Bab 16. Sebuah Kebenaran yang Terungkap

Start from the beginning
                                    

"Anak kedua ini benar-benar di jaga, bahkan ibu sempat bantu menjaganya. Hanya saja waktu itu, berbarengan sama kamu lahir Aqeela. Hanya beberapa hari setelah lahir, dan masih berada di rumah sakit bayi itu menghilang yang sudah di beri nama Alifia Sabrina Ayumi Ramadhani."

"Tapi, karena bayinya ditaro di tempat bayi yang memang bersebelahan dengan bayi yang juga lahir dari sepasang suami istri. Bayinya itu ditukar." Lanjut ibunya.

"Kenapa di tukar Bu?" Tanya Aqeela.

"Bayi yang satu lagi itu kondisinya cukup memburuk, ibu menyaksikan sendiri ketika ada orang yang mengambil bayi Sabrina dan ditukar dari penamaan kartu di bayi itu dengan sengaja oleh seorang perempuan yang mungkin usianya sama Kya ibu saat ini."

"Lalu apa ibu bilang ke orang tua kandungnya Zhihni kalau ada anaknya yang tertukar?" Tanya Aqeela.

"Ibu sudah bilang sesampainya di rumah, cuma mereka masih nggak percaya, apalagi kartu namanya bertuliskan nama yang telah mereka berikan." Jawabnya.

"Beberapa hari kemudian, bayi itu dinyatakan meninggal." Lanjutnya.

"Hal itu membuat kesedihan yang mendalam, ibu sendiri nggak melihat keluarga mereka yang sangat baik tapi ujiannya bertubi-tubi." Ujarnya yang meneteskan air mata dari tadi.

"Jadi--" belum selesai melanjutkan penjelasan. Zhihni memotong pembicaraannya yang mengejutkan semua orang yang ada di ruangan itu.

"Jadi, aku ini..--" ujarnya sambil menangis karena sudah tidak tahan mendengar fakta yang sebenarnya.

"Lalu dimana bapak sama ibu aku? Bu? Pak?" Tanya Zhihni yang terus menangis.

Mereka pun tak kuasa melihat Zhihni menangis dan tidak sanggup melanjutkan penjelasannya lagi. Si ibu memeluk Zhihni penuh dengan erat. Begitu juga bapak dan Aqeela.

Beruntung Zhihni tidak terlalu merengek seperti kebanyakan anak seusianya. Zhihni dengan tegar dan meminta ibunya saat ini menceritakan semuanya. Akhirnya, ibu pun lanjut menceritakan semua kebenarannya.

"Selang dua tahun, tepat di tanggal 08 Juni 2008 kamu lahir Zhihni. Dengan diberi nama sesuai nama kamu saat ini. Hafidzah Zhihni Sabrina At-Tsaabitaa. Nama Hafidzah itu langsung ibu dan ayah kamu yang memberikan, mereka ingin kamu bisa menjaga diri kamu sendiri dan adik-adik kamu nantinya dan menjadi penghafal Al-Qur'an 30 juz."

"Adik?" Tanya Zhihni yang bingung.

"Iya 1 tahun setelah kamu lahir ada 2 adik kembar yang lahir setelah kamu itu dan keduanya perempuan." Jawab ibunya.

"Lalu dimana adik aku Bu? Berarti saat ini mereka usianya 3 tahun ya? Aku kan bentar lagi masuk usia 4 tahun."

Ibunya itu terdiam memandangi Zhihni, yang hanya dia bisa selamatkan dan besarkan.

"Bentar Zhihni, nanti ibu juga akan ceritakan." Ujar Aqeela menenangkannya.

"Sebelum cerita adik kamu, ibu mau ngasih tau juga nama Sabrina yang ada di nama kamu itu, untuk mengenang kakak kamu yang tadi." Ujar ibunya.

"Lalu kenapa nama aku nggak ada Rizkynya seperti nama aa aku?" Mereka kaget, berarti Zhihni telah mendengar dari awal.

"Zhihni tadi udah dengar dari awal ya?" Tanya Aqeela. Zhihni hanya mengangguk.

"Aku bisa menerimanya kok kalo aa Rizky itu Aa aku. Memang sejak awal pun aku sudah bilang ke Aa Rizky kalo aku pengen punya Aa." Jawabnya.

Aqeela tenang mendengarnya. Karena memang selama ini dia selalu melihat kesedihan dari Zhihni kalau sudah berkaitan dengan Rizky.

"Karena Zhihni mirip sekali dengan A Rizky. Makanya Zhihni nggak disematkan nama Rizky." Ibunya itu memberi penjelasan dan Zhihni mengerti akan hal itu.

"Lalu Abi, Ummi, dan adik-adik aku dimana Bu?" Tanya Zhihni yang memang penasaran dari tadi.

"Kamu yang kuat ya Zhihni, kami selalu menyayangi kamu." Jawaban dari ibunya malah membuat ambigu Zhihni. Aqeela pun heran dengan jawaban ibunya dan dia penasaran lalu meminta ibunya menjelaskannya saja.

"Sebelum kedua orang tua kamu pergi dengan ada urusan perihal kesehatan kedua adik kamu itu, mereka menitipkan Zhihni ke ibu. Karena mereka khawatir kamu juga ikut sakit."

"Ketika sudah dalam penerbangan ke Singapura dari bandara internasional Soekarno-Hatta pesawat yang ditumpangi orang tua dan adik kamu itu hilang dan beberapa hari setelah itu ditemukan puing-puing pesawat di sekitar perairan kepulauan Riau dan Singapura." Zhihni syok mendengar hal itu, Aqeela dan kedua orang tuanya Aqeela menenangkan Zhihni.

Padahal mereka tidak sanggup menceritakan ke Zhihni semuanya, karena Zhihni masih kecil. Cuma mereka pun tidak mau berbohong dan malah nanti akan berdampak negatif kedepannya. Mereka berpikir lebih baik jujur meski menyakitkan, dari pada berbohong malah berdampak buruk kedepannya.

Air mata Zhihni dihapus oleh Aqeela dan dikuatkan oleh Aqeela, karena saat ini Zhihni masih punya kakak yang akan selalu menjaganya yaitu Aqeela dan kedua orang tuanya saat ini. Aqeela pun memberi kabar baik untuk Zhihni.

"Zhihni yang kuat jangan nangis lagi. Teteh punya kabar yang baik. In Syaa Allâh nanti satu hari sebelum masuk puasa atau tepat tanggal 24 A Rizky mau main ke rumah saudaranya itu dan mampir ke sini. Nanti teteh akan ceritakan semua sama Aa Rizky."

"Yang benar téh.. asyiiikk... Tapi untuk cerita biar aku aja ya teh."

Aqeela mengangguk dan senang melihat Zhihni langsung kembali senang dan tidak lagi bersedih. Mereka berdua berpelukan dengan erat.

Di tempat yang lain, Rizky tengah mempersiapkan beberapa pakaian yang nanti dia akan menginap dalam 10 hari itu. Dirinya akan pergi bareng ibunya dan sudah bilang juga ke Jihan dan orang tua Jihan, Rizky akan menginap. Hal itu disambut baik oleh Jihan, Aisyah dan Madi.

Di tempat lainnya, seorang perempuan paru baya itu yang telah membuka map coklat kemarin hari, sedang berdiskusi dengan suaminya.

"Apakah kita harus mengatakan yang sebenarnya?" Tanya suaminya.

"Tapi Pah, hanya dia harapan kita. Karena saat ini dia menjadi selebriti dan yang meneruskan perjuangan dan keinginan Mama yang waktu itu belum terkabul, karena Mama setelah menjadi modeling saat itu Mama malah mengalami kecelakaan itu makanya Afrida anak kita itu lahir dalam keadaan yang kurang baik."

Percakapan mereka di dengar oleh seseorang dari balik tembok di ruang tengah itu.

"Jadi.."
================================
Tunggu ya kelanjutannya hanya di @rifer_story (Pena Story) jangan lupa untuk subscribe atau ikuti supaya dapat notifikasi saat update. Hehe
~~~Teman Dari Masa Kecil (TDMK)~~~
Copyright ©01102010 diperbaharui ©01112022
Author Instagram : @rifer_Story (Rizky F Rhamadan) & @rhamadanstory

Teman Dari Masa Kecil (TDMK)Where stories live. Discover now