Part 2

1K 60 0
                                        

        Guru Pim berdiri dipinggir lapangan sekolah.Wanita itu terus mengawasi murid-murid yang terlambat pagi ini.
        Ia sesekali berteriak mengingatkan hitungan putaran kepada mereka murid dan setelah itu menyuruh murid berbaris dihadapannya, dengan rapi.

"Lipstikmu terlalu tebal dan wajahmu luntur karna make up tebalmu"tunjuk guru Pim pada dua siswi didepannya.
"Hahaha, sudah kubilang tutorial make upnya ketika sudah masuk kelas"bisik salah satu siswi yang barambut pendek persis seperti laki-laki.
"Dan kalian berdua rapikan pakaian seragam kalian, setelah itu segera kembali kekelas"jelas guru Pim pada dua murid yang terlambat masuk kelas tadi.

"Freen, ternyata kau juga merasakan hukuman dihari pertamamu sekolah, padahal kau anak pemilik sekolah ini" goda Nam, siswi yang mendapat teguran karna lipstik tebalnya dan kedua teman yang lain Noey dan Irin.
"Lebih baik kau segera menghapus lipstik dari bibirmu Nam, karna benar benar mengingatkanku pada tante tante"bisik Freen menampakkan ekspresi geli terhadap Nam dan segera meninggalkan lapangan mengikuti seorang Siswa didepannya.

"Dengarkan guru baik baik, jangan sampai besok guru melihat kalian terlambat lagi. Jika itu terjadi kalian akan mendapat SP 1"tegas guru Pim dan dijawab mengerti semua murid. Mereka kemudian bubar meninggalkan lapangan.

       Guru Pim mendengar jelas suara tepukan meriah ditelinganya dan membuat wanita itu mencari suara tersebut dan ternyata seorang Pria manis sedang berjalan menghampirinya.
"Guru Pim masih tidak berubah"sindir pria itu kemudian
"Guru Thanapat kenapa disini, Bukankah ada kelas untuk mata pelajaranmu?"tanya guru Pim sambil mengambil sebotol air putih dan meneguknya.
"Murid murid tahun ini begitu cerdas, aku hanya memberi 3 soal matematika yang belum aku jelaskan. tapi dalam 15 menit mereka sudah berhasil menjawab"jawab pria itu yang bernama Guru Thanapat
"Baguslah,dan maaf.. aku harus kembali melatih murid bermain basket dilapangan, permisi"Pamit guru Pim dan meninggalkan pria itu tanpa menanyakan maksud dari guru Thanapat menemuinya.

In memoryTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon