•⁰⁶ ~ orang yang sama?

6 1 0
                                    

"what is this?"

"Ga usah sok enggers dah!"ucap Darren membuat Canva terkekeh, Darren berdecak kesal dan menatap Canva tajam.

"Serius?! Lo sewa tempat VIP! Tapi makan jengkol?" Tanya Darren tak habis pikir, canva tak peduli dan memilih memperhatikan Arjuna yang enggan memakan jengkol namun tetap di makan.

"Ehh! Jangan di makan! Gue bisa beliin Lo makanan lebih berkhasiat!"ucap Darren membuat Canva tertohok oleh ucapan nya, maklumin harusnya.

Canva termasuk pemalas, ia malas membawa banyak uang yang di gunakan alam manusia, jadi terpaksa ia memesan jengkol untuk makan.

Lagian.. siapa yang bodoh karena menyuruh supir pribadi berhenti di depan restoran Padang?.

Darren menyuruh Arjuna berdiri dan secepat nya pergi ke rumahnya, ia lebih bisa memasak dari pada memberikan makanan tak enak yang menyebabkan bau pipis menjadi busuk karena makanan bernama jengkol.

Canva pasrah, padahal jengkol enak menurut nya, ia pun menyuruh pelayan untuk membungkus itu dan mengasih uang lebih karena merasa tak enak, beli murah tapi repotin.

.
.
.

Mereka sampai di rumah, Arjuna langsung merengek lapar dan Darren segera membuat makanan untuk nya, membuat sup jamur Enoki itu baik untuk anak seumuran Arjuna.

Padahal Darren belum tahu saja kalau usia Arjuna melebihi dirinya.

"Uhuk!-.. Astagaa, Arjuna.. bisa kau jangan keluarkan aura elf mu saat sedang begini?"ucap Canva membuat Arjuna cemberut dan mengangguk, Darren merasa senang.

Kenapa senang? Hei!! Ia menahan nafas selama beberapa menit sembari menarik nafas lagi karena wangi bangsa elf dari tubuh Arjuna bikin semua orang merasa tertusuk.

Sebenarnya Darren juga memiliki nya, namun ia tak separah Arjuna.
Ia bisa di bilang elf yang baik karena memiliki aura elf yang lembut dan memanjakan hidung, sementara Arjuna memiliki sisi elf yang jahat membuat siapa saja yang mencium wangi elf nya akan terasa tercekik.

"Nahh! Jadi! Cobain dong!"ucap Darren menyodorkan semangkuk sup jamur dengan sepiring nasi yang terpisah.

Canva berjalan ke dapur dan mengambil jengkol nya, sayang kalau di buang mendingan di makan.

Canva : mubazir eui!

Author : woi! Diem!

Abaikan yang di atas, oke kembali ke cerita.

Canva kembali dengan sepiring nasi dan jengkol yang masih di bungkus, ia kembali duduk dan makan dengan tenang, Darren dan Arjuna juga makan dengan tenang.

Sampai ketukan pintu membuat mereka terdiam dan Darren berteriak menyuruh orang itu masuk, dan terlihatlah satu orang bermata sipit membuat Arjuna tersentak.

"Kamu lagi!"

"Lo aneh! Diem!"

Arjuna ngambek dan memilih makan lagi, raga menatap Darren dengan nyalang dan marah, "Lo! Bukannya Lo udah janji sama Agatha buah ketemuan?!"tanya Raga sebal karena Teman masa kecil nya selalu jadi korban ghosting cowok termasuk Darren.

Darren terdiam, ia sungguh lupa Jani nya dengan pacarnya, pasti pacarnya akan marah dan sangat sulit membujuk nya.

"Em.. bilang aja gua sibuk!"

Darren kembali menyantap makanan nya dan tak peduli dengan raga yang tak habis pikir dengan Darren yang suka menarik ulur hubungan nya dengan Agatha.

"Apa sesibuk itu?"

Darren terdiam, Arjuna sedikit melotot melihat perempuan yang muncul dari balik belakang tubuh raga, wanita itu Arjuna pernah lihat, namun wajah nya tak sejelek ini.

"Kamu gay ayy?" Darren tersentak lalu melirik ke arah Arjuna yang memang kebetulan di samping nya, lalu ia menggeleng histeris.

"Engga ayy sumpah!"ucap nya menunjukan dua jari nya, Darren pun bangkit dan mendekati Agatha namun wanita itu lebih memilih memandang Arjuna dengan seksama, hingga matanya tak sengaja melihat ke kanan.

"What?! Siapa dia?!"tanya Agatha histeris melihat Canva makan tenang di sana, Arjuna merasa jengkel karena Agatha sangat berisik saat ia sedang makan.

"Hei nona, bisa kecilkan suara mu?"tanya Arjuna membuat Darren merinding, ia tahu Arjuna berasal dari mana dan ia tahu resiko jika membuat Arjuna marah, tapi karena dirinya seorang Fholine ia bebas menjahili Juna sampai anak itu menangis sekali pun.

Karena apa? Fholine dan Fholine akan seri jika bertengkar.

"Emang nya kenapa? Lo risih sama suara cakep gue?"tanya Agatha membuat Arjuna berdecih pelan, "suara ku lebih bagus dari pada kau!"ucap Arjuna membuat Agatha menggeram.

"Emang Lo siapa sih?! Ngatur ngatur!"ucap Agatha dan lebih memilih memandang canva yang masih asik dengan jengkol nya.

Raga hanya diam dan menghela nafas, ia ingin mendekati Arjuna namun melihat mata Arjuna yang berubah hitam pekat dengan setitik warna merah membuat raga menggeleng dan lebih mendekati Darren yang masih diam.

"Woi, itu anuin! Nanti kasian pacar Lo di Jambak si prince itu!"ucap Raga berbisik, lalu Darren menggeleng pelan, "no! Gua juga mau si Arjuna menang! Gua muak sama Agatha yang suka minta duit gua buat beli make up"bisik Darren, Raga menghela nafas dan memilih menonton saja.

"Apa?! Suara gua tuh masih bagus dari pada Lo boti! Gua masih di atas Lo kalo soal tahta! Gua masih lebih bersinar dari pada boti yang suka kerja di club malam! Dan wajah gua mulus ga kayak Lo yang di rawat pake tanah! Gua di rawat pakai skincare bagus yang harga nya mah-"

Krik.. krik.. krik..

Raga langsung menutup mulut nya menahan tawa sementara Darren sedikit syok namun hanya terkekeh pelan, Canva melotot karena jengkol milik nya di ambil oleh Arjuna dan di peperkan ke wajah Agatha.

"Kamu memang cantik! Namun hati mu sebau jengkol ini!"ucap Arjuna membuat Agatha menahan bau jijik dari jengkol itu.

Arjuna kembali duduk dan menopang dagu nya dengan kedua tangan nya, lalu siap untuk melakukan rap untuk apa? Untuk pamer seperti Agatha tadi tentu nya.

"Aku memang tak pernah memakai benda seperti mu tapi aku pernah memakai mahkota dengan 7 berlian di atas nya, dan aku sering menaiki kuda sampai mempunyai ribuan kuda untuk menginjak warga sampah seperti mu dan aku merawat kulit ku alami di sungai yang berada di hutan suram yang hanya orang tertentu yang tahu, dan kau pasti akan sangat iri kepada ku, Ahh jangan lupakan kau punya kekasih bernama DARREN! dan kau jangan coba melirik Canva untuk kau peloroti uang nya, aku memang bukan berasal dari sini namun aku berakal untuk menjawab semua ocehan mu yang sudah ku dengar berkali kali dan itu membosankan, wajahmu memang familiar dan lebih cantik dari perempuan itu namun ternyata hati mu lebih busuk dari perempuan itu, semoga kau di permudah dengan wajah bau jengkol mu itu!"ucap Arjuna dan kembali makan, masabodo dengan tangan nya yang bau jengkol.

.
.
.

TBC
Vote comen and follow

The Prince | RENJUNWhere stories live. Discover now