00

122 13 0
                                    

Note: Back to masjid merupakan cerita fiksi pertama haikyuu religi di akun ini.
Separuh alur cerita merupakan fiksi belaka dan separuh alur yang lain adalah pengalaman pribadi.

But disini, full hanyalah fiksi.

Jadi nikmatin alurnya ya.

And, Happy Reading ♥




7 tahun kemudian.

Suasana nampak damai saat sebuah keluarga dengan niatan baik datang untuk meminang seorang gadis.
Pemuda itu Ojiro Aran terlihat gugup sembari merapalkan banyak doa dalam hatinya.

"Jadi kedatangan kami sekeluarga ke rumah bapak Gojo ini bermaksud untuk meminang putri bapak Kita Shinsuke untuk di peristri oleh putra kami Aran." laki laki paru baya yang diduga sebagai ayah Aran ini berbicara lebih dulu tujuan mereka datang kemari.

Kita nampak hanya menunduk, dia juga sedang gugup. Gadis mana yang tak gugup saat ketika pemuda yang dia cintai melamarnya untuk hidup bersama.

"Kita cuma bisa nyerahin semuanya sama Shinsuke, kalau Shin suka kita juga merestui." jawab bapak Gojo.

Matsukawa melirik Suna yang dari tadi hanya diam tanpa mengabadikan momen itu.
Matsu dan Suna ditugaskan untuk merekam, mengambil gambar jalanya lamaran saudara perempuan mereka ini.

"Sun, heh!" tegur Matsu dan Suna tersadar dari lamunanya.

"Maaf bang." balas Suna namun detik berikutnya dia kembali melamun.

Hati pemuda mana yang tak hancur, kala melihat dengan mata kepala sendiri gadis yang dia cintai akan dilamar oleh pemuda lain.
Suna berharap ini hanyalah mimpi, dan sebentar lagi dia akan bangun dari mimpi buruk ini.

Tapi ini kenyataan.

"Insya allah saya menerima mas Aran menjadi suami saya." ucap Kita dengan tersenyum malu.

Gleter!!

Semua orang yang awalnya senang akan jawaban Kita sontak menoleh pada Suna yang tanpa sengaja menjatuhkan kameranya.

"Maaf." sadar akan dirinya jadi pusat. Suna lekas mengambil kameranya yang tentu saja lensanya sudah retak lalu pergi keluar untuk menenangkan dirinya.

Suna berlari ke taman kecil dimana Kita suka menanam berbagai macam tanaman hias. Dia duduk disana sendirian, ingin menenangkan pikiranya.
Kacau, semuanya kacau dia sudah kehilangan cinta pertamanya.

"Iklas Suna, iklas. Mbak Shin bukan milikmu kamu harus iklas." Suna mengelus dadanya sendiri berusaha sebisa mungkin untuk iklas menghadapi kenyataan pahit ini.

"Mampus telat nih gua ke klinik!" pekik gadis itu berlari lalu jatuh tersandung di jalan. "Aduhh.."

"Loh Suga!" pemuda itu berbicara dari mobilnya saat melihat sang sepupu jatuh di pinggir trotoar.
"Lu ngapain heh, calon bini Daichi!" pekik Bokuto menurunkan kaca mobil dan berteriak pada Suga.

"Heh ganggu aja, dasar burhan!" pekik Suga bangun dari jatuhnya. Sudah dipastikan kakinya lecet.

"Bukanya jadwal lu di klinik anak ya hari ini?" tanya Bokuto kembali.

Sugawara Koushi gadis 24 tahun itu berkerja sebagai ahli gizi atlit dan anak.
Dia sudah menjadi dokter ahli gizi di salah satu komunitas olahraga berfasilitas lengkap milik Bokuto ini.
Dia juga memegang dua atlit profesional.
Di hari sengang nya kadang gadis itu mampir ke klinik anak untuk sekedar menjenguk.

Ya HabibatiWhere stories live. Discover now