Distopia 2

133 56 52
                                    

Selamat membaca jangan lupa follow akun dan aku akan follback

&

Sang penulis akan kalah dengan pikirannya. Maka, sang perencana akan kalah dengan otaknya. Tidak dengan kebaikan, karena kebaikan tidak ada celah satu pun untuk di kalahkan. Takdir pun akan mengikuti setiap langkah kalian, membawanya lalu menimbangnya dan di tempatkan dengan sesuai diri kalian.

______________________________________&_______

______________________________________&_______

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Mereka terkejut saat mendengarkan teriakanku untuk pertama kalinya dan mereka menelan ludah saat menatap wajahku yang sangat antusias. Mereka mengerutkan keningnya saat aku menambahkan dua korban lagi dan aku memberi tau mereka apa yang tadi terjadi. Sheilla yang sudah kenal denganku pun waspada dengan apa yang aku rencanakan dan para anggota pun waspada.

"Aku harap kau tidak membuat rencana yang berbahaya, Merabella," ucap Sheilla dan aku menatapnya dengan senyuman lebar.

"Sangat mengerikan," gumam mereka secara bersamaan.

"Apakah karena racun?" tanya Mina kepadaku dan aku mengangguk sebagai jawabannya.

"Tapi belum di identifikasi racun apa itu," ucapku dan mereka terdiam.

Hingga gebrakan pintu ruangan terbuka, polisi itu memberi tau jika ada pembunuh di rumah mewah dan kami pun segera kesana. Hingga dimana kami menatap rumah yang hangus lalu menatap seorang anak yang di peluk oleh bibinya membuatku untuk menghampirinya. Mereka menatapku lalu memberikan air minum ku kepada sang anak itu dan sang bibi menundukkan kepalanya.

"Apa yang terjadi?" tanyaku kepada mereka namun Pak Kim memberikan berkas yang telah di tulis oleh detektif lain.

Mereka menatapku seakan menunggu hasilnya lalu aku menelusuri rumah mewah yang telah hangus bahkan aku menemukan organ tubuh manusia dan menyuruh mereka untuk mengidentifikasinya. Hingga dimana kami mendapatkan informasi tentang otopsi pemilik rumah mewah ini yang dimana beliau meninggal karena di tembak di area jantung dan kedua ginjalnya hilang. Detektif itu memberi tau jika kemungkinan dalangnya adalah seorang yang ahli dalam pembedahan. Kami kembali ke kantor pusat yang dimana kami saling diskusi dan aku pun menatap Mina.

"Aku telah menemukan video dari cctv di rumah lain," ucap Liris yang dimana kami menontonnya bersama dan terdiam.

Terdapat ada mobil yang dimana ada beberapa anggota misterius dan Liris terdiam saat ia mencari informasi lain. Suara keras dari meja terdengar membuat kami menatap ke arah Liris dan ia pun memberi tau jika korban adalah CEO yang diam-diam mengambil organ orang lain. Bahkan ia terlibat dengan kematian dari 10 orang sebulan yang lalu dan para polisi pun sama sekali tidak bisa menemukan dalang di balik itu. Pak Min berlari dari ruangan untuk ke ruangan para polisi lain dan berteriak, "Panggil polisi yang menghadapi kasus 10 mayat itu!"

HEY!!! MERABELLA: Mawar Dua Warna Where stories live. Discover now