02.

30 24 2
                                    

Mencari seseorang di masa lalu sama saja dengan mencari jarum di tumpukan jerami.

†††*****†††


Sudah terlalu lama mereka berkunjung ke rumahnya Lee Mega, akhirnya Kun mengajak Winwin untuk pulang ke rumahnya dan karena Winwin sendiri masih berada dalam pengawas sang kakak, kali ini Winwin harus menurut kepada Kun tanpa harus mengeluh.

Di dalam mobil yang tengah melaju...

"Hei Kun,"

"Hm, iya ada apa Win?"

"Sepertinya kau itu menyukai si Momo, ya?"

"Haha! Siapa yang bilang Win, jika aku suka dengan gadis itu?"

"Aku saja baru kenal dengannya, mana mungkin aku menyukai gadis itu Win."

"Dari gaya bicaramu dengan si Momo tadi saja, itu sudah cukup jelas kok Kun, jika kau itu menyukai si Momo."

"Hah! Masa sih Win? Aku rasa aku tadi biasa saja kok, dengan si Momo, kau saja kali Win yang berlebihan menanggapinya."

"Akuin saja kali Kun. Jika kau itu menyukai si Momo,"

"Astaga Win, sungguh tidak begitu!"

"Hei Kun, karena gadis itu kan, adalah temannya si Lee Mega jadi aku akan lebih mudah tau untuk mendekatkan mu nanti,"

"Bagaimana? Apakah kau mau Kun?"

"Heh, tidak perlu Win!" Tolak Kun dengan sangat cepat.

"Memangnya kenapa sih Kun?"

"Karena aku...aku..."

"Aku ini tidak ingin berpacaran dulu Win. Hehe."

"Kuliahku saja masih belum beres Win, jika aku berpacaran nanti aku khawatir kuliahku itu malah jadi berantakan lagi, karena aku sibuk berpacaran."

"Ck. Kau itu kuno sekali sih Kun."

"Iya sudahlah, terserah denganmu sajalah!"

•••••

Setelah sampai di depan halaman rumah, Kun langsung memarkirkan mobilnya.

"Kenapa kau masih ada di dalam mobil? Ayo masuk dulu Kun." Ajaknya pada Kun.

"Lain kali saja ya Win, karena aku ada urusan lain setelah ini."

"Ohh, oke bye, sampai nanti!" Ini adalah kebiasaan dari Winwin yang tidak pernah mengucapkan kata (terimakasih). Dan pemuda itu malah langsung masuk ke dalam rumahnya.

"Aku pulang!"

"Kau sudah pulang nak?" Sapa manis sang Ibu.

"Kamu mau makan atau mau istirahat dulu nak?"

"Istirahat saja Mah." Winwin kembali mengabaikan sang Ibu.

[Kapan kau akan kembali Sicheng? Hikss, Ibu sangat merindukanmu nak.] batin dari sang Ibu.

Winwin langsung masuk ke dalam kamarnya, dalam hatinya ia sempat berfikir tentang gadis kecil di masa lalunya itu.

Her's Not YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang