16

208 29 0
                                    

Minjeong keluar dari kamarnya dengan kepala yang sangat pusing karena baru bangun dari tidur. Ia pikir ini sudah keesokan harinya, padahal tidak. Ini masih di hari yang sama di jam 4 sore.

"LOH KAK EUNSEO????" ujar Minjeong kaget begitu melihat kakak iparnya, Kak Eunseo sedang terbaring santai di sofa ruang tamu sambil menonton televisi.

"Good morning, Minjeong." Ledek Eunseo.

"Ngantuk banget aku Kak, jadi tidur dulu abis ujian." Balas Minjeong sambil menuang segelas air lalu meminumnya. "Kakak kok bisa di sini? Mami sama Kak Jungwoo mana?" tanya Minjeong yang menyadari kalau di apartemen hanya ada mereka berdua.

"Nganter Mami check-up, tadi kamu tidurnya nyenyak banget jadi Mami minta tolong Jungwoo." Jawab Eunseo. "Oh iya, tadi temen kamu yang tetangga depan ke sini."

Mendengar itu Minjeong langsung terbelalak dan duduk di samping Eunseo. "Serius, Kak? Ih! Kok gak bangunin aku??!"

"Iya, sekitar satu jam yang lalu." Jawab Eunseo. "Tadi aku nawarin buat bangunin kamu, tapi waktu Kakak bilang kamu tidur dia bilang gausah."

Minjeong jadi memikirkan alasan Sungchan mampir ke apartemennya. Apa Sungchan selama ini memikirkan Minjeong? Mengkhawatirkan Minjeong?

"Hmm, Kak Eunseo. Aku mau cerita... sekaligus nanya pendapat Kakak." Kata Minjeong.

"Kenapa tuh?" tanya Eunseo.

Minjeong menggigit bagian bawah bibirnya. "Tapi Kak Eunseo jangan bilang siapa-siapa ya, termasuk ke Kak Jungwoo atau Mami."

Eunseo menganggukan kepalanya. "Iya, Kakak pasti jaga rahasia kamu kok."

"Kak, kayaknya aku suka sama Sungchan deh." Kata Minjeong sambil menyembunyikan wajahnya yang memerah dengan bantal sofa.

"Ya terus kenapa???? Emangnya kamu gak pernah jatuh cinta sebelumnya????" balas Eunseo.

Minjeong menggembungkan pipinya. "Bukan gitu, Kak."

"Oke, terus?"

"Sungchan itu... udah... punya anak." Kata Minjeong yang membuat Eunseo langsung terbelalak kaget. "Panjang ceritanya... tapi dia seorang ayah di usia muda, Kak."

"Kamu bukan naksir suami orang kan?!!" tanya Eunseo.

"Enggak ih!" sungut Minjeong. "Ibu dari anaknya itu pergi ninggalin mereka, Kak. Jadi ya... dia single parent."

Eunseo menganggukan kepalanya mengerti. "Dia ya yang kamu bantu biaya pengobatannya waktu itu?"

"Iya..."

"Apa yang... membuat kamu bisa suka sama dia?" tanya Eunseo. "Selain karena dia ganteng."

Minjeong memikirkan semua hal yang ada di dalam diri Sungchan. Di balik wajah tampan dengan tubuh tinggi dan tegap yang membuatnya semakin terlihat mempesona itu, ada satu hal yang sukses membuat perasaan Minjeong tergerak. "Dia bertanggung jawab dan pekerja keras, Kak."

"Kamu... suka sama dia bukan karena kasihan, kan?" tanya Eunseo.

"Begitu tau apa yang Sungchan alami, aku empati sama dia Kak. Aku berusaha sebisaku untuk ngebantu dia, atau ngebuat dia gak merasa sendirian." Kata Minjeong. "Aneh, tapi aku pengen ngelindungin dia Kak. Dan lama kelamaan... aku sayang beneran."

Minjeong menoleh pada Eunseo. "Emang salah ya, Kak kalau aku suka sama Sungchan?"

Eunseo terdiam sejenak mencerna pertanyaan Minjeong. "Gak salah." Jawab Eunseo.

"Gak salah kok kalo kamu suka sama Sungchan. Tapi... kamu harus serius sama perasaan kamu, Minjeong." Kata Eunseo. "Situasi Sungchan udah cukup rumit. Kalau kamu serius sama dia, kamu bukan cuma harus menyayangi dia, tapi juga menyayangi anaknya. Kalau kalian ke jenjang yang semakin serius--pernikahan, kamu langsung punya tanggung jawab untuk menjadi Ibu. Kalau kamu memang serius, kamu harus siap dengan itu semua."

Kini giliran Minjeong yang terdiam.

Begitu banyak situasi sulit yang akan mengantri di depan Minjeong jika ia serius kepada Sungchan. Belum lagi menghadapi keluarga Sungchan, serta mendapatkan restu dari Maminya sendiri dan Kak Jungwoo yang Minjeong tahu pastinya tidak mudah. Satu-satunya pertanyaan yang tersisa adalah, apakah Minjeong siap melalui itu semua?

Ting!

Sungchan
| hai, tadi aku mampir ke apartemen kamu buat mastiin kamu pulang dengan selamat
| tapi ketemu kakak kamu, katanya kamu tidur

Minjeong hendak mengetikkan balasan untuk Sungchan. Namun notifikasi pesan lain mengalihkan atensinya. Yang ternyata itu notifikasi dari grup kelasnya.

Wonjin
| guys.... gue dapat kabar dari dokter yunho kalau kita satu kelas remedial farmakologi
| untuk perbaikan nilai dikasih tugas studi kasus dan dipresentasikan
| dan... bisa aja gagal lagi. semangat...

Sial. Minjeong harus bergadang berhari-hari lagi sepertinya.

--

Sudah lebih dari dua jam sejak Sungchan mengirimkan pesan itu kepada Minjeong, tapi sampai detik ini Minjeong sama sekali tidak membalas pesannya.

Sungchan berpikir, mungkin gadis itu masih terlalu lelah untuk membalas pesannya. Minjeong butuh istirahat.

Setelah menidurkan Chan di kasur, Sungchan kini duduk di sofa ruang tamu sambil mengangkat telfon dari Chenle yang entah kenapa tiba-tiba menelfonnya.

"Kenapa, Le?" respon Sungchan.

"Chan, gue bener-bener minta maaf nelfonin lo soal ini. Tapi gue harus ngasih tau lo." Kata Chenle.

"Soal apa?"

"Minju mau nikah sama cowok lain, Chan."

Ucapan Chenle berhasil membuat Sungchan terdiam. Tubuhnya terguncang, hingga memegang telfon saja kesusahan.

"Gue baru dapat undangannya. Lo udah tahu tentang ini?" tanya Chenle.

"Gue gak dapat kabar apa-apa, Le. Thanks udah ngabarin." Jawab Sungchan.

Sungchan mematikan sambungan telfonnya dengan Chenle. Kini tangannya terkepal dengan sangat keras, membuatnya tubuh Sungchan bergetar begitu hebat.

Ia tidak terlihat sedih. Justru sebaliknya, ia murka.

Sungchan begitu murka memikirkan Minju berjalan di altar untuk menikahi pria lain dengan gaun yang indah dan senyuman bahagianya. Wanita itu mendapat akhir bahagia, sedangkan Sungchan?

Sudah cukup ditinggalkan oleh wanita itu. Tapi mengingat Sungchan harus hidup pontang-panting pencari nafkah dan mengurus buah hati mereka sendirian membuat Sungchan ingin berteriak marah.

Apa hanya Sungchan yang tidak berhak mendapat akhir yang bahagia?

Apa hanya Sungchan yang tidak berhak mendapat akhir yang bahagia?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
𝟒𝟖𝟔 ㅡ sungchan,winter ✓Where stories live. Discover now