6. TERCIDUK

1.3K 52 0
                                    

Pagi hari pukul 09.00.

Waktu Taiwan.

Tidak ada keluarga yang hadir di acara pernikahan mereka bertiga karena pernikahan mereka dilakukan secara diam-diam.

Inilah mirisnya hubungan sesama jenis di negara yang masih tabu dan kolot, untuk mendapatkan peresmian saja harus hijrah ke negara tetangga yang melegalkan, itu pun tidak semua mau menerima pernikahan mereka ketika mereka sudah kembali ke negara asal.

Meski harus merogoh gocek yang tidak sedikit, Segara dan Damian rela melakukannya demi untuk menikahi Kalka. Rencananya, pagi ini pernikahan mereka akan dilangsungkan. Ini adalah bagian dari janji Segara dan Damian pada Kalka sebelum Kalka menjadi surrogate mother untuk calon bayi mereka. Mereka juga sudah memantapkan diri untuk mencintai Kalka dan menjadikan Kalka bagian dari hubungan mereka.

Mereka sekarang sedang berada di sebuah gedung yang akan menikahkan mereka bertiga dimana sudah ada penghulu dan dekorasi indah serta saksi-saksi dari teman-teman dekat yang dipercaya.

Segara dan Damian sedang memperhatikan Kalka yang terlihat begitu tampan dan imut mengenakan tuxedo putih dan dasi kupu-kupu merah jambu, sementara Damian dan Segara juga memakai warna tuxedo yang sama dengan warna dasi kupu-kupu berbeda.

"Bang.. Hape lo bunyi, " kata Damian memberi tahu karena hape Segara yang semenjak tadi dikantongi berdering, tapi Segara tidak menyadari karena terlalu sibuk memperhatikan Kalka.

Segara menarik dafas dalam-dalam sebelum mengangkat panggilan ini.

Bruno...

Ternyata Bruno yang sedang menelponnya.

Segara sudah menebak lambat laun Bruno bakal menghubunginya karena Bruno akan berpikir Segara membawa kabur Kalka. Dengan gerakan malas, Segara menempelkan handponenya di telinga setelah menggeser icon gagang telephone di layar hape dan berjalan ke tempat sepi. Kalka dan Damian menatap Segara penasaran dari agak jauh, tapi mereka memilih diam dan malah asik bercengkerama.

"Kenapa?" tanya Segara malas.

Sebisa mungkin Segara menanggapinya dengan santai karena ia ingin menyelesaikan semuanya dengan cara baik-baik.

Alih-alih berbicara tenang, Bruno langsung nyembur gitu saja hingga membuat Segara reflek menjauhkan kupingnya.

"Brengsek lo Bang!! Lo sengaja culik adek gue? Balikin adek gue atau gue laporin lo ke polisi!!!"

Bruno di seberang sana mulai parno. Ia ingat dulu saat bagaimana dulu Segara menculik Sean dan memperkosanya. Segara bahkan pernah masuk penjara walau sebentar dan kemudian masuk panti rehabilitasi karena ia sempat menjadi pecandu.

Segara menata hati baik-baik sebelum menjawab omongan Bruno. Setelah Segara siap, beberapa detik kemudian baru deh Segara ngomong ke Bruno.

"Sebelumnya gue minta maaf karena bawa adek lo tanpa seijin lo. Kalka aman sama gue. Justru gue bawa dia ke Taiwan karena gue dan Damian mau nikahin dia. Semua juga atas persetujuan Kalka."

"Adek gue sakit Bang!! Adek gue perlu transfusi darah setiap seminggu sekali sama kaya Sean. Dia udah satu bulan ini nggak transfusi pas gue ngecek datanya di rumah sakit. Nggak mikir apa jadinya kalau lo dengan pedenya malah bawa kabur dia ke Taiwan. Nggak bisa mikir lo Bang? Lo mau bikin adek gue mati!!"

"BANG!! KALKA BANG!! KALKA TIBA-TIBA PINGSAN!!"

Pip.

Sambungan dimatikan sepihak sama Segara. Kalka tiba-tiba saja pingsan saat mendengarkan Damian yang sedang asik menceritakan perihal tentang hubungannya dengan Segara sebelum kehadiran Kalka.

"Kenapa sayang?" tanya Segara panik saat melihat Kalka sudah pingsan dalam bopongan Damian yang disertai kepanikan penghulu dan juga teman-teman terdekat Segara dan Damian.

"Nggak tahu Bang tiba-tiba pingsan."

Segara jadi teringat omongan Bruno barusan. Ia yakin saat ini Kalka sedang tidak baik-baik saja.

"Bawa ke rumah sakit sayang. Gue yakin dia nggak baik-baik saja," usul Segara.

Damian menurut. Ia membopong tubuh Kalka mengekori Segara untuk membawanya ke rumah sakit di antarkan oleh seorang teman yang sudah menetap di Taiwan. Sebagian di antaranya mengikuti mereka ke rumah sakit, termasuk penghulu karena mengkhawatirkan Kalka.

***

Hasil peneriksaan menyatakan bahwa Kalka mengidap thalasemia. Segara dan Damian syok saat mendengarnya. Keduanya kini duduk lemas di depan ruang tunggu berjajar dengan seorang penghulu dan beberapa teman yang lain.

Segara tahu betul penyakit itu karena Sean adik angkatnya mengidap penyakit yang sama. Ia bahkan menjadi pendonor utama untuk Sean semenjak Segara berusia sepuluh tahun. Namun, sesuai janji yang pernah dia ucapkan ke Kalka, kenyataan ini tak akan pernah gentar untuk membuatnya tetap menikahi Kalka.

Karena jadwal penghulu yang padat dan harus lanjut menikahkan pasangan yang lainnya, mereka memutuskan tetap tetap melangsungkan pernikahan di rumah sakit setelah kondisi Kalka sedikit membaik.

Mereka berdua lantas melangkah masuk ke ruang rawat Kalka diikuti penghulu dan satu saksi. Kalka yang dalam keadaan sudah sedikit membaik dengan kantong darah dan kantong infus yang menggantung tersenyum menyambut kedatangan mereka.

Kalka yang dalam keadaan berbaring pasrah saat kedua tangannya dipegang Damian dan Segara di sisi yang berbeda, lalu menatap wajah mereka bergantian.

"Om... Kak.... Maaf... Gara-gara aku semua jadi kacau."

Kalka merasa bersalah. Segara dan Damian sudah mengeluarkan cukup banyak uang dan berakhir dikacaukannya dengan cara seperti ini.

"Kal.. Lo nggak salah kok. Kita cuma kecewa kenapa dari awal nggak ngasih tahu?" tanya Damian sedih. Di pikirnya, jika dari awal mereka tahu penyakit Kalka, mereka akan memastikan kondisi kesehatannya dulu sebelum membawanya pergi ke luar negeri.

Kalka menunduk bersalah.

"Karena aku takut kalian menolak aku menjadi surrogate mother setelah tahu penyakit aku. Terus mengirim aku ke penjara karena tidak bisa mengembalikan uang dua puluh juta itu. Jika kalian mau membatalkan pernikahan itu tidak apa-apa. Aku ikhlas. Tapi, jangan terlantarkan aku di Taiwan. Beri aku waktu juga untuk mengembalikannya." Kalka memohon dengan raut wajah ketakutan.

"Jangan takut. Kita tetap nikahin lo kok. Bukan karena surrogate mother lagi, tapi karena kami benar-benar tulus mencintai lo."

Kalka terharu mendengarnya. Ini terlalu romantis. Kalka tidak tahu mesti komentar apa.

" Makasih.." kata Kalka. Segara dan Damian mengusap air matanya perhatian bersaman. Ia tidak menyangka Segara yang galak dan suka mengomel pun bisa menjadi baik seperti ini. Jelas sekali kalau mereka berdua tulus mencintainya.

"Aku sayang Kak Mian dan Om Gara," ucap Kalka pada akhirnya.

Segara dan Damian dengan gerakan kompak mengecup keningnya.

"Ya, kami juga."

Segara mengambil sesuatu dari saku celananya, lalu menunjukkannya ke Kalka.

"Tetap nikah sama kita ya..." katanya dengan senyumannya yang baru pertama kali ini Kalka melihatnya.

Dia menunjukkan tiga buah cincin perak di depan Kalka yang diletakkan di dalam box cincin.

Kalka bahagia sekali rasanya. Dia bisa melihat ada kesungguhan dari pancaran mata Damian dan juga Segara.

Ini terlalu keren dan sweet banget di mata Kalka. Dia tidak pernah menyangka Segara bakal seromantis ini.

"Iya," jawab Kalka sembari tersenyum.

[]

Tbc

THRUPLE [R21+]Where stories live. Discover now