"Ma-maaf..." Lirih Gabriel. Jantung nya berdebar kencang ketakutan, Gabriel berlari keluar dari kelas.

Senyum puas terlihat di bibir Sabrina tapi tidak satupun yang menyadari nya kecuali kedua teman Gabriel Afgan dan Saka. Kedua teman Gabriel berlari ke luar untuk menyusul Gabriel.

Deg..

'Tu-tunggu tadi gue ngebentak Gabriel.'

.
.
.
.

"Hiks... hiks..." Terdengar isakan kecil di sudut ruangan Rooftop. Terlihat Gabriel duduk dengan memeluk lutut nya.

"GABRIEL!? LO DIMANA?." Dari tangga terdengar panggilan dari Saka yang mencari keberadaan Gabriel, sedari tadi Saka dan Afgan tidak menemukan keberadaan Gabriel.

"Udah jangan teriak lagi! Gabriel pasti ada di rooftop karena disitu tempat yang nyaman buat sendiri."

"Dia pengen sendiri tapi kita malah nyusul dia?." Ucap Saka melihat kearah Afgan untuk mendapatkan jawaban.

"Kita nyusul dia buat mastiin kalo Gabriel gak kenapa-kenapa." Saka yang mendapatkan jawaban dari Afgan hanya beroh ria saja.

Ceklek.

"Gabriel?." panggil Afgan dan Saka bersamaan dengan pelan.

"GABRIEL!!." Saka yang melihat Gabriel terkapar di lantai dengan wajah yang pucat langsung menghampiri Gabriel. Afgan yang mendengar teriakkan Saka menoleh dan mengikuti arah Saka berlari.

"El! lo kepada!?." Saka meletakkan kepala Gabriel dipaha nya sambil menepuk pipi Gabriel dengan pelan.

"Sadar El!."

"Sak mendingan langsung kita bawa ke UKS aja!." Saka mengangguk. Afgan yang melihat anggukkan kepala Saka langsung mengangkat tubuh Gabriel.

.
.
.
.

"Woii!! awas!." Afgan dan Saka sudah berada di lantai satu dengan Gabriel yang berada di gendongan Afgan.

Siswa/i yang melihat nya langsung memundurkan diri dari jalan yang menghadang Afgan dan Saka.

"Eh!? dia Kenapa?."

"Mana gua tau!."

"Eh! itu bukan nya kakel?!."

"Kalo gak salah namanya Gabriel deh."

"Itu murid berandal yang selalu bikin onar disekolah ini bukan sih?."

"Kira-kira dia kenapa ya?."

"Wajah nya pucat."

"Dia gak sarapan kali tadi."

Afgan yang mendengar salah satu siswi yang bilang Gabriel tidak makan tadi pagi langsung keringat kalo teman nya itu gak bisa kosong perut.

'Astaga! Gabriel kalo bener lo gak makan tadi pagi kenapa gak makan dulu.'

"Sak! ambilin bantal dipojok sana."

Headmaster [BL]Where stories live. Discover now