ME, YOU+(SHE) 4

Mulai dari awal
                                    

"Jennie kamu sadar gak? Yang bikin mereka jauhan ya kamu sendiri kan?"

"Maka dari itu, tolong kak Jungkook bantu bujuk kak Seokjin ya biar mau kayak dulu lagi sama kami, ah kalau gak gitu baikan aja sama kak Namjoon deh."

Sebenarnya malas juga meladeni bocah seperti Jennie. Apalagi kalau mengingat gadis ini pernah mencumbu suaminya, tentu Jungkook pun marah. Marah sekali sampai mau menjambak rambutnya seperti yang Jimin lakukan saat itu. Tapi Jungkook ingat ia tengah hamil. Tak baik juga untuk orang hamil menyimpan dendam. Nanti kalau wajah anaknya jadi seperti Jennie, apa tidak semakin membuat Jungkook geram?

"Kita bicarain aja di rumah. Tapi aku harus beli keperluan dapur dulu. Kamu bisa tunggu disini."

"Jennie ikut kak!"

Baiklah, Jungkook meng-iya-kan tentu saja. Lagi pula bisa dijadikan teman bicara selama diperjalanan juga.

Selama perjalanan Jennie terus bercerita betapa ia sangat bahagia mengenal Seokjin. Sampai pada bagaimana ia bisa jatuh cinta pada seorang pria yang telah beristri.

"Ah, maaf kak bukan maksudku. Aku - aku cuma gak tau mau cerita ke siapa. Aku gak punya siapa-siapa. Aku cuma punya kak Namjoon tapi aku juga gak bisa cerita semuanya karena kak Namjoon itu orang yang sibuk. Dia terpaksa masuk kuliah juga karena aku. Katanya takut aku digangguin hehe."

"Memangnya kamu suka diganggu?"

"Iya, dari TK bahkan. Suka jadi bahan bully-an."

"Oh, tapi kamu kan cantik - dan kaya?"

Sedikit kesal memang mendengarkan cerita Jennie yang selalu mengatakan Seokjin tampan, Seokjin baik, Seokjin ini dan itu. Itulah mengapa Jungkook bertanya dengan nada sarkasnya.

"Aku juga gak tau kak. Mungkin karena aku sering gak masuk sekolah jadi aku gak punya temen. Jadi mereka punya bahan untuk nge-bully aku."

"Ohh.." Selain ber-Oh ria, memangnya apa yanh bisa Jungkook katakan sebagai sebuah tanggapan?

Setelah selesai membeli beberapa keperluan untuk bahan kuenya, Jungkook mengajak Jennie untuk pulang ke rumah. Namun beberapa langkah sebelum mereka tiba, Jungkook merasakan sedikit keram di perut bagian kirinya.

Jennie yang melihat Jungkook kesakitan, seketika terserang panik bukan main.

"Kak kenapa? Aduh gimana ini kak? Kaka mau melahirkan ya? Kak ihh Jennie gak ngerti ini gimana?"

Jungkook hanya merintih dan mencoba berpegangan pada lengan kanan gadis cantik disebelahnya. Ia coba mengatur nafas agar rasa sakitnya berkurang. Hal seperti ini sudah sangat biasa bagi Jungkook, namun pas sekali ini terjadi saat ia tengah berada di luar rumah. Biasanya saat mengalami keram, Jungkook akan segera merebahkan diri untuk mengurangi rasa sakitnya. Untung saat ini ia tengah bersama Jennie, jadi setidaknya

"Aku baik kok Jen. Hufff gak usah khawatir."

"Kak, rumahnya udah deket. Bisa jalan gak?"

"Bisa tapi tunggu bentar ya."

"Iya kak, sini pegangan sama Jennie."

"Makasih Jen."

Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya rasa sakit Jungkook berkurang dan Jennie dengan senang hati membantunya berjalan sampai ke rumah. Tidak menyangka juga bahwa Jennie adalah sosok yang baik. Jungkook jadi merasa bersalah karena sempat bersikap tak baik pada Jennie.

Stay With You ✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang