25. Parent-things

Start from the beginning
                                    

Shane tertunduk, tidak berani menatap Mamanya. Tiba-tiba dia merasa seseorang melepaskan tas ranselnya. Itu Papanya yang kini menyampirkan ransel mungil itu di salah satu bahunya.

"Shane keren banget," puji Starky.

"Tadi Bu Guru ngomong apa, Nak?" tanya Rhea.

"Bu Guru bilang besok kita belajar lagu Kasih Ibu, terus aku yang disuruh pimpin teman-teman bernyanyi," jawab Shane.

"Wih! Anak Mama disuruh pimpin teman bernyanyi. Nanti pulang kita belajar lagu Kasih Ibu ya."

Shane mengernyitkan kening. "Kenapa harus Kasih Ibu? Harusnya kan Kasih Mama."

Starky terkekeh mendengar pertanyaan putranya. "Ibu itu sama aja kayak Mama. Ada orang yang manggil Ibu, ada juga yang manggil Mama kayak Shane."

"Ma, lagu yang tadi jelek ya?" tanya Shane kemudian.

"Enggak, kok. Lagunya bagus," jawab Rhea.

"Tapi temen-temen pada diam," ucap Shane pelan.

Rhea menurunkan Shane dari gendongannya, mengacak gemas rambut Shane. "Itu karena temen-temen gak ngerti lagunya. Biar temen-temen ikut nyanyi, lain kali Shane pilih lagu anak-anak ya."

Shane mengangguk. "Iya, Mama."

"Nah." Starky memberikan tas Shane pada Rhea. Dia kemudian mengangkat tubuh Shane tinggi-tinggi dan menggerakkannya kesana kemari dengan mudah. "Hari ini pulangnya Papa gendong ya."

"Papa gak capek emang?"

"Enggak, dong." Starky menurunkan Shane lalu berjongkok di hadapan anak itu. "Yuk, naik."

Shane melirik Mamanya sesaat dan ketika Mamanya mengangguk, Shane naik ke ke punggung Papanya. Starky langsung berdiri begitu yakin kalau Shane sudah dalam posisi aman. Sepertinya kekesalan Shane terhadap Papanya sudah benar-benar menguap.

Saat keluar dari gerbang sekolah, terlihat ada Banyu sedang berdiri di depan pagar dengan sebuah kantongan di sebelah tangannya. "Loh? Banyu?" tegur Rhea.

Banyu yang sedari tadi sibuk dengan ponselnya langsung mengangkat wajahnya. "Oh? Kalian udah datang?"

"Lo ngapain di sini?" tanya Rhea.

Banyu menunjuk Shane yang sedang digendong Starky. "Gue kebetulan lewat sini habis dari nyari sarapan. Gue kira lo lagi sibuk di salon jadi gue sekalian nungguin Shane pulang."

"Thanks berat lho. Tapi tadi gue nungguin Shane soalnya mau lihat dia nyanyi."

"Nyanyi apa tadi, Shane?" tanya Banyu pada Shane.

"Lagunya John Denver yang Take Me Home, Country Road tapi besok aku mau nyanyi Kasih Ibu," jawab Shane.

Banyu menatap Shane kagum. "Keren banget lagunya, Shane. Tapi emangnya itu lagu anak-anak?"

Shane menggedikkan bahunya. "Yang kepikiran cuma lagu itu."

"Yuk sambil jalan," ajak Rhea.

Starky berjalan di depan sedangkan Banyu dan Rhea mengikuti dari belakang. Keduanya terlibat obrolan-obrolan kecil, terkadang Rhea dibuat kesal dengan segala kerandoman Banyu. Starky sendiri hanya jadi pendengar, menyimak percakapan antara Rhea dan Banyu.

"Memangnya benar ya, kata Tante Rana, Om Banyu naksir Mama?" tanya Shane tiba-tiba.

Rhea sontak mendelik. "Shane," tegurnya.

Sepertinya Rhea harus mengadakan rapat Bersama para karyawannya nanti untuk memberitahu mereka jangan ada yang asal ngomong di hadapan Shane. Meskipun Shane terlihat tidak menyimak, tapi dia mendengarkan dan mampu mengingat dengan baik.

Three YearsWhere stories live. Discover now