22. Permulaan Pertengkaran

Start from the beginning
                                    

Rangga membuka pintu lalu dia melihat keadaan kamar yang berantakan, Rangga panik lalu dia mencari sosok Sarah. "Sarah," panggilnya saat melihat sang istri sedang berendam dalam bath tub masih menggunakan pakaian lengkap.

"Kamu sudah pulang ?" tanya Sarah dengan senyuman yang dia buat-buat.

"Sarah kamu kenapa ?" kata Rangga balik bertanya dia ingin membantu Sarah untuk keluar dari bath tub itu tapi tanpa di duga sebuah tamparan yang cukup keras Sarah berikan kepadanya.

"Sarah," katanya yang membulatkan mata sambil memegang pipi.

"APA?! KAMU BENAR-BENAR BRENGSEK YA, AKU LAGI SEDIH DAN KITA BARU KEHILANGAN ANAK KITA, TAPI APA YANG KAMU LAKUKAN DI LUAR SANA."

"SARAH...AKU SUDAH MINTA MAAF. Kamu kenapa?"

"Kenapa kamu bilang ? sini aku tunjukkan sama kamu aku kenapa, aku udah curiga saat kamu belakangan sibuk sendiri dan gak perduli dengan aku. Siapa Lia ? dan kenapa ada alat pengaman di dalam tas kamu ?!" kata Sarah dengan nada tinggi.

"Lia teman aku, dan alat pengaman apa maksud kamu ?"

"Oh teman, trus yang di tas kamu ini apa !" bentak Sarah kemudian dia segera mencari benda yang dia maksud di dalam tas kerja Rangga, setelah mengacak-acak tas kerja suaminya itu dia heran kenapa tidak menemukan benda yang ia maksud.

"Apa yang ada di tas aku ?" tanya Rangga lalu menarik lengan Sarah "Selama ini aku ada di rumah ini, aku ada di kamar anak kita. Kamu yang terus diam dan mengurung diri serta mengabaikan dua anak kita. Salsa Raga masih hidup Sarah dan mereka adalah tanggung jawab kita. Berhenti dengan semua ini, aku juga lelah Sarah dan bukan hanya kamu yang sedih !" Rangga melepaskan tangan Sarah. Dia membereskan isi tasnya lalu pergi menuju kamar tamu.

Flash back off ::

Sarah tiba-tiba merasa pusing setelah kembali mengingat kejadian itu, dia mencoba untuk duduk dan menenangkan pikirannya sejenak. Sarah kemudian mendengar bel berbunyi, dia berpikir siapa yang datang ? dia baru di sini dan belum memiliki kenalan selain Clara tetangga unit yang ia tempati saat ini.

Karena berpikir itu Clara dia lalu berjalan menuju pintu apartment dan langsung membuka pintu tanpa melihat siapa yang datang dari lubang kecil yang ada di pintu itu. Wajah keterkejutan Sarah melihat siapa yang datang membuat tamu wanita yang tidak dia undang itu tersenyum.

"Mau apa kamu ke sini ?" tanya Sarah dan wanita itu langsung saja masuk meski Sarah tidak mempersilakannya untuk masuk.

"Tidak ada, aku hanya ingin melihat wanita putus asa yang sudah di ceraikan oleh suaminya. Tapi pantas saja kamu di ceraikan oleh Rangga karena kamu benar-benar tidak becus menjadi seorang istri, lihat saja kau di sini dan meninggalkan dua anak yang harusnya kau rawat dan kau perhatikan."

Wanita yang Sarah sering lihat bersama suaminya waktu sebelum perceraian mereka terjadi ini entah bagaimana bisa tahu tempat tinggalnya. Wanita yang dia lihat saat di Bandara dan juga wanita yang sedang bersama suaminya saat di club malam. Wanita yang juga memeluk mesra suaminya saat Sarah ingin datang memberikan kejutan ulang tahun.

"Keluar dari di sini," ujar Sarah dingin dan yang terjadi adalah wanita itu menertawakan Sarah.

"Kau sungguh kasihan Sarah, hanya bisa melarikan diri dari kenyataan. Kenapa kau tidak sekalian mati saja?!"

Sarah yang kesal langsung mengambil vas bunga yang ada di dekatnya lalu melemparkannya ke arah wanita itu. Sialnya wanita ular itu mengelak dengan sangat cepat, dia kembali tertawa lalu melambaikan tangannya.

"Senang bisa melihat mu di sini Sarah, semoga kita bertemu lagi. Oh ya, Rangga akan datang ke sini untuk menemui ku. Akan aku beritahukan kepadanya jika kau ada di sini, siapa tahu kau ingin melihat kemesraan kami, agar kau bisa memuaskan rasa penasaran mu melihat bagaimana ketika suami mu ada bersama ku," kaa wanita itu lagi dan Sarah berteriak menyuruhnya keluar.

Ada orang yang lewat di depan pintunya saat itu dan memperhatikan Sarah, namun Sarah tidak perduli. Dia membanting pintu tersebut dan kembali ke dalam kamarnya.

"WANITA SIALAN!"

Sarah kembali mencuci wajahnya dan dia menangis, mencuci lagi wajahnya untuk menghilangkan bekas air mata namun ketika menatap cermin lagi dan lagi dia menangis.

"Pantas saja kamu di ceraikan oleh Rangga karena kamu benar-benar tidak becus menjadi seorang istri, lihat saja kau di sini dan meninggalkan dua anak yang harusnya kau rawat dan kau perhatikan."

Ucapan wanita itu terngiang di kepalanya saat ini.

"Sial!" umpat Sarah melempar cermin itu dengan botol pencuci muka yang ia miliki hingga cermin itu retak.

Bersambung....
Sepi banget ya gak ada komentarnya 😖

Dia, SuamikuWhere stories live. Discover now