13

149 18 3
                                    

Sore Sabtu yang bisa di bilang tidak cerah dengan cuaca mendung di langit tidak meruntuhkan semangat Junghwan, setelah kemarin mendapatkan persetujuan dari Doyoung untuk memperbaiki hubungan dengan adik nya, sekarang Junghwan dengan semangat ingin mengajak Alia keluar menikmati malam Minggu.

Ia sudah menghubungi Karina dan menjelaskan semua nya pada Karina, Karina Tah dirinya hanyalah orang asing jadi ia membiarkan saja Junghwan ingin mendekati Alia.

Junghwan terus memencet bel dengan wajah fresh walaupun ekspresi yang di tampilkan hanya datar

Tak lama kemudian Alia keluar dengan wajah seperti baru bangun tidur, ia menatap heran penampilan Junghwan dari atas sampai bawah, menatap aneh kepada pria itu.

"Ngapain?" Tanya Alia ketus, Junghwan hanya menggaruk tengkuk nya lalu tersenyum kaku.

"Ayo keluar, saya berencana mau ngajak kamu jalan jalan" Alia menatap Junghwan dengan wajah datar sambil melirik langit gelap lalu melirik Junghwan.

Wajah pria tersebut bahkan terlihat masih pucat apakah ia tak minum obat? Pikir Alia.

"Gak mau, mending kamu pulang sana!" Usir Alia, Junghwan hanya menghela nafas kasar.

"Saya serius Alia. Ayo kita keluar jalan jalan" Junghwan meraih tangan Alia dan dengan cepat Alia lepaskan genggaman tersebut.

"Kamu gak liat ini udah mau hujan?" Alia tak habis fikir dengan Junghwan, apa benar pria di depan nya ini adalah seorang dokter yang pintar?

"Kita pake mobil!" Alia mendengus lalu menutup pagar besi tersebut memberi pembatas Antara ia dan Junghwan.

"Kamu pulang, aku mau istirahat!" Setelah nya Alia benar benar masuk kedalam tanpa memperdulikan teriak Junghwan.

"Saya bakal tunggu kamu disini Alia! Sampai kamu mau ikut dengan saya!" Karina ikut mengintip dari kamar nya yang kebetulan di lantai dua.

Tak mendengar ucapan Junghwan tapi ia miris sampai hujan turun dan sore berganti malam, Junghwan tetap berdiri di depan pagar sambil menunggu Alia keluar.

Alia? Ia juga menatap Junghwan dari kamar nya. Ada rasa kasian tapi dengan segera ia tepis perasaan itu, ia bertekad untuk menghapus semua perasaan nya pada pria yang telah menyakiti nya tersebut.

Tak tau kapan itu terjadi, tapi dengan tiba-tiba air mata Alia mengalir melihat Junghwan yang terlihat kedinginan tak lama karena jam mulai menunjukkan pukul 20.39 Junghwan masuk ke dalam mobil dan pergi meninggalkan rumah Karina, ada rasa khawatir tapi ya sudah lah. Alia benar-benar mencoba untuk tidak peduli.

Karina masuk dengan membawa dua cangkir coklat panas melirik Alia yang sedang menghapus air matanya dengan cepat.

"Diminum Al!" Alia menurut, gadis itu meskipun sudah mencoba kuat tapi ia tetap menangis.

"Kenapa? Lo gak kuat buat ninggalin dia?" Tanya Karina, Alia menggeleng.

"Sakit Rin" lirih nya, Alia hanya diam tak tau harus melakukan apa.

"Saat aku nyoba buat lupain dia, dia ada disana Rin. Dia disana dengan semua usaha dan pengorbanan dia. Hiks aku jahat ya Rin?" Karina memeluk dari samping Alia sambil menggeleng.

"Lo gak jahat. Lo punya hak untuk gak peduli sama dia setelah dia nyakitin Lo dulu. Tapi Al kalo kata gue, Lo coba buka hati Lo lagi buat dia. Coba maafin dia, gue rasa dia beneran nyesel Al. Lagian, dia juga udah minta maaf kan dari awal? Dia emang gak niat buat jahatin atau nyakitin Lo, dia cuma terpaksa dan khilaf mungkin" Alia terdiam mendengar penjelas Karina.

Karina hanya tersenyum lalu menepuk kepala Alia lalu setelah nya gadis itu pergi meninggalkan Alia yang sedang termenung namun tak ayal air mata nya masih mengalir.

Fake Wife [ON GOING] //JunghwanDär berättelser lever. Upptäck nu