eps-⁵

822 28 3
                                    

' 𝑯𝒖𝒌𝒖𝒎𝒂𝒏 𝑩𝒖𝒏𝒅𝒂 '

Seperti biasanya, semua siswa akan keluar dengan gercep sekali ya bun. Entah sedang kelaparan atau alergi terhadap kelasnya.

" Huhh.. "

Ezra frustrasi ketika mengingat pesan bunda untuk melakukan hukumannya. Jujur saja jika bukan karena bundanya, ia tak mungkin ingin meminta maaf kepada Ketua OSIS itu.

" Maless.. si4lan "

" Kenapa harus kayak gini! "

Dengan rasa malas dan kesal, Ezra berjalan keluar dari kelasnya dan menuju kearah kelas milik kakak kelasnya, Adeline.

Ezra bukan sengaja malas melainkan karena kakinya masih sakit abis keseleo di lapangan basket kemarin.

Tap!
Tap!
Tap..

Semakin mendekat ke koridor, suara² kakel terdengar di telinga mungil nya. Ezra mengintip dari dinding kelas kakelnya dan benar saja, kelas itu masih memiliki penghuni.

" Aishh mana aku sendiri lagi! "

Tiba²
Pukk!

" Aaa bebek! "

" Ngapain lo? " Adeline menepuk pundak Ezra dari belakang membuatnya segera membalikkan badannya.

" Ish aa.. aku.. "

Pemuda kecil itu menunduk gugup melihat sesosok tubuh gagah dan tinggi yang sangat berbeda dengan nya sedang berdiri dihadapan nya.

" Pfftt "

" Takut ya? " Adeline membungkukkan punggung nya membuat wajahnya sangat dekat dengan wajah pemuda kecil itu.

Membuat pemuda itu semakin gugup dan ingin kabur lalu melupakan hukuman minta maaf nya namun kerah pakaiannya ditarik oleh ketos itu membuatnya tidak bisa melarikan diri.

" Le- lepass! "

" Lepasin aku anj*ng! "

Meski Ezra memberontak, Adeline tidak akan membiarkannya pergi karena bukan dirinya yang memaksa Ezra datang ke sini. Manusia nakal itu sendiri yang datang ke sarang lebah.

Adeline menempatkan Ezra di meja paling pojok dan dikelilingi oleh gang nya agar pemuda kecil itu tidak bisa melarikan diri. Ezra tentu saja menyesal sudah datang ke kelas itu.

" Sendirian aja dek? " kakel² itu tak henti-hentinya menggoda Ezra yang sudah terlihat ketakutan dan gugup. Ini pertama kalinya mereka melihat musuh kecil mereka tidak melawan dan tubuhnya sedikit gemetaran.

Tiba² mata Adeline menangkap sebuah benda yang sedari tadi dipegang oleh pemuda itu namun seolah disembunyikan dari siapapun. Ketos itu penasaran, apakah Ezra membawa barang terlarang ke sekolah lagi?

" Ezra, keluarkan "

Ezra takut kakel² nya melihat buku nya yang menunjukkan permintaan maaf nya kepada Adeline. Mereka pasti akan menertawakannya.

" Ngga, kalian ga ada hak buat liat barang pribadi aku! "

" Huh.. Bawa ponsel lagi? " Minggu lalu, Ezra dengan asiknya memainkan ponselnya di tengah acara hari senin sekolahnya, sehingga membuat para tamu yang datang merasa risih. Dan gara² itu Adeline disalahkan karena Ezra berada di bawah tanggung jawabnya.

Adeline tidak peduli karena dirinya adalah ketos sekarang, jadi dengan cepat tangan panjangnya mengambil benda itu dari tangan Ezra.

" Woy! Yang ini gaboleh kalian ambil!! "

Namun sayang, benda itu sudah ada di tangan Adeline. Ezra tidak bisa meraihnya kembali karena tangan panjang Adeline malah mengangkat benda itu lebih tinggi.

Junior❦︎NakalWhere stories live. Discover now