Part 8

5 1 0
                                    


Hari demi hari berlalu dengan begitu cepat membuat Asha dan Helena harus menyibukkan diri dengan tumpukan tugas yang sepertinya selalu bertambah setiap waktu berlalu.

"Arghh!"

Helena memutuskan untuk menutup buku yang ada di mejanya dan berjalan ke arah jendela kamar milik Asha sebelum akhirnya berteriak dengan sangat kencang.

"Helen..." Asha berusaha mengingatkannya karena apa yang dilakukan Helena bisa mengganggu anak di kamar lain.

"Aku tahu kalau tidak ada proses belajar yang mudah, tapi ini..." Helena menoleh ke arah tumpukan kertas yang ada di lantai dan memasang wajah memelas, "... ini sudah keterlaluan."

"Bagaimana bisa mereka – maksudku semua Professor memberikan tugas merangkum?!" Keluh Helena.

"Dan mereka meminta kita untuk merangkum satu buku tebal seperti ini..."

Asha tertawa melihat tingkah Helena tapi Ia tidak sekalipun berhenti menulis di kertas miliknya.

"Tapi Asha... yang paling melelahkan bagiku adalah melihat dirimu dan His Highness Crown Prince melakukan semua tugas itu dengan begitu tenang. Seakan kalian menganggap ini semua adalah sesuatu yang mudah."

Helena kembali duduk di kursi miliknya dan menatap geram ke arah Asha yang masih fokus pada kertas dihadapannya.

"Terkadang aku ingin tahu apa yang sebenarnya ada di dalam otakmu Asha."

"Hmm... Aku rasa itu akan sangat membosankan bagimu untuk melihat apa yang sebenarnya ada di pikiranku."

Decak setuju terdengar dari bibir Helena, karena Ia tahu kalau Asha menyukai hal-hal yang Helena tidak terlalu suka. Jadi sebenarnya mereka berdua bisa menjadi teman seperti saat ini adalah hal yang tidak terduga.

"Ah, Apakah kamu sudah dengar berita itu Asha?" Tepat setelah Helena berhasil membulatkan tekad untuk kembali membaca buku tugas miliknya, informasi dari Axel yang didapatnya kemarin muncul dalam benaknya.

Dan untuk kesekian kalinya, Helena gagal melakukan rangkuman yang seharusnya Ia kumpulkan dua hari lagi.

"Berita apa?"

"Her Highness Princess Laura akan mengunjungi academy besok."

Mendengar berita yang sangat tidak terduga membuat Asha untuk pertama kalinya berhenti melakukan tugasnya dan menatap ke arah Helena.

"Apa ada sesuatu yang terjadi?"

"Tidak. Brother Axel mengatakan kalau Her Highness hanya ingin mengunjungi kakaknya, Crown Prince Micah. Aku tahu keduanya sangatlah dekat, dan Brother Axel bahkan mengatakan Crown Prince Micah tidak bisa menolak apapun yang diminta oleh adiknya itu. Jadi aku rasa Princess Laura hanya ingin menemui kakaknya, setelah hampir 2 bulan tidak bertemu."

Crown Prince Micah pun juga harus tinggal di dalam asrama academy meski Ia merupakan Royal Prince.

Dan mengingat apa yang dilakukan Crown Prince Micah untuk menuruti Princess Laura saat mereka bertemu pertama kali, membuat Asha percaya kalau Crown Prince Micah memang sangat dekat dengan Princess Laura.

"Oya, apakah besok kamu bisa menemaniku bertemu dengan Princess Laura?"

Kedua alis mata Asha terlihat menaik ketika mendengar pertanyaan Helena,

"Brother Axel bilang kalau Princess Laura pasti membutuhkan teman seumuran. Meski Her Highness memang ingin mengunjungi Crown Prince Micah, tidak ada salahnya ada beberapa anak noble sepantarannya untuk menemani. Brother Axel memutuskan untuk mengenalkanku juga pada Princess Laura, dan Ia bilang kamu juga mengenal Princess Laura sebelumnya jadi tidak ada salahnya untuk mengajakmu."

Coincidence of FateWhere stories live. Discover now