131

146 26 6
                                    


"Sebentar lagi,  jembatannya akan selesai" Ujar Tazuna memberitahu yg lain ketika selesai makan malam. "Ini semua berkat kalian".

"Meskipun begitu, kalian jangan sampai lengah... " Tsunami mengingat kan, mengambil piring kotor di meja makan.

"Ini" uko dengan sopan dan ramah menyerahkan piring makannya tadi.

"Arigatou" Balas tsunami dengan senyuman.

"Sudah lama aku ingin mengatakannya pada kalian... " Ujar Tazuna,  "kenapa kalian masih ada disini walaupun kalian sudah tahu aku berbohong? ".

"Ninja bertindak bukan hanya untuk uang" Jawab Kakashi, sok bijak.

Seketika Naruko yg duduk disamping Kakashi,ditengah Naruto dan Kakashi--karena Naruto menarik nya duduk disitu--. menatap skeptis Kakashi, dengan alis terangkat satu dengan wajah yg secara tersirat 'iyakah...? Kok aku baru tau ya..?' yg jelas dimengerti Kakashi yg melirik dari ekor matanya. Jelas Naruko tak sependapat,  siapa yg mau buang-buang nyawa secara gratis.. Tentu bukan Naruko, setidaknya jika bukan uang... Harus ada keuntungan lain.

Langsung saja Kakashi mengulurkan tangannya, menaruh diatas kepala Naruko, memalingkan pandangan Naruko kearah lain,  yg ternyata kedepan, otomatis pada Uchiha didepan si rambut merah.
Keduanya menjadi dekat sejak pelatih sensor chakra dan selama Naruko mengobati Kakashi,  ingat Naruko belajar pengetahuan medis sejak kecil.

Selama itu, selama satu minggu lebih...banyak hal yg Kakashi tahu mengenai Naruko. Salah satunya, kesamaan Naruko dengan Naruto dan mendiang kedua orang tua sikembar Uzumaki... Dalam diri Naruko terdapat 5%  kesamaan Naruko dengan Naruto, 40% Minato, 40% Kushina, dan sisanya adalah Naruko sendiri.

Naruko ternyata orang yg ramah dibalik tembok tak terlalu peduli yg dipasang rambut merah,  Humoris yg suka bercanda, terkadang blak-blakan dan sarkas yg lembut dan diwaktu yg tepat sehingga rasa sakit sasaran ucapannya lebih parah dari Uchiha,  dengan catatan kalau kalian membuat Naruko tak suka dan kesal, jangan sampai dia marah karena marah berakhir fisik sakit nya.

"Itu adalah cara hidup ninja" Lanjut Kakashi,  melepaskan cubitan nya."itu adalah ajaran dari Hokage terdahulu".

"Aku gk ya, Ninja juga manusia, manusia butuh uang buat makan" Naruko dengan enteng nya berujar, mengatakan fakta. "Selain karena Naruto yg ingin misi...aku butuh tempat yg jauh dan aman menurutku untuk berlatih dengan bebas,  sekalian liat suasana dan pemandangan baru". Mengangkat anda bahu dengan enteng. "Jadi kita sama-sama untung".

Naruto setengah percaya setengah tidak, mereka kembar. Jelas selain keuntungan, kembaran nya penasaran dan kasihan makanya dilanjutkan misi ini.

"Naruko! Kau jahat sekali" Tegur Sakura.

"Jahat apanya? Itu jujur dan realistis, oke" Balas Naruko berkata apa adanya dengan santuy, "Bukannya orang jujur lebih baik dari orang munafik? ".

"Kau benar Naruko" Ujar Kakashi mengelus--menepuknpelan kepala Naruko, "tapi terkadang kebohongan diperlukan agar tercipta kedamaian, tak semua suka kebenaran".

"Hahhh... Dunia nyata memang aneh" Dengus si rambut merah.

"Dunia memang aneh, nak" Balas Tazuna menanggapi. "Makanya banyak hal yg menarik dan menyebalkan".

"Begitulah.." Balas Kakashi pada Naruko dan perkataan Tazuna,  "Mau bagaimana lagi".

"Kau masih harus banyak belajar Naruko " Haruno sakura menambahkan menegur si rambut merah yg hanya mengangguk sebagai balasan perkataan Tazuna dan Kakashi. Tak terlalu peduli dengan teguran sakura.

"Makanya Ninja sangat dibutuhkan" Naruto ikut-ikutan.

"Idiot itu sedikit benar", Sasuke menambahkan, masuk dalam obrolan, menatap si rambut merah. " Bukan berarti dia sepenuhnya benar.  Hanya kali ini kejadian langka".

"Anak itu ada benarnya" Ujar Tazuna menyetujui perkataan Sasuke.

Menciptakan tawa dan protes Naruto pada Uchiha yg tak peduli,  terbukti memalingkan muka, sesekali melirik Naruko yg tertawa, tanpa mau Uchiha akui... Uchiha suka melihat nya, tawa dan ekpresi bahagia Naruko saat ini.

"Hahaha...Kau kucing tsundere, chikkibatto.. Hahaha.. "

"Kau sok tau rambut tomat" Balas Sasuke, "diamlah mengatakan hal tak benar". apa yg dimulut beda dengan dihati. Ya, terkadang kebohongan diperlukan.

"Jangan mengatai ruko-chanku, teme! " Bela Naruto,  yg hanya di balas 'cih" Oleh Uchiha, memalingkan wajah seolah tak peduli.

"Sasuke-kun benar!" Bela Sakura dengan semangat,  senang kalau ternyata dugaan benar, Sasuke tidak mungkin tertarik dengan si rambut merah. "Berhentilah menjelek-jelekkan Sasuke-kun,Naruko!".

"Sakura-chan.. " Naruto merengek.

"Ahahaha.... Oke-oke.. Uchiha-chama dan fansgirl-chan" Balas Naruko menggoda di sela tawa pelan, mencoba meredakan tawanya.
Yg lain semakin tertawa mendengar lelucon Naruko.

"Hahahaha... Uchiha-cama.. Hahaha.." Naruto ikut meledek Sasuke

"Cih..diam kau usuratonkachi.."  Nah, kalian tau ini siapa.

"Siapa yg fangirl, dasar Naruko, sok tau" Ini jelas si haruno. 'Aku bukan fansgirl!  Tapi calon pacar Sasuke-kun',  inner sakura ikut-ikutan. '...Bahkan mungkin istri.. Kyaaa~! '

"Sudah-sudah... "Kakashi melerai dengan sedikit tawa kecil.

Sepanjang obrolan, Inari kecil yg diam saja, menatap kedua Uzumaki bergantian. Hanya bocah ini yg tak tertawa, entah apa masalah nya. seperti nya bocah ini tal menyukai kedua Uzumaki...

====

"Kenapa...? "

'Hum...? ' Naruko menatap ke arah Inari, yg mengejutkan si rambut merah dan orang lain disana, bocah itu sudah mengeluarkan air mata dan tubuh gemetar menahan tangis dan emosinya.  Suara bocah itu pelan dan bergetar. 

"Ada apa? " Tanya Naruto, melihat bocah Inari.

Brak...

Inari berdiri dengan memukul meja. Oke ini dia dramanya...

"Kenapa kalian berdua berusaha sangat keras seperti itu?! " Tanya Inari marah dan sedih. Semua yg ia tahan selama ini..terutama setelah datang para ninja ini, akhirnya keluar Jelas,  dan lebih ditunjukkan pada kembar Uzumaki kita, Yg selalu happy santai dan bersemangat dalam usaha dan tekat mereka,  selalu tersenyum dan tertawa tanpa beban dan kesedihan.
"Walaupun kalian berlatih kalian tidak akan bisa mengalahkan anak buah Gato!".

=====

Naruko Uzumaki_ LanjutanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang