"Iya, Kak, bisa minta tolong di download ulang aja? Pake laptopnya panitia." Si adik kelas menatap Heeseung dan Ryujin di sebelah Asahi. "Habis ini selesai kita selingin sama band dulu, Kak. Tenang aja biar bisa atur nafas."

Heeseung dan Ryujin langsung duduk di tempat yang sudah disediakan panitia. Sedangkan Asahi langsung menuju tempat panitia yang disuruh untuk mendownload file baru.

"Permisi." Asahi menepuk pundak sang operator. "Ini saya yang mau download ulang sound-nya kelas MIPA 4."

"Oh iya sini—"

Lawan bicaranya diam, Asahi juga terdiam. Lidah Asahi kelu untuk bicara. "Kak Yoshi."

Kenapa bisa Yoshi di sini? Bukankah seharusnya alumni hanya mengawasi kinerja yang bekerja saja? Bukan ikut turun tangan? Lalu kenapa pemuda yang menyandang status sebagai mantan kekasihnya ada di belakang panggung sebagai operator?

Lalu sekarang Asahi merasakan kasak-kusuk di sekitar mereka. Bahkan penonton yang berada di sekitar panggung sudah menunjuk-nunjuk ke arah mereka berdua. Sial, Asahi benci menjadi pusat perhatian.

"Mau download file, 'kan? Apa judulnya?" Yoshi mengontrol mimik wajahnya. Masalah pribadi harus disingkirkan lebih dahulu.

Asahi mengerjap, tak ayal tangannya gemetar melihat orang yang menyeretnya beberapa hari silam ada di sini. Seharusnya tadi dia tidak mengiyakan perintah Mashiho untuk mengurus sound kelas yang mengalami masalah. Seharusnya dia di kelas saja.

"Hei," panggil Yoshi berusaha meraih tangan Asahi.

Asahi langsung bergerak mundur, menjaga jarak. "I-itu Kak. Lagunya EXO yang Love Shoot sama Monster."

Yoshi mengangguk segera mencari lagu yang dimaksud dan mendownloadnya. "Tunggu di sini bentar sampe lagunya udah selesai didownload."

Asahi mengumpat di dalam hati. Dia ingin segera menjauh dari pemuda di hadapannya dan sial baginya di sini jaringan sedikit agak lambat membuat waktu yang dibutuhkan jadi lebih lama. Kini Asahi mengerti kenapa panitia tidak menyarankan untuk streaming langsung.

"Lembaran foto hitam-putih,
Aku coba ingat lagi warna bajumu kala itu,
Kali pertama di hidupku,
Manusia lain memelukku."

Asahi menoleh, tepuk tangan terdengar, riuh penonton begitu ramai lebih dari sebelumnya. Tunggu, suara ini.

"Rendra," gumamnya.

Petikan gitar yang terdengar apik juga suara Jaehyuk yang merdu. Setau Asahi, posisi Jaehyuk dalam grupnya adalah gitaris dan dia tidak menyangka jika suaranya sebagus ini. Dan tanpa sadar, Asahi menikmati suara Jaehyuk melupakan fakta bahwa dia baru saja gemetar ketakutan.

Dia memang tidak bisa melihat Jaehyuk karena ada di belakang panggung. Namun, dengan dia mendengar suaranya saja sudah cukup membuat tangannya berhenti bergetar.

"Sa ... kita bisa bicara bentar?" Pertanyaan Yoshi memecah lamunan Asahi.

Raut wajah Asahi terlihat keras. "Nggak, Kak. Udah berapa kali gue bilang? Nggak ada yang perlu kita omongin." Dia merasa bersyukur bahwa pengeras suara di sekitar mereka menyamarkan percakapan keduanya.

Yoshi berdiri. Menyuruh anak OSIS lain untuk menggantikan posisinya. "Kita harus bicara," tekannya lantas menyeret Asahi dari sana. Membuat beberapa pasang mata menatap keduanya dengan tanda tanya.

"Nggak, Kak lepas!"

Riuh tepuk tangan kembali terdengar. Lagu sudah usai. Bisa terlihat Jaehyuk dan Junkyu turun dari panggung. Sekilas Asahi menoleh ke belakang dan tepat saat itu juga tatapannya bertemu dengan netra milik Jaehyuk.

Pemuda dengan kemeja kotak-kotak itu langsung mengernyit begitu melihat Asahi yang diseret Yoshi menjauh dari area lapangan. Sebenarnya Jaehyuk tidak boleh jauh-jauh dari panggung mengingat band mereka akan tampil setiap saat jika dibutuhkan.

Namun ketika dia melihat Yoshi menyeret Asahi ke bangunan sebelah gedung kelas. Dia lantas mengernyit heran. Apalagi saat netranya berpapasan dengan Asahi tadi. Dia langsung menyadari sesuatu.

Saat dia ingin segera beranjak, tangannya ditarik oleh seseorang. "Heh, mau ke mana lo?" Junkyu di sebelahnya tampak bingung.

"Ada urusan bentar."

"Heh, gila! Kita nggak boleh ninggalin panggung jauh-jauh. Lo kebelet kah?"

Jaehyuk berdecak, tetapi alasan itu cukup masuk akal untuk digunakan. "Iya, makanya lepas gue kebelet banget ini dari tadi nahan."

Junkyu, dengan raut tanda tanya langsung melepaskan Jaehyuk. Pemuda itu segera berlari meninggalkan area panggung membuat Junkyu geleng-geleng kepala.

***

Selamat tahun baru semoga harapan kita terwujud di tahun ini.

Maybe If [Jaesahi]Where stories live. Discover now