Yaya dan Pim duduk disebuah meja Restaurant Rooftop dikawasan sukhumvit Bangkok. Yaya sengaja memesan meja khusus untuk mereka berdua setelah menerima pesan lewat email dari Pim semalam.

          Flashback On
          Isi pesan Pim kepada Yaya lewat surel email pribadi Yaya.

     "Hallo Yaya, apa kabar? Aku Baifren bisakah kamu meluangkan waktumu sebentar , jika membaca pesanku?"
Terkirim Yaya
         Flashback Off
        
          Setelah pesan itu dibaca oleh Yaya semalam. Yaya membalas pesan dari Pim dan mengatur pertemuan mereka hari ini. Wajah Pim yang sedari tadi bertemu dengan Yaya terus menampakkan senyum diwajahnya dan terlihat sangat bahagia sementara Yaya hanya membalas senyuman diwajah Pim tapi lain dihati Yaya sekarang, dia merasa bingung, sesak, dan sedikit khawatir.
         Dua pelayan membawa pesanan menu dan meletakkannya dimeja mereka. Pim tersenyum lebar karna Yaya masih mengingat menu favorit mereka saat sedang bersama dulu. Menu mereka steak daging sapi pilihan dan jus jeruk lemon.

      "Ayo silahkan makan Baifren"sambut Yaya mempersilahkan Pim makan terlebih dulu dengan tersenyum lebar. Sedangkan Pim hanya mengangguk tersenyum
       "Eumm.. yummy.. rasanya hampir sama seperti yang kita pesan dulu"ucap Pim begitu menikmati steak dagingnya. Sementara Yaya hanya diam dan sedikit mengusap air matanya yang tiba tiba jatuh tanpa sepengetahuan Pim.
      "Ee Baifren.. sudah berapa lama kau tinggal didaerah sini?"tanya Yaya sambil ikut menikmati steak dagingnya.
      "Sudah hampir 5tahun.."jawab Pim sambil menyuap sedikit irisan steak nya dan tersenyum kearah Yaya
      "Oh ya, kenapa kau baru menghubungiku akhir akhir ini"ucap Yaya terdengar penasaran dan Pim mulai meletakkan garpu dan pisaunya dipiring.
      "Entahlah, kenapa baru baru ini aku menghubungimu sedangkan aku tau kau sudah tinggal didaerah sini lebih lama dariku"ucap Pim sedikit terdengar menyembunyikan kalimatnya dan tersenyum singkat.
      "Kita habiskan makanan kita dan setelah ini aku juga memesan hidangan penutup..es krim coklat favorit kita dulu"seru Yaya sedikit menghibur Pim yang kini terlihat sedikit murung. Kemudian mereka menghabiskan steak itu tanpa percakapan lagi hingga es krim untuk hidangan penutup datang.

            Disebuah ruangan bernuansa putih dengan bedroom tunggal yang empuk dan nyaman ditambah pemandangan indah kota Bangkok dari luar jendela kamar hotel. Kini Pim hanya diam dan berdiri menatap pemandangan itu lewat jendela kaca besar.
            Yaya merengkuh tubuh Pim dari belakang dengan erat dan menenggelamkan wajahnya pada pundak Pim. Sedangkan Pim sedikit terkejut mendapat pelukan hangat dari Yaya.

     "Apa pernikahanmu bahagia Yaya?"lirih Pim yang bertanya pada Yaya. Nada suaranya terdengar pudar dan airmata yang menahannya dipelupuk matanya pun terjatuh mengenai punggung tangan Yaya sedangkan Yaya yang sedari tadi menahan rasa sesak, rindu dan khawatir itu pun juga tak kalah ikut menangis. Mereka saling menangis dengan tubuh sama sama bergetar hebat.
     "Maafkan aku..maafkan aku Baifren.."lirih Yaya ditelinga Baifren yang masih merengkuh tubuh kecil Pim

           Pim membalikkan tubuhnya menghadap Yaya Ia menatap kedua mata Yaya dan memeluk erat tubuh Yaya itu penuh kerinduan.

     "Ayo kita melepas rindu selama sehari semalam disini"ucap Yaya yang membuat Pim melepas pelukannya
    "Tidak Yaya, aku tidak mau egois bagaimanapun kau sudah mempunyai anak dan suami dirumah"tegas Pim menunduk tanpa berani menatap kearah Yaya
    "Putriku sudah besar Baifren, dia bisa mengurus dirinya sendiri dan lagi suamiku sangat menyayangi putrinya"jelas Yaya kemudian menarik kembali Pim kedalam pelukannya.

           Sepulang sekolah Becca sudah berada dirumah. Ia sesekali memanggil sang ibu didepan rumah namun tidak ada respon. Kemudian Ia mencoba mencari Yaya didapur dan tidak ketemu. Namun langkah Becca terhenti saat melihat sebuah catatan kecil yang menempel didepan kulkas.

In memoryWhere stories live. Discover now