PART 45

10.2K 1K 114
                                    

Setelah tadi ketiganya menerima hukuman dari Fariz. Kini Zaky dan Zidan di suruh pulang oleh Fariz kerumah masing masing untuk beristirahat.

Kenlio? Jangan di tanya anak itu sudah hilang entah pergi kemana, Fariz saja sampai panik mencari cari Kenlio.

Dan kalian tau dimana Kenlio berada? Dikantornya Daffa. Secepat itu dia pergi kesana, Fariz rasa baru 5 menit meninggalkan Kenlio dan anak itu sudah berkeliaran lagi.

"Ayah malam ini kita hitung bintang?"  Ucap Kenlio yang sekarang berada di kursi kebesaran Daffa.

"Memangnya adek sanggup hitung 1000 bintang?" Sahut Daffa yang tengah berjongkok sembari memasangkan perban di kaki Kenlio.

"100 saja bisa Ayah?" Tanya Kenlio dengan sedikit memiringkan kepalanya.

"Ayah tidak tau baby, Bagaimana jika kita lihat bintang saja malam ini? Siapa tau ada bintang jatuh" Saran Daffa.

"Boleh saja untuk terakhir kalinya"

"Kenapa yang terakhir kali? Kan Adek bisa lihat bintang setiap hari" Daffa menyelesaikan memperban kaki Kenlio lalu beralih menatap mata Kenlio.

"Maksud Adek, Kan sekarang Adek jarang lihat bintang sama Ayah, Jadi ini lihat bintang terakhir bersama Ayah di bulan ini!" Jelas Kenlio.

Daffa tertawa kecil dan mengusap rambut milik Kenlio, "Baiklah sudah selesai" Kenlio melihat kakinya yang sudah terperban dengan rapi.

"Terimakasih Ayah" Kenlio memeluk Kenlio.

"Lain kali hati hati ya Adek, Ayah gamau lihat Adek luka lagi"

"Iya Ayah janji tidak luka lagi"

"Pintarnya.."

Daffa menciumi wajah Kenlio membuat Kenlio tertawa geli, "Ayah udah~" Rengek Kenlio diiringi dengan tawa nya.

"Coba ceritain sama Ayah kenapa sampai dimarahin Abang hm?" Daffa mengangkat Kenlio agar dirinya bisa duduk di kursi dan membiarkan Kenlio duduk di pangkuan nya.

"Adek tidak nakal, Abang saja yang suka marah marah"

"Benarkah?"

"Iya benar Ayah!" Kenlio mengangguk guna meyakinkan Daffa.

"Tadi pagi mam apa?" Daffa memeluk Kenlio yang bersandar di dadanya.

"Adek makan banyak"

"Pintarnya, Pantas saja semakin gembul ya" Daffa sedikit mencubit pipi Kenlio.

Kenlio terkikik geli. Namun setelah itu ia diam saat mengingat sesuatu ,"Ayah".

"Apa mansion Ayah masih ada hantunya?" Tanya Kenlio.

"Kenapa Adek tanya?"

"Adek mau tinggal sama Ayah lagi, Sama Tyo terus bibi maid" Jelas Kenlio membuat Daffa sedikit sedih.

Bohong jika ia tidak merindukan Kenlio, Suasana di Mansion berubah setelah Kenlio pergi.

"Hantunya belum pergi sayang, Tunggu sebentar lagi ya?" Ucapan Daffa membuat Kenlio murung.

"Iyaa Ayah, Adek tunggu"

Daffa mengangguk dan mengeratkan pelukannya. Kenlio memejamkan matanya menikmati usapan Daffa sampai tak terasa jika dirinya tertidur di pangkuan Daffa.

Sang Ayah hanya bisa tersenyum sembari menyingkirkan rambut yang sedikit menutupi mata Kenlio.

"Maafin Ayah ya Dek.."

......

"Dedek yakin mau ngajak anak itu balapan?" Ucap Dirga yang menatap Valdi di hadapannya.

KENLIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang