11. Boundary

19.3K 1.7K 48
                                    

From: Mas Ares
ke sini gak? Itu rukonya udah gue kosongin. Kalau lo kelamaan, gue kontrakin nih

Kembali ke Jakarta bukanlah hal besar sebenarnya. Toh bagi Rhea akan sama saja karena dia sudah pernah tinggal di sana. Apa lagi Shane mau dan keenam karyawannya juga akan ikut. Kakaknya juga berada di kota itu.

Hanya saja, kembali ke kota itu sama juga artinya dengan kembali ke kota di mana dirinya dan Starky pernah tinggal bersama, menjalani rumah tangga mereka sampai Shane hadir dalam hidup mereka. Terlalu banyak kenangan yang sebenanya menyenangkan untuk diingat kalau saja dia masih bersama Starky sampai sekarang.

Tentang Starky tidak akan pernah ada habisnya untuk Rhea.

"Mbak, ini mainan-mainannya Shane mau dibawa ke Jakarta juga?"

Pertanyaan Bi Yani membuyarkan lamunan Rhea. Wanita itu sedang memperlihatkan dua kardus besar berisi mainan-mainan Shane yang entah terakhir kapan dia sentuh.

"Masih pada bagus kah, Bi?"

"Banget, Mbak. Ada yang masih tersegel malah."

"Yang action figure sering dimainin Shane aja Bi dikumpulin ke satu kotak terus dipacking. Saya udah siapin bubble wrap di meja depan. Yang mainan-mainan itu nanti dibawa ke panti aja, Bi."

"Baik, Mbak."

Rhea mencolek bahu Shane yang sedang serius menggambar dengan oil pastelnya. "Shane bantu Bibi kemasin mainannya ya. Pilih yang masih mau kamu bawa. Action figuremu juga amanin. Kalau ada yang ketinggalan, Mama nggak tanggung jawab lho."

Shane berdecak sebal tapi dia tetap menuruti perkataan Mamanya. Dia berjalan mengikuti Bi Yani untuk membantu mengemasi mainannya.

Rhea sendiri masih sibuk berkutat dengan baju-bajunya. Yang pertama dia kemasi pagi ini adalah bajunya Shane. Peralatan rumahnya tidak ada yang dia bawa kecuali beberapa alat masak kesayangannya. Yang lainnya telah dijual bersamaan dengan rumah ini.

Tidak sulit menjual rumahnya dan Rhea bersyukur akan hal itu. Davin membantu menawarkan rumah Rhea pada beberapa kenalannya dan ternyata salah seorang sepupu Davin yang baru saja menikah sedang mencari rumah. Akhirnya, sepupu Davin lah yang membeli rumah Rhea.

Para karyawan salonnya memilih naik kapal laut ke Jakarta. Katanya mereka semua belum pernah naik kapal laut dan ingin merasakannya kali ini. Lagian, perjalanan laut dari Makassar ke Jakarta hanya menempuh waktu 2 hari-an.

Rhea sebenarnya juga ingin merasakan naik kapal laut, tapi mengingat perjalanan darat saja dia sudah mabuk luar biasa apalagi jalur laut. Shane juga sepertinya bukan tipe anak yang mau menghabiskan waktu perjalanan dua hari di atas kapal. Atau bisa saja dia tertarik mengingat rasa penasaran Shane yang lumayan tinggi.

Apapun itu. Untuk saat ini, yang diinginkan Rhea hanya membangun ulang karirnya dan berharap Elly segera ditemukan. Rhea benar-benar ingin setidaknya sekali saja menjambak rambut cewek itu karena sudah mengacaukan segalanya.

***

Dalam perjalanan menuju bandara, Shane terus memandang keluar jendela mobil. Ketika melewati TK Insan Ceria, dia tidak melepaskan pandangannya hingga bangunan bernuansa oranye cerah itu menghilang ditelan jarak.

"Bakal kangen TK ya, Shane?" tanya Rhea iseng yang hanya dijawab dengan gumaman tidak jelas dari Shane.

Kemarin saat perpisahan dengan teman-teman kelasnya, Shane memberikan pada kelasnya seluruh koleksi bunga yang dia tanam bersama Rhea. Tidak lupa dia juga memberitahu pada teman-temannya bagaimana cara merawat bunga-bunga itu dan semua teman-temannya terlihat begitu antusias meskipun kadang kening mereka berkerut karena Shane menjelaskan hal-hal rumit lainnya.

Three YearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang