Wajah Kento mengeras, urat diwajah dan lehernya bahkan sampai terlihat jelas, dia menggengam dengan kuat kunci kamar Yuuji ditangannya sebelum akhirnya memutuskan untuk pergi menuju ruang tengah, menunggu kedua hybrid itu pulang diantarkan sekretarisnya.

...

Suguru dan Satoru baru saja memasuki apartemen dan mereka sudah merasakan hawa yang tidak enak, sampai mata mereka menatap Kento yang sedang duduk sendiri di sofa ruang tengah.

Mereka bertatapan sejenak sebelum akhirnya menghampiri Kento setelah menutup pintu apartemen.

Kento memainkan kunci kamar Yuuji ditangannya, dia menyadari kedatangan Suguru dan Satoru meskipun matanya fokus menatap kunci ditangannya, "Duduk" pintanya. Ah tidak itu lebih ke sebuah perintah dengan nada tegasnya.

"Hey, Pak Tua dimana ma--" Satoru tidak melanjutkan kalimatnya begitu dia mendapatkan tatapan tajam dari Kento.

Suguru memiliki firasat buruk tentang ini, dia melihat sekilas kunci ditangan Kento dan tidak adanya Yuuji disini, tidak ada pilihan lain selain mengikuti alurnya untuk saat ini, jadi dia menarik Satoru untuk duduk bersamanya di sofa dihadapan Kento.

Kini mata Kento beralih menatap dua hybrid di depannya, dia menggengam kunci ditangannya dengan erat, "Langsung saja, apa kalian pernah menyentuh Yuuji ?" Tanyanya dengan suara yang rendah namun terdengar mengancam dan menuntut.

Suguru sudah tau hal ini akan terjadi, tapi dia tidak menyangka akan secepat ini, keringat dingin mulai muncul dari pori-pori kulit wajahnya, dia menelan ludahnya sendiri, "Kami tidak akan mengelak. Ya, kami pernah menyentuh Yuuji, saat kami heat di hotel di Okinawa"

Satoru menatap Suguru dari sisi matanya dan beralih menatap Kento yang terlihat semakin marah.

Kento menghela nafasnya dengan berat sambil tangannya mengusap wajahnya dengan kasar, dia tidak tau dengan emosi yang dirasakannya saat ini tapi yang pasti semua emosi yang dia rasakan saat ini adalah emosi negatif.

Dia masih mengingat dengan jelas bahwa Yuuji mengakui bahwa dia memang sudah disentuh oleh kedua hybrid itu, bahkan keponakannya itu menambahkan bahwa dia menyukai mereka dengan pipi yang memerah.

Kento sebenarnya tidak masalah jika Yuuji jatuh cinta, tetapi kenapa harus pada dua hybrid di depannya ini. Dia menginginkan yang terbaik untuk Yuuji dan menurutnya baik Suguru ataupun Satoru bukanlah yang terbaik untuk Yuuji.

"Sejauh mana kalian menyentuhnya ?" Tanya Kento, begitu dia bisa mengendalikan emosinya.

Satoru mengangkat satu alisnya dan menatap Kento dengan cemooh, "Maksudmu kita harus menjelaskan dimana saja kita menyentuh anak itu ? Aku tidak tau jika kau begitu penasaran dengan aktivitas seksual keponakanmu"

Cukup sudah! Kento sudah berusaha menahan dirinya agar tidak meledakkan emosinya namun Satoru malah menginginkan sebaliknya. Dia berdiri dan menatap kedua hybrid itu dengan rendah, "Jangan kalian pikir aku akan mengijinkan kalian berkeliaran lagi di sekitar Yuuji!!" tegasnya.

Suguru ikut berdiri, matanya menatap Kento dengan sengit, "Dan jangan kau pikir kita akan menurutimu" balasnya.

Satoru berdiri dan menepuk pundak Suguru, "Itu benar, lagipula kami sudah diijinkan Jin untuk terus bersama Yuuji, kami tidak butuh ijin darimu, Pak Tua" timpalnya dengan senyum mengejeknya.

Kedua tangan Kento mengepal dengan kuat, "Kalau begitu aku akan membuat kalian menghilang dari muka bumi ini" putus Kento.

Suguru dan Satoru tersentak mendengar itu, namun mereka tidak akan gentar. Seperti yang dikatakan, mereka sudah terikat dengan Yuuji, maka mereka akan melakukan apapun untuk bisa terus bersama Yuuji.

...

Brak! Prang!

Suara benda terbanting dan kaca pecah membuat Yuuji terkejut, kepalanya yang sedari tadi menunduk menatap pintu di depannya, "Suguru! Satoru!" Teriaknya.

Dia kembali berdiri dan mencoba membuka pintu itu yang ternyata masih terkunci membuatnya mengumpat, "Sialan!"

Matanya menatap sekeliling kamarnya, sampai dia akhirnya menatap balkon kamarnya, "Tidak ada pilihan lain" gumamnya.

Dia membuka pintu kaca dan berdiri dibalkon kamarnya, dia melihat ke bawah, semuanya terlihat kecil dari kamar nya. Yuuji mengeratkan pegangannya pada pembatas balkon, dia merasa takut, namun dia juga tidak bisa diam saja membiarkan paman dan kedua hybridnya yang sama-sama emosi untuk berada diruangan yang sama saat ini, dia harus melakukan sesuatu.

.
.
.

Author's Note,

Aku bener-bener lupa sih sama ini ff, huhu maaf gaes lupa update ( TДT), keasyikan liburan hehe ( ^ω^ ).

Btw, Merry Christmas 🎄 bagi yang merayakan

Dan Selamat Liburan untuk semuanya 🎉

Agak telat ya ngucapinnya hehe, maafkeun 🙇‍♀️

...

Tbc.

Shall we ? [SatoSugu X Yuuji]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang