03.

22 9 0
                                    

Tidak di sengaja akhirnya bisa bertemu dengannya.

†††****†††

Di dalam kamarnya, Dong Sicheng kini tengah membaca sebuah buku tetapi bukan buku cerita tentunya melainkan buku catatan hariannya sendiri.

"Jadi aku perginya itu sudah hampir sepuluh hari ya?"

"Terakhir aku bertemu dengan Kun di Taman Lampion dan aku mempunyai teman baru yang bernama Tenlee?"

"Sebaiknya aku tanyakan ini semua sama Kun,"

Ini adalah kebiasaan dari Dong Sicheng setelah seharian ia beraktivitas, dia akan selalu mencatatkan semua kegiatannya tersebut kedalam sebuah buku catatan, itu semua dikarenakan kesadarannya tersebut tidak bisa ia kendalikan atau ditentukan kapan tubuhnya ini akan di kuasai oleh dirinya yang lain alias si alter ego. Maka dari itu, Dong Sicheng akan selalu meninggalkan tulisannya tersebut agar dia bisa menghitung berapa lama ia telah pergi dan mengingat kejadian sebelum ia menghilang.

"Ibu aku izin menemui Kun ya?"

"Tapi kan nak kau itu baru saja kembali dan Ibu rasa, kau itu sedang tidak enak badan kan?"

"Aku tidak apa kok Bu, Ibu tidak perlu khawatir ya? Dan aku berjanji aku tidak akan lama kok perginya Bu."

"Boleh ya Bu?" Rayunya.

"Baiklah Ibu izinkan, tapi kau harus berhati-hati di jalannya nanti ya, nak ya?"

"Iya Ibu pasti aku akan berhati-hati." Dong Sicheng langsung mengendarai mobilnya dengan kecepatan yang normal.

Karena jarak rumahnya Kun itu tidak terlalu jauh, akhirnya Dong Sicheng tiba dengan cepat di rumah sahabatnya tersebut.

Tok! Tok! Tokk!

"Iya, tunggu sebentar!" Serunya dari dalam rumah.

"Eh, ada nak Sicheng! Pasti kau ingin bertemu dengan Kun ya?" Tanya dari Ibunya Kun kepada Sicheng.

"Iya Bi, apakah Kun nya itu ada di rumah?"

"Dia sudah keluar sejak satu jam yang lalu nak."

"Ohh begitu ya Bi,"

"Kun bilang tidak ya sama Bibi, jika dia akan pergi kemana hari ini?"

"Tadi dia bilang, jika dia akan kerumahnya Tenlee teman barunya."

"A-iya aku tau di mana itu Bi, kalau begitu aku permisi dulu ya, aku akan pergi kerumahnya Tenlee sekarang."

"Iya nak Sicheng, silakan."

"Terimakasih ya Bibi, aku permisi?"

Dong Sicheng segera melanjutkan perjalannya tersebut namun kali ini lumayan cukup jauh ia harus mengendarai mobilnya dan setibanya ia di sana, ia menelisik keadaan sekitar rumah mewah tersebut yang nampak begitu sepi.

Setelah keluar dari dalam mobilnya, langkah Dong Sicheng pun terhenti.

"Kenapa rumahnya si Ten napak sepi begini?" Tanya Dong Sicheng setelah sampai di depan rumahnya Ten.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 22, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Her's Not YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang