Young Sister

1 0 0
                                    

Melupakan adalah cara salah untuk terus mengingat

*****

Tahun 2007

"kak, ayah dan ibu ada meeting sore ini, tolong jaga adikmu Risa, nanti ada pak Subroto yang akan jemput kalian pulang sekolah" ucap Ayah Rakhba pada anaknya itu yang berumur 16 tahun dan ada adiknya, Kharisa yang masih berumur 10 tahun.

"Oke ayah, kakak akan jaga adek, ayah dan ibu jangan lupa makan dan hati-hati di jalan" jawab Rakhba dengan kedewasaannya walaupun belum cukup umur baginya karena tidak ingin buat orang tuanya itu khawatir dan sanggup akan tanggungjawab sebagai kakak.

Ayahnya tersenyum bangga dengan anak laki-lakinya itu, dan tidak lama anaknya keluar dari mobil dan melihat anaknya sudah memasuki gerbang sekolahnya, lantas ia melanjutkan perjalanan ke kantornya yang berprofesi Direksi di Perusahaan K group miliknya.

Rakhba memiliki keluarga yang semuanya bertitle pengusaha besar dan itu yang membuatnya merasa akan tanggungjawab besar nanti untuk menjadi penerus pengusaha keluarganya itu. Termasuk kakeknya yang memiliki Perusahaan ternama dan terbesar yaitu Vest Group itu memiliki kepercayaan penuh terhadap cucu pertamanya ini.

*****

Sekolah bergengsi yang diisikan oleh anak-anak SD, SMP, dan SMA yang berasal dari keluarga pengusaha dan pejabat negara ini menjadi tempat belajar Rakhba dan adiknya saat ini. Bell berbunyi menandakan memasuki jam atau waktu mata Pelajaran anak-anak ini berjalan. Detik demi detik, menit demi menit, dimana sekolah bergengsi ini menjadi sunyi akan keramaian dan membuat para anak-anak dan pengajar untuk belajar mengajar dikelas masing-masing.

Rakhba yang sekarang sedang menduduki di bangku 3 SMP ini sibuk dengan buku di tangannya tentang fotografi, yang membuat ia tertarik dengan dunia editing dan keestetikan pada foto dan video. Namun yang membuat terkagum dari dirinya ia tidak pernah sekalipun meninggalkan tugas-tugas pelajarannya atau menomor duakan kewajiban ia belajar di sekolah. Bahkan ia bisa menjawab soal-soal yang diberikan guru-gurunya tanpa seorangpun tahu ia mendengarkan di dalam kelasnya ataupun menyiapkan Pelajaran pada malam harinya.

Selang beberapa saat, bell berbunyi menandakan akhir Pelajaran dan pulang sekolah jam 5 sore. Siswa siswi bertebaran dan mendatangi kendaraan jemputannya masing-masing. Tapi tidak dengan Rakhba, ia harus mencari adiknya ke kelas 4 SD untuk ke jemputannya Bersama.

Lama ia mencari ke beberapa kelas namun tidak menemukan adiknya itu, lantas ia melanjutkan pencariannya di taman-taman karena mungkin sudah menuggunya di sekitar tersebut. Lalu ia menuruni tangga dan langsung melihat ke arah taman yang benar saja adiknya, Risa sedang bersama anak Perempuan berhijab hitam dan menggunakan jaket hitam layaknya cewe tomboy modis muslim.

"Risa, where are you from? Kok nangis?" Rakhba menghampirinya dan langsung bertanya pada adiknya yang sedang menangis kencang itu dan mengusap air mata di pipinya.

"Kamu siapa ya? Kenapa adik saya bisa nangis? Apa yang kamu lakukan?" tanya Rakhba pada anak perempuan berhijab hitam ini.

"aku ga berbuat apapun pada adikmu, hanya saja beberapa anak laki-laki seumurannya terlihat seperti mengganggunya, jadi aku menolongnya, ada masalah kah dengan anda?" jawab anak perempuan tersebut dan membuat Rakhba terdiam sesaat dan membuat anak Perempuan tersebut membuang muka dan melanjutkan pembicaraan kepada adik kecil rakhba itu.

"hei bocil, kalo ada yang mengganggumu laporkan ke orangtuamu atau ke gurumu langsung, atau kamu bisa berani untuk melawannya agar mereka bisa menjauhimu, paham!" ucap nasihat tegas anak Perempuan itu yang mungkin seumuran dengan kakaknya yang tidak bermaksud untuk menakutinya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 15, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Mesin PhotographyWhere stories live. Discover now