M.T.W - 19

140 21 6
                                    

"Bajunya mau dibawa semua?" Wonyoung berdiri di depan lemari Haruto.

"Iya."

"Hmm." Wonyoung berdiri mematung, ia masih belum rela jika besok Haruto akan berangkat ke Jepang.

Haruto memeluk Wonyoung dari belakang, ia paham apa yang Wonyoung rasakan.

"Aku masih belum bisa bayangin kalo gak ada kamu, dari kecil kita barengan terus." Gumam Wonyoung pelan dengan suara agak bergetar.

"Aku janji deh, kita bakal ketemu sebulan sekali."

"Nanti siapa yang jagain aku? Yang belain aku? Yang perhatiin aku?"

Haruto menempelkan dagunya di bahu Wonyoung, "Kan ada asisten baru."

Tok!

Tok!

"Ya masuk."

Junghwan masuk ke dalam kamar Haruto, "Bang Ruto~"

Haruto segera melepaskan pelukannya, "Kenapa? Ada PR?"

"Gak ada." Junghwan cengengesan, "Tidur di sini boleh? Ntar kan gak bisa bareng-bareng lagi."

"Apaan sih de, Haru mau sama aku semaleman ini." Sewot Wonyoung.

"Dih! Kalian kan udah barengan terus."

Hayoloh mulai rebutan lagi, Haruto hanya bisa menggelengkan kepalanya. Serasa punya bocil dua.

Junghwan rebahan di kasur Haruto, "Kakak balik ke kamar sono! Aku mau tidur sama bang Ruto."

"Ih gak mau!" Wonyoung lompat ke kasur Haruto, ia menarik lengan adiknya tersebut, "De! Awas deh ah jangan bikin kesel!"

"Biar aman, kita tidur bertiga malem ini. Ok?" Tawar Haruto.

"Ya gak mau lah, apaan sih?!" Wonyoung cemberut menatap Junghwan.

Junghwan jadi tak tega melihat Wonyoung murung, "Ya udah deh, puas-puasin kalian berdua."

"Nah gitu deh, ini baru adenya kakak." Wonyoung mengusak rambut Junghwan.

"Makanya cepet nikah! Biar gak pisah!" Junghwan langsung kabur dari kamar sebelum dijambak oleh kakaknya tersebut.

Haruto duduk di kasur, "Udah, jangan marah-marah terus."

"Junghwannya ngeledek terus sayang." Wonyoung tiduran di kasur Haruto.

"Mau bantu packing lagi gak?"

"Besok pagi deh, sekarang mau kangen-kangenan dulu sama kamu." Wonyoung menarik Haruto agar berbaring di sampingnya.

"Aku masih di sini loh, masa udah kangen aja." Haruto menahan tawanya. Emang segitu bucinnya ya?

"Hmm Haruuu~" Wonyoung menenggelamkan kepalanya di ceruk leher Haruto.

Ya gimana Haruto bisa tahan? Wonyoung yang suka mulai ngegoda duluan.

Skip>>

Siang ini Haruto, Wonyoung dan Junghwan sudah ada di airport

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Siang ini Haruto, Wonyoung dan Junghwan sudah ada di airport. Berat rasanya buat Wonyoung dan Junghwan relain Haruto pergi ke Jepang. Kakek Jang sudah berangkat ke China, dia ada urusan penting di sana jadi tidak bisa menemani Haruto hari ini.

"Bentar lagi aku berangkat." Haruto melihat jam yang melingkar di tangannya, "Baik-baik ya kalian di sini."

Junghwan memeluk Haruto, "Bang Ruto di sana semoga betah ya, sukses di manapun. Makasih udah sayang dan selalu jagain kita berdua."

"Iya." Haruto mengusap-usap punggung Junghwan. Ia menatap Wonyoung yang sedari tadi hanya menundukkan kepalanya. Haruto melepas pelukannya pada Junghwan kemudian sedikit berjongkok mengintip wajah Wonyoung, "Wony?"

Wonyoung sedikit mendongak, matanya udah sembab banget. Dari perjalanan rumah sampe ke airport dia nangis terus.

"Jangan nangis terus ya, ntar kita bakal ketemu lagi kok."

"Iya, tapi kan gak bisa setiap hari kaya biasanya tau." Wonyoung menghapus air matanya, "Kalo aku gak ada kontrak kerja, pasti bakal ikut kamu ke sana."

Haruto tersenyum, "Kalo aku di Jepang, jangan sering nangis gini ya? Siapa yang mau nenangin?"

"Iiih jangan gitu, malah bikin aku makin nangis nih!"

"Kak, aku beli minum dulu ya." Junghwan memberikan waktu untuk mereka berdua agar mengobrol tanpa canggung karena ada dirinya. Ia bergegas melangkahkan kakinya.

Haruto menangkup pipi Wonyoung, ia menatap mata Wonyoung dengan penuh harap, "Kamu mau nunggu aku sampe aku ngerasa pantes buat nikahin kamu kan?"

Wonyoung mengangguk, "Tanpa kamu minta pun, aku bakal nunggu."

"Makasih ya." Haruto mengecup bibir Wonyoung.

" Haruto mengecup bibir Wonyoung

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

To Be Continue...

More than Words || Travicky [Completed]Where stories live. Discover now