39

54 6 0
                                    

Bab 39

🦖🦖🦖

Saat Harry masuk ke kelas Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam dia segera menyadari bahwa pelajarannya dengan Shacklebolt tidak akan seperti pelajarannya dengan Moody.

Sebuah ruang telah dibersihkan di tengah ruangan tetapi bukan untuk duel, melainkan sepasang tikar telah diletakkan di lantai dan gurunya saat ini sedang duduk di atas tikar yang tampaknya tidak menyadari kehadirannya.

Shacklebolt memejamkan matanya dan tampak sedang bermeditasi mendalam. Harry mengerutkan kening, bertanya-tanya bagaimana sebenarnya ini bisa membantunya.

"Jangan terlihat begitu kesal." Shacklebolt berkata membuat Harry terkejut.

Shacklebolt masih memejamkan mata dan Harry bertanya-tanya bagaimana gurunya melihat ekspresi wajahnya. Perisai Occlumency miliknya masih terpasang dengan kuat sehingga dia tahu hal itu tidak mungkin terjadi.

"Duduklah Harry, banyak yang harus kita diskusikan."

"Apa yang kamu lakukan?" Harry bertanya sambil duduk di tikar kosong di seberang Shacklebolt.

Harry berusaha meniru posisi duduk gurunya tetapi ternyata posisi itu sangat tidak nyaman.

"Ini adalah teknik yang membantu ku fokus. Aku menemukan bahwa teknik ini memberi ku koneksi yang lebih besar dengan keajaiban dalam diri ku." Shacklebolt menjelaskan. "Kita akan membahasnya, tapi tidak malam ini. Mungkin segera. Untuk saat ini aku ingin kamu memikirkan beberapa hal. Menurutmu dari mana sihir yang kamu gunakan berasal?"

"Aku dilahirkan dengan itu." Jawab Harry setelah memikirkannya beberapa saat. "Menurutku tidak ada yang tahu kenapa ada orang yang bisa sihir dan ada yang tidak. Hermione berpikir itu adalah genetik dan itulah mengapa orang tua penyihir lebih cenderung memiliki anak penyihir. Squib dan muggleborn adalah pengecualian, kurasa."

"Tapi itu adalah jawaban atas pertanyaan mengapa kamu bisa menggunakan sihir, bukan dari mana asalnya." kata Shacklebolt. "Apakah menurutmu tubuhmu menghasilkan keajaiban itu sendiri atau apakah tubuhmu menyerap keajaiban dari dunia di sekitarmu?"

"Aku tidak yakin." Harry menjawab dengan jujur.

"Sebenarnya ini sedikit dari keduanya." Jawab Shacklebolt. "Di satu sisi kamu tidak hanya dikelilingi oleh sihir tapi itu juga merupakan bagian dari dirimu. Pikirkan kembali ketika kamu merapal mantra, apakah kamu merasakan tarikan sihirmu? Di mana?"

"Rasanya seperti mengalir melalui tanganku ke tongkatku." Harry berkata setelah memikirkan pertanyaan itu sebentar. Meski diskusinya menarik, dia bertanya-tanya bagaimana hal itu bisa membantunya.

"Jadi begitu." Jawab Shacklebolt. "Ayo kita lakukan percobaan. Keluarkan tongkatmu dan berkonsentrasilah pada hubungan antara tongkat itu dan dirimu. Rasakan keajaiban yang ada di seluruh bagian dirimu, bukan hanya tanganmu. Sekarang, gunakan Lumos."

"Lumos." Harry berkata dengan lembut.

Ujung tongkatnya langsung menyala sangat terang sehingga Harry dan Shacklebolt terpaksa memalingkan kepala darinya.

Harry membatalkan mantranya dan kemudian menatap tongkatnya dengan rasa ingin tahu. "Itu ternyata jauh lebih kuat dari yang kuinginkan."

"Dan itulah pelajaran yang aku ingin kamu pelajari malam ini." Shacklebolt berkata dengan gembira. "Merapal mantra lebih dari sekedar mengucapkan kata-kata dan melambaikan tongkatmu. Pentingnya konsentrasi dan kerangka berpikir tidak boleh diabaikan. Pikirkan hal itu saat kamu berlatih. Ingatlah bahwa setiap mantra berbeda dan pendekatan yang menghasilkan hasil terbaik untuk satu mantra mungkin tidak berhasil untuk mantra lainnya."

A Champion's New HopeOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz