BAB 06 - Saturday to Last & First

1.5K 152 10
                                    

***

.

.

.


Sebuah anak panah berhasil dilepaskan dengan cepat, ujungnya tepat menancap pada bagian tengah papan yang sudah ditargetkan. Skor sempurna.

“Wuuuu!! Ketua bagus banget mainnya.”

Cowok dengan surai coklat itu tersenyum, lantas dia melempar busur panah yang ada di tangannya ke tanah.

Sorak sorai dan tepuk tangan masih terdengar, sampai dia duduk dan meminum sebotol air mineral pun banyak yang menyerubunginya.

“Skor sempurna dan cuma sekali coba. Wuih, keren banget Kak Eunseok.”

“Iya iya, omong-omong Kak Eunseok kok jadi jarang ke klub?”

Pertanyaan beruntun dia dapatkan dari para anggota klubnya. Eunseok masih setia minum air mineral di tangannya sampai tandas. Lapangan panas kalo kaya gini.

“Lagi mau fokus belajar aja, bentar lagi kan PTS. Kalian juga harus belajar dong.”

Mendengar itu, para anggota klub terutama para wanita jadi girang sendiri.

“Iya,, kak Eunseok pasti sibuk banget. Semangat ya kak.”

Eunseok tersenyum manis, “Makasih, kalian juga semangat ya.”

Bubar sudah para fangirl ria Eunseok. Mereka jejeritan sendiri karena dapet semangat dari Eunseok.

Eunseok udah terbiasa sama keadaan ini, dia juga siap ngeladenin para penggemar setianya ini. Klub panah jadi banyak anggota ceweknya, siapa lagi kalau bukan gara-gara Eunseok yang jadi ketua klub. Di klub skateboard pun gak jarang ada banyak cewek-cewek yang ngantri buat ngeliatin Eunseok main skateboard. Pun dengan klub musik, siapa sih yang gak terpesona sama suara lembut Eunseok. Apa lagi petikan gitarnya yang mampu me-nggenjreng hati para wanita.

“Bang.”

Eunseok menengok kala ada yang memanggilnya, itu Seunghan. Adek kelas satu yang ikut semua klub yang sama dengannya, wajahnya elok, bibirnya seksi dan rambutnya hitam pekat. Banyak juga yang suka sama dia, walau dia masih kelas satu. Tapi Seunghan udah jadi salah satu murid famous di sekolah, dan dia lumayan dekat sama Eunseok.

“Kenapa?”

“Bang Eunseok abis ini balik ke BK kan?”

Eunseok cuma ngangguk sebagai jawaban.

“Oke bagus, bentar bang tunggu.”

Seunghan langsung lari ke pinggir lapangan, dia kaya ngambil sesuatu dari dalam tasnya. Dia heran, ini kan belum jam pulang. Bentar lagi jam istirahat juga abis, kenapa ni bocah malah bawa-bawa tas ke lapangan panahan.

Setelah ngambil sebuah paperbag berwarna putih abu, Seunghan kembali lari ke arah Eunseok. Rambutnya tuing-tuing waktu lari, dan itu cukup menyita atensi beberapa anggota cewek yang masih di lapangan.

Sesampainya di hadapan Eunseok, cowok itu terlihat ngos-ngosan. Lalu ngasih paperbag itu ke Eunseok.

“Bang ini tolong titipin ke Bang Wonbin ya, goblok banget dia tugas kaya gini ketinggalan.”

Secret of Song   |   SeokBin Where stories live. Discover now