Part 23

341 26 0
                                        

         Dua hari sebelum acara Perayaan sekolah dimulai semua murid diwajibkan untuk ikut bersih bersih mulai dari kebersihan kelas, koridor, lapangan hingga gedung aula sekolah yang nantinya akan dibuat acara.
    "Freen.. itu ibumu datang"seru Nam kepada Freen yang tengah membersihkan jendela bagian luar kantor guru.
         Freen melihat kearah Bella yang sedang berbicara kepada guru Thanapat yang tidak sengaja berpapasan dengan Bella. Dengan siap menjalankan perintah Bella guru Thanapat segera pergi meninggalkan Bella sementara itu  Bella mengetahui keberadaan putrinya yang berdiri tidak jauh dari ruangannya. Ia hanya tersenyum.

          Tidak lama kemudian beberapa guru yang diwajibkan ke ruang kantor kepala sekolah masuk ruangan.

     "Sepertinya ada rapat diruangan ibumu Freen, ah.. kita bisa istirahat sejenak dikantin"seru Nam dan disetujui Noey dan Irin sedangkan Freen masih diam tidak merespon.
     "Kalian duluan saja, aku mau mencari Becca dulu"ucap Freen segera mendahului mereka.
     "Dia selalu semangat jika berurusan dengan Becca"pikir Nam sebelum akhirnya berjalan berlawanan arah dari Freen bersama Noey dan Irin menuju kantin.

            Becca berada didalam perpustakaan bersama Torfan yang tengah bersama membersihkan celah celah debu yang ada dirak buku dengan kemoceng. Mereka sedikit membahas perlombaan kemarin dan terkadang tertawa secara bersamaan.
             Disisi lain Freen mencari Becca dikelasnya namun tidak ketemu Ia terlihat bingung. Kemudian lewat salah satu teman sekelas Becca dan Freen menanyakan keberadaan Becca kepada siswi itu.

       "Apa kau tahu dimana Becca?"tanya Freen mencegah langkah siswi itu
       "Eum.. Becca bilang ingin membantu bersih bersih diperpustakaan"jawab siswi itu dan berlalu pergi. Freen segera berjalan cepat menuju ruang perpustakaan.

             Selesei dengan membersihkan buku buku dirak perpustakaan kini Becca dan Torfan duduk dibangku. Cukup melelahkan dengan kegiatan mereka pagi ini karna hanya mereka yang membersihkan ruangan tersebut sedangkan teman teman Torfan dari anggota Osis memfokuskan diri untuk membersihkan dan mendekor aula untuk persiapan acara Perayaan sekolah nanti.

      "Bec, ada keringat diwajahmu aku bantu bersihkan ya"ucap Torfan dan beranjak mendekatkan dirinya sambil mengusap keringat diwajah Becca dengan handuk kecil yang melingkar dileher Torfan. Becca hanya tersenyum kecil menanggapinya.
       "Ehem!"seru seseorang yang berdeham dan langsung masuk begitu saja keruang perpustakaan.
       "Freen.."kaget Becca menatap kedatangan Freen yang mulai duduk didepannya dan Torfan.
       "Hai Freen.."sapa Torfan kemudian
      "Terimakasih ya fan"ucap Becca pada Torfan yang selesai membantu mengusap keringat Becca
       "Sama sama Bec, oh ya.. terimakasih juga karna sudah mau membantuku, aku pergi dulu"pamit Torfan dan meninggalkan ruangan perpustakaan. Sementara Freen dan Becca terlihat saling diam sehingga suasana Ruangan yang semula memang sepi kini berubah seperti ruangan yang angker.menakutkan.
        "Ee.. apa kau mencariku Freen?"tanya Becca memecah keheningan diantara mereka
        "Iya, Nam dan lainnya berada dikantin sekarang.. karna tau beberapa guru ada rapat dikantor kepala sekolah"jawab Freen sambil tersenyum singkat
        "Ahh ya, begitu ternyata.."respon Becca terdengar sangat canggung
        "Sebentar.."kata Freen segera beranjak dari tempat duduknya dan langsung mendekatkan wajahnya ke wajah Becca. Sedangkan Becca dengan menahan rasa gugup diwajahnya Ia memejamkan matanya.
        "Ahh.. dapat!"lanjut Freen sambil memperlihatkan satu bulu mata yang Ia temukan dibawah mata Becca.
        "Ohh i itu.. bulu mata iya kan Freen"gugup Becca yang membuka kedua matanya sambil menunjuk bulu matanya tersebut dan Freen hanya mengangguk.
        "Ada apa dengan otakmu Becca.."bathin Becca malu.
        "Kata orang.. jika ada bulu mata jatuh berarti ada seseorang yang sedang rindu padamu Becca"ucap Freen tersenyum manis dan memberikan bulu mata itu pada Becca.
         "Iya, seseorang itu adalah aku Bec.. ntah kenapa akhir akhir ini aku selalu merindukanmu"bathin Freen terus tersenyum
        "Oh begitu.. ternyata kau juga percaya dengan kata orang seperti itu"kata Becca tersenyum
        "Ayo kita menyusul kekantin bersama Nam dan lainnnya"ajak Freen dan Becca hanya mengangguk setuju. Tanpa aba aba Freen refleks meraih tangan Becca dan menggandeng tangan kecil itu dengan genggaman erat.
Mereka sama sama menatap tangan mereka dengan melempar senyuman lalu berjalan keluar ruangan.

             Kali ini Nam, Noey dan Irin tidak duduk dimeja kantin seperti biasa tapi mereka duduk di satu meja yang disana sudah ada p'Beer yang menjaga keamanan  kantin dan p'Pop si penjaga keamanan Pos dekat gerbang sekolah.

      "P'Beer.. apa kalian sedang berkencan? dari tadi lempar senyum terus"goda Noey kepada mereka berdua. Dan p'beer dengan gerakan cepat menjitak kepala gadis tampan itu membuat lainnya terkekeh bersama.
      "Diamlah bocah kecil"decak p'Beer kepada Noey
      "Kalian pasti nanti diacara perayaan sekolah akan merencanakan Dansa bersama.. iya kan"tuduh Nam menatap serius kearah mereka berdua yang entah kenapa terlihat diam mematung.
      "Yak.. sudah sudah.. kenapa kalian menggoda orang dewasa, tidak sopan"seru P'Pop kemudian.

              Freen dan Becca celingak celinguk disekitar kantin dan tidak menemukan keberadaa Nam dan lainnya dimeja seperti biasa lalu Becca menunjuk keberadaan mereka yang tengah duduk diantara p'Beer dan p'Pop yang berada diujung meja kantin dekat pedagang.

       "Hallo..p'beer.. p'pop.."
       "Hallo semua.."sapa Freen dan Becca secara bergantian setelah datang menghampiri meja mereka.
       "2 gadis cantik datang.."goda p'Beer menyambut senang mereka berdua begitu pula p'Pop. Kemudian Freen dan Becca duduk disebelah p'Beer.
       "Aku mendengar dari murid bahwa ayahmu seorang pengacara sukses dinegara kita?oh ya.. benarkah namamu Becca?"tanya P'Beer kepada Becca yang duduk disamping Freen.
       "Hehe iya namaku Becca bi, beberapa murid pasti membicarakanku ketika dikantin"ucap Becca sedikit malu.
       "Benar, aku juga penggemar ayahmu yang tampan Becca dan aku menyukai karya tulis dari Ibumu yang sangat mengagumkan"jelas P'Beer tersenyum kagum
       "P'Beer aku haus sekarang.. bolehkan aku pesan Jasmine tea dan milktea"sahut Freen menatap p'Beer kemudian.
      "Okay tunggu sebentar, awas! minggir sedikit p'Pop"ucap p'Beer sambil berjalan melewati p'pop yang tengah menikmati sarapan buburnya pagi ini.
       "Oh ya, ada dansa untuk perayaan sekolah nanti.. Kalian mau berpasangan dengan siapa?"tanya Nam kepada keempat temannya.
       "Jelas. Aku akan berdansa dengan Irin..iya kan rin"jawab Noey dengan cepat sambil merangkul bahu Irin yang merespon senyum sedangkan Freen dan Becca hanya saling tukar pandang, bingung.
        "Apa kau berdansa denganku saja Freen, tidak ada batas dansa harus berpasangan laki laki"goda Nam sambil mengedipkan sebelah matanya kearah Freen.
        "Aku belum tau Nam, sebaiknya kau cari pasangan yang lain. Kau tidak pantas berdansa denganku"sinis Freen kemudian.
       "Yak! Kejam sekali kau Freen"decak Nam kesal kemudian Noey, Irin dan Becca hanya bisa tersenyum Kecil.
            Setelah p'Beer mengantar pesanan minuman Freen dan Becca kemudian p'Beer mengajak p'Pop meninggalkan meja Freen dan lainnya.

In memoryTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon