______

Setelah hujan deras semalam, halaman rumah Karina yang emang terdapat rumput-rumput tampak basah.

Alia baru selesai mandi setelah tadi pagi ia ikut Karina untuk joging pagi. Karina bilang, Doyoung akan datang untuk menjenguk Alia mungkin sekalian membujuk gadis itu agar mau pulang bersama Doyoung.

"Al, Doyoung udah di bawah tuh. Katanya dia mau ngomong penting sama Lo!" Mendengar itu segera Alia turun dan melihat Doyoung dengan setelan jas nya sedang menatap handphone nya serius.

"Kak!" Panggil nya, Doyoung menoleh lantas berdiri dan memeluk adik nya.

"Maafin kakak, kakak gak bisa ajak jalan jalan kamu hari ini!" Alia mengernyit.

"Kenapa?" Tanya nya bingung.

"Junghwan sakit" tentu Alia kaget namun ia juga tetap bingung.

"Lah apa hubungannya sama aku?" Tanya Alia dengan nada kesal.

"Huft, cowok itu manggil-manggil kamu terus, Jeongwoo terus nelpon Abang bilang kalo Junghwan mau ketemu kamu dulu baru mau ke rumah sakit. Padahal dokter tapi gak tau cara nyembuhin diri sendiri kayak gimana" Alia terkekeh melihat kakak nya yang mengomel tidak jelas.

"Ya udah kak, aku siap siap dulu ya!" Dengan secepat kilat Alia siap siap lalu tak lama kemudian ia dan Doyoung berangkat menuju rumah Junghwan.

"Woo mana Junghwan?!" Tanya Doyoung dengan nada kesal, Jeongwoo juga sama. Pria berkulit Tan itu penuh dengan peluh karena sibuk mengurusi sepupunya tersebut.

"Tuh di kamar, gue suruh makan sama minum obat gak mau. Ngerengek ajak kerjaan nya kayak anak bayi!" Jeongwoo melirik Alia yang hanya diam di depan pintu.

"Adek Lo Bang?" Doyoung hanya mengangguk.

"Rissa kenalin ini temen kakak namanya Jeongwoo " Alia menyalami Jeongwoo sambil tersenyum simpul.

"Kok Rissa? Kan Junghwan maunya Alia Alia itu!" Heran Jeongwoo.

"Rissa kamu urus Junghwan dulu ya dek, kakak sini sama Jeongwoo nungguin kamu!" Alia mengangguk lantas pergi meninggalkan dua sejoli itu.

"Panjang cerita nya Woo, gue juga sampe pusing"

___________

Ceklek

Pintu kamar berwarna coklat tersebut terbuka netra Alia langsung di hadapkan dengan kamar yang seperti baru di bersihkan yang Alia tebak pasti Jeongwoo yang baru saja membersihkan nya.

Ia menatap pria yang menggulung dirinya di balik selimut dan hanya menyisakan kepala nya saja. Junghwan membelakangi nya menghadap balkon.

Alia menutup pintu dan berjalan perlahan mendekati Junghwan, mendengar derap langkah. Junghwan yang sebetulnya memang tak bisa tidur dengan tenang tersebut meracau

"Pergi Woo, gue butuh Alia!" Alia mendengus lalu berjalan menghadap ke arah Junghwan.

Duduk di pinggiran ranjang sambil mengelus rambut tebal tersebut dengan lembut.

Tangan nya bergetar, jantungnya kembali berdetak kencang namun di sisi lain hatinya juga ikut merasakan sakit dan otak nya secara otomatis memutar kenangan lama dimana Junghwan jujur padanya saat itu, tepat di kamar ini.

Alia mengelus alis tebal Junghwan, ia merasa kasihan karena sudah jelas pria ini sakit karena menunggu nya kemarin malam. Bibir pria tersebut bergetar tampak sekali kedinginan meskipun yang Alia rasa di kening nya hanya lah suhu yang sangat panas.

"Hei, bangun" ucap Alia pelan. Mendengar suara yang familiar dengan cepat Junghwan membuka matanya, berapa terkejutnya saat ia melihat Alia kini duduk di hadapannya dengan mata yang berlinang air mata.

"A-alia" Junghwan memaksa untuk bangun namun, sedetik kemudian Alia mendorong tubuh lemah pria itu agar kembali berbaring.

"Diam kamu! Kamu lagi sakit, jangan banyak gerak!" Junghwan tak bisa menahan rasa senang sekaligus terharu nya.

Ia sadar bahwa ia telah jatuh kepada pesona gadis di depan nya ini, Alia yang selalu cerewet dan membicarakan nya di belakang bersama BI Iyem.

"Alia, maafkan saya. Saya salah, gak seharusnya saya memanfaatkan kamu. Saya nyesal Alia, tolong balik buat saya" Alia hanya diam, Junghwan menggenggam tangan Alia erat tanpa sadar buliran air keluar dari pelupuk mata Junghwan.

"Aku gak bisa balik bareng kamu. Kamu bukan siapa siapa aku!" Lirih Alia, Junghwan hanya diam. Benar! mereka hanya lah orang asing.

















































































































"Kalo gitu, ayo kita nikah!!"


Fake Wife [ON GOING] //JunghwanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang