanganku mengepal sempurna


“kamu tahu?, Diantara orang-orang yang menyakitiku, kamulah yang paling menyakitiku Phuwin!”

 

“oh...harusnya aku yang...”

 

“DIAM!”

APA KAMU PIKIR MENYENANGKAN UNTUKKU?, KAMU PASTI BERPIKIR AKU DIAM KARENA AKU MERASA BERSALAH, AWALNYA YA!, AKU MERASA BERSALAH!!!, TAPI SAAT MENDENGARMU MENGATAKAN SEMUA HAL-HAL MEMUAKKAN ITU....AKU MENAHAN DIRI BUKAN KARENA RASA BERSALAH, TAPI KARENA PERTEMANANKU DENGANMU!!”

“....”

Aku mencoba untuk menenangkan diriku

“apa menurutmu aku akan tetap diam?, Aku tidak bersalah.... Aku tidak merebut Joong darimu hanya karena kamu menyukainya...., Aku tidak pernah menggodanya apalagi menyerahkan diriku seperti yang kamu katakan”

“...”

“aku memiliki kehormatanku sendiri Phuwin, jika kamu berpikir aku hanya akan diam membiarkanmu mengatakan semua itu padaku...maka kamu....salah”

“huftt...aku tidak tahu kenapa hal-hal buruk terus terjadi padaku...”

 

Aku tidak tahu....aku tidak tahu kenapa.... kenapa aku belum bisa mengatakan apa yang terjadi padaku kepada Phuwin dan juga Fourth.

“jika kamu benar-benar tidak menginginkanku lagi karena kamu merasa aku adalah penghianat, aku akan mengalah....”

 
Aku berkata sebelum berbalik dan pergi

...

"Akhirnya kamu jujur", ucap Phuwin pelan sebelum berbalik menatap langit, dia seperti berharap Dunk mendengarkan apa yang dia katakan tapi dia juga tidak ingin tahu alasan kenapa Phuwin menjadi seperti itu.Bagi Phuwin tidak masalah jika Dunk berpikir penyebab Phuwin marah adalah karena hubungannya dengan Joong.

....

“Dunk....Ai Dunk...”

 

Aku mendengar suara Fourth memanggilku tapi aku tidak berbalik sedikitpun, aku langsung meninggalkan apartemen Joong.

“Dunk”

 

Joong  mengejarku

“Joong”

“khrub”

“Aku ingin sendiri”,ucapku

“Khrub”

 

Dia mengatakan itu tapi dia masih terus mengikutiku

“Joong”

“aku tahu kamu ingin sendiri.... tapi aku....tidak ingin membiarkanmu sedih sendiri”

 

 

Aku berbalik menatap Joong dalam keheningan sebelum akhirnya mengabaikannya membiarkannya melakukan apa yang dia inginkan.






To Be Continued

FEEL YOUR LOVE [ON GOING]Where stories live. Discover now