BAB 14 - Make the World Our Stage

1.2K 105 24
                                    

***

.

.

.

"Do you trust me?"


















"What did you say?"




















"Do you ... trust me?"
















"Yes."

"Cut!! Cut!!!! Chenleee musiknya macet!!"

Berbagai macam lenguhan terdengar, tertuju untuk Ayen sebagai penanggungjawab bagian audio.

"Ihhh beneran macet tau!" kesalnya.

Chenle yang tadi merasa dipanggil mulai melangkah mendekat ke arah temannya, pun dengan Heesung dan Jaehyuk yang kepo. Lily selaku partner Ayen lagi keluar bentar, dia bilang mau pipis dan belum balik.

Ruang praktik dance milik Wonbin jadi tempat berkumpul mereka lagi, kali ini sudah lengkap dengan properti, kostum dan pemeran-pemeran lainnya juga back dancer yang turut bergabung untuk latihan. Mereka benar-benar berlatih dengan keras.

Di sisi lain, lakon utama kita masih berdiam di tempatnya. Eunseok menaiki sebuah replika permadani dengan roda di bawahnya sehingga memudahkan mereka bergerak saat adegan terbang nanti, sedangkan Wonbin masih berdiri dengan pagar dari gabus yang menjadi penghalang mereka. Kedua tangan itu masih bertaut sesuai dengan apa yang ada di dalam naskah, nampaknya semua lupa dengan mereka berdua karena masalah audio.

Baru tadi mereka berlatih— untuk ke empat kalinya —adegan mengelilingi langit Arab menggunakan karpet terbang, namun sebuah masalah menjadi penghalang.

Mungkin Eunseok dan Wonbin tidak akan sadar bahwa tangan mereka masih bertaut jika saja Chenle tidak mengumumkan kegiatan mereka selanjutnya.

“Break! Kita break dulu selama lima belas menit!” ucap pemuda dengan suara melengking itu.

Hilangnya suara Chenle bersamaan dengan terlepasnya genggaman tangan itu, mereka saling bersitatap kemudian membuang pandangan, merasakan canggung.

Eunseok lagi dan lagi memikirkan tindakan bodohnya kemarin. Kenapa pula dia berpikiran untuk memeluk Wonbin, walau ini bukan pelukan pertama mereka. Tapi tetap saja, Eunseok merasa bodoh karena memeluk si manis di tengah ramainya orang. Rasanya seluruh organ tubuhnya bertindak gila jika merasakan eksistensi si manis.

Namun semua pikiran Eunseok buyar ketika bola matanya tak sengaja menatap Wonbin yang masih berdiri di depannya, iris legam Wonbin tampak antusias melihat Eunseok menaiki replika permadani yang membuatnya seolah terbang. Kemudian pikirannya menerawang, mungkinkah Wonbin ingin ikut menaikinya?

Karena dari awal permadani ini ditunjukkan, Wonbin terlihat berbinar. Pun di latihan mereka yang sebelumnya, tiap kali Wonbin menaiki permadani, pastinya si manis akan tersenyum lebar, tampak natural dan tak dibuat-buat, seolah dia benar bahagia.

“Mau naik?” tawar yang lebih tua.

Si manis mendongak, menatap pemuda yang makin tinggi di depannya.

Secret of Song   |   SeokBin Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ