6

7 2 0
                                    

Fani Pov

Keesokan harinya aku bangun tidur pukul 04:30 pagi. Setelah itu aku pun segera mandi dan bersiap-siap untuk pergi ke academy, nanti. Setelah itu aku pun melihat ke arah jam tanganku, ternyata sudah menunjukkan pukul 05:10 pagi. Selanjutnya aku pun segera pergi munuju ke rooftop untuk melihat pemandangan di sana untuk yang terakhir kalinya.

Setelah puas melihat pemandangan di sana, aku pun turun ke bawah untuk kembali ke dalam kamarku. Sesampainya di sana aku pun langsung membaca buku mantra yang belum ku pelajari dan sedikit menghafalnya lagi. Setelah itu aku pun mendengar teriakan dari lantai bawah.

"Princess ayo turun, kita sarapan terlebih dahulu. Sebelum ada yang menjemputmu," teriak mommy dari lantai bawah.

"Baik, Mom," teriakku yang masih di dalam kamar.

Setelah itu aku menutup buku itu, dan kubawa ke lantai bawah sambil memakai tas pinggangku dan menarik koperku. Sesampainya di lantai bawah aku melihat daddy yang sudah berada di meja makan dan duduk tempatnya.

"Selamat pagi, Daddy," sapaku.

"Pagi, Princess. Kamu sudah siap apa belum untuk pergi ke academy?" tanya daddy.

"Sudah dong, Dad," ucapku bersemangat, "dan ini aku balikin buku yang daddy berikan padaku kemarin."

"Buat kamu aja bukunya."

"Inikan buku, Daddy. penting 'kan buat daddy, kok malah daddy kasih ke aku sih?" tanyaku bingung.

"Iya, buku itu emang penting bagi daddy. Karena di dalamnya terdapat semua elemen, basic power, ramuan dan mantra dari mantra biasa sampai mantra terlarang ada di sana, tetapi buku itu lebih penting buat kamu, Fani."

"Pantas saja bukunya tebal." aku pun langsung masukkannya di dalam tas pinggangku.

"Apakah kamu sudah menghafal semua mantranya?" tanya daddy penasaran.

"Ada beberapa yang belum ku hafalin, Dad," jawabku.

"Sudah-Sudah nanti aja di lanjutin ngobrolnya. Sekarang kita sarapan terlebih dahulu, sebelum kamu di jemput oleh pihak academy," ucap mommy berjalan dari arah dapur sambil membawa nasi goreng seefood kesukaanku.

"Baik, Mommy," aku berjalan ke arah tempat dudukku.

Setelah itu kami makan dengan tenang, selesai makan kami mendengar suara ketukan pintu di depan rumah.

Tok... Tok... Tok...

"Siapa yang menetuk pintu itu? Coba kamu buka pintunya, siapa tau itu jemputanmu, Fani?" perintah mommy.

"Baik, Mom," ucapku sambil berjalan ke arah pintu depan.

"Maaf, mau mencari siapa ya?" tanyaku sopan saat membuka pintu aku melihat seorang pria berumur 30-an

"Saya mencari Fania Zahra Ariesta, apakah dia ada di rumah?" tanya pria itu.

"Dengan saya sendiri, ada apa ya?" tanyaku lagi.

"Saya disuruh kepala sekolah academy untuk menjemput anda," jawabnya.

"Tunggu sebentar, saya mau mengambil barang-barang saya terlebih dahulu dan meminta izin ke kedua orang tua saya," ujarku.

"Silahkan," ucap pria itu.

Setelah itu aku berjalan menghampiri daddy dan mommy yang masih berada di ruang makan.

"Siapa Fani yang menetuk pintu?" tanya mommy.

"Itu petugas academy sudah menjemputku, Mom," ucapku sambil mengambil barang barangku.

Rainbow Dust Star Academy (Slow Update)Where stories live. Discover now