PART 46

12.3K 1.1K 310
                                    

"Abang, Adek pulang!" Kenlio berlari masuk kedalam dan mencari keberadaan Fariz.

Kenlio kebingungan saat sama sekali tak ada sahutan dari Fariz. Kenlio menatap Daffa yang berada di belakangnya, "Abang ga ada Ayah" Ucap Kenlio.

Iya dia di hantar pulang ke apartemen oleh Daffa, Setelah semalam mereka kelelahan dan akhirnya tertidur di ruang istirahat yang memang di buat khusus di dalam ruangan milik Daffa.

"Mungkin Abang masih bobo Dek. Ini kan masih pagi" Daffa mendudukkan dirinya di sofa yang ada di sana.

"Sebentar" Kenlio dengan cepat membuka pintu kamar. Benar saja, Fariz ada disana dan masih tertidur lelap.

Kenlio menaiki kasur dan sedikit menimpa dada Fariz, "Fyuhh" Kenlio meniup wajah Fariz membuat sang Abang sedikit terganggu.

Kenlio bangkit dan masuk kedalam selimut lalu memeluk Fariz yang bertelanjang dada, Bahkan tangannya sudah melingkar di leher Fariz.

Fariz perlahan lahan membuka matanya saat rasa sesak menghampirinya.

Matanya sudah terbuka sempurna dan melihat Kenlio yang sedang memeluknya. Pantas saja terasa sesak dan gerah.

"Abang bangun" Ucap Kenlio sembari memainkan telinga Fariz.

Fariz menahan tangan Kenlio dan mulai bangkit dari tidurnya, Ia mengumpulkan nyawa sebentar sesekali Fariz juga membenarkan ributnya yang berantakan.

"Ada Ayah diluar" Fariz mengangguk dan mulai beranjak dari tempat tidur tak lupa juga ia memakai kembali kaus hitam polosnya.

"Pagi Dad" Sapa Fariz.

"Pagi juga Abang" Daffa tersenyum dan sedikit mengacak-acak rambut Fariz yang tengah duduk di sampingnya.

"Bagaimana bisa mengatur dua pekerjaan sekaligus?" Tanya Daffa.

Kenlio datang dan duduk di samping Daffa, Memperhatikan Ayah dan Abangnya yang sedang mengobrol.

"Tentu bisa" Jawab Fariz.

"Baguslah"

Keduanya diam tanpa membuka percakapan lagi, Kenlio menatap keduanya yang diam.

"Kenapa diam?" Tanya Kenlio bingung.

Daffa menatap Kenlio dengan sedikit tertawa, "Jadi Ayah harus bicara terus gitu?" Tanya Daffa dan langsung dibalas anggukan oleh Kenlio.

"Oh iya Dad. Fariz baru ingat jika malam ini Fariz harus bertemu dengan kolega dari Australia jadi kemungkinan Fariz tidak bisa ke apartemen" Ucap Fariz membuat Kenlio menjadi teringat sesuatu.

"Ini kesempatan gue" Kenlio berucap didalam hati.

"Bisa Daddy jaga Kenlio?"

Daffa terlihat bingung, "Sebenarnya Daddy sudah memiliki janji dengan seseorang" Ucap Daffa.

"Apa sangat penting?"

"Ya itu penting"

"Apa lebih penting dari Adek?" Sahut Kenlio.

"Bukan begitu Adek" Daffa membawa Kenlio kepangkuan nya dan menangkup kedua pipi Kenlio " Ayah kan sudah berjanji akan datang, Akan sangat tidak enak jika Ayah mengingkari nya" Jelas Daffa.

"Kenapa Daddy tidak mengajak Kenlio?"

"Daddy mau mengajak Adek tapi ini janji yang sudah dibuat berdua, Daddy tidak bisa membawa siapapun" Ucap Daffa penuh penyesalan.

"Baiklah kalau begitu. Adek ikut ab-"

"Adek sendiri saja" Kenlio mendahului Fariz.

"Tidak!" Ucap Fariz dan Daffa secara bersamaan.

KENLIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang