"Iya bunda tau, tapi bahaya."

"Gak bakalan bahaya kok bund."

"Ya udah bunda mau ke kamar." Gabriel hanya mengangguk dan Sina beranjak dari duduknya menuju kamar.

"Sayang?." Darren menoleh "Kalo aku beneran bisa hamil kamu bakalan tanggung jawab gak?."

"Iya dong aku bakalan tanggung jawab, tapi itu gak mungkin sayang kamu cowok."

"Ya siapa tau bisa kayak di wepet-wepet dunia oren."

"Sayang itu cuma fiksi gak nyata." Eh babi lu juga di dunia fiksi goblok.

"Malas ah ngomong sama kamu! Shhh..." Gabriel tadi nya pengen berdiri tapi dia baru ingat kalau dirinya tidak bisa berjalan. Masih sakit gara-gara digempur Darren.

"Mau kemana? hM?."

"Anterin aku kekamar." Darren langsung menggendong Gabriel dan langsung membawa Gabriel ke kamar.

.
.
.
.

"Ck.ck.ck. kamu ganteng banget sih." Gumam seorang wanita sambil menatap sebuah foto dihadapan nya, dielus bahkan foto itu dicium oleh nya.

"Gue Sabrina fianka bersumpah akan mendapatkan hati seorang laki-laki Darren Aldebaran dengan cara apapun."

"Gue nyesel udah sia-siain lo Darren."

"Gue bakalan dapatin lo seutuhnya Darren dengan apapun caranya."

"Tapi anak itu... Siapa dia? Kenapa dia deket banget sama Darren? gue bakalan cari tau."

.
.
.
.

"Sak jalan-jalan yok, gua suntuk anj* di rumah mulu."

Saka udah sedari tadi pagi berada dirumah Afgan. Biasa anak muda.

"Jalan-jalan kemana njirr?. masih pagi."

"Kemana aja. gimana kalo ke cafe aja, lo udah makan belum?." Saka menggeleng.

"Nah bagus, yok ke cafe."

.
.
.
.

"Halo pak." Sabrina menelpon pak Asep entah apa tujuan nya.

"Oh halo ada apa buk, ada yang bisa saya bantu?." jawab pak Asep dari seberang telfon.

"um.. saya mau tanya nama anak yang kemarin sakit itu siapa ya pak? saya belum kenal semua sama anak kelas 12-B."

"Ohh.. itu, namanya Gabriel Dirgantara emang nya kenapa ya buk?."

"Oh gak ada pak cuma pengen tau aja, Terima kasih ya pak." Pembohong kau pembohong -Petrik

"Iya sama-sama buk, kalo begitu saya tutup ya buk telepon nya."

"Ah iya, sekali lagi terimakasih ya pak."

TUD.

"Gabriel.. um! nama yang bagus." Sabrina tersenyum miring, kini Sabrina mengotak-atik handphone nya dan dia menelepon seseorang entah siapa orang itu.

Headmaster [BL]Where stories live. Discover now