In memory

Part 3

"Hei Freen kenapa kau bisa terlambat bersama dengan Saint, kalian berpacaran?"goda Nam dengan pandangan aneh kearah Freen yang hanya merespon diam sambil mengaduk-aduk es batu didalam gelas jasmine teanya.

"Aku masih ingat sebelum Saint menjadi dingin seperti sekarang, dia waktu kecil sangat murah senyum dan imut"tambah Noey tersenyum kecil
"Jadi.. kalian bertiga pernah berteman kecil dengan Saint?"sahut Irin ingin tahu
"Benar, sewaktu kami TK dan SD Saint menjadi teman baik kami, dan Saint meninggalkan Thailand setelah lulus SD"Jelas Nam
"Aku tidak tau jelas.. apa yang membuat Saint menjadi pria yang pendiam dan dingin, itu terjadi setelahnya pindah keluar negeri"pikir Noey sedih
"Apa aku hanya teman pengganti Saint, selama Dia diluar negeri?"pikir Irin kemudian dan membuat Nam dan Noey menggeleng cepat.
"Tidak Irin!jangan berpikir begitu, lagipula kita dipertemukan secara tidak sengaja waktu sekolah SMP, dan aku jd ingat waktu kami lupa mengerjakan Tugas dari ibumu, kau dengan senang hati membantu kami"jelas Nam yg membuat Irin tersenyum tenang.
"Ayo kita kembali kekelas, kupingku sakit mendengar ocehan kalian"ucap Freen beranjak dari kursi duduknya dan mendahului mereka bertiga.
"Freen tunggu aku"triak Nam kemudian berjalan cepat mengikuti Freen.
"7 hari lagi ulangtahun Saint, aku yakin orang tua Saint mengadakan pesta mewah untuknya. Kau akan datang kan?"tanya Nam sambil merangkul pundak Freen.
"Dia sudah seperti orang asing bagiku"jawab Freen menepis tangan Nam dari pundaknya dan mendahului masuk kelas.
"Kenapa kalian seperti Tom&Jerry sekarang, eh itu Saint"tunjuk Nam dan tiba tiba menyapa kearah Saint yang hanya melirik kearahnya, terkesan dingin.

Freen duduk berada didepan bangku Saint sedangkan Nam duduk di bangku sebelah Saint. kelas pun dimulai setelah guru Thanapat memasuki kelas mereka.